Maaf jika saat membaca author melakukan banyak kesalahan sebenarnya itu hanya kehilafan dan ketidak sengajaan karena yang di sengaja itu hanyalah rasa cinta aku ke kamu><
Selamatt membacaaa✨
___________________________________
"Jangankan mau pacaran, ngeliat muka lo aja gue udah enek nauzubilah setengah mampus"
-Alina diviola-
🌻🌻🌻
"alina,sumpah ya lo, ngapain coba tadi lo bikin rusuh d kelasnya darel," suara melengking setengah berteriak itu berasal dari mulut si toa siapa lagi jika bukan aura
"Lo segitu gabutnya kah al? sampe bikin keributan kaya tadi,"
Kini kiya juga ikut menimpali
"Au a berisik banget lo pada gue mau makan," balas alina ngegas.
Yaps,saat ini trio banteng itu sedang berada di kantin untuk menemani alina yang kelaparan seusai melakukan perang dunia di kelas darel tadi.
Seusai mengisi perut mereka pun langsung membayar makanan yg mereka pesan kepada ibu kantin,dan hal itu jusru membuat alina menjadi panik karena tidak menemukan dompet nya yang ia yakin berada di saku rok sekolahnya.
"Guys,lo pada liat dompet gue kaga?," tanya alina kepada aura dan kiya
"Kaga lah ngapain gue ngurusin dompet lo," ujar kiya
"Di tas kali," tanya aura
"Kaga ra gue bawa tadi gue inget banget," jawab alina
"Yaudah pesanan lo biar gue aja yang bayarin,"saran aura kepada alina
"Gausah,jangan gue ga mau jadi beban buat sahabat gue,"ujar alina dengan nada sedih yang di buat-buat.
"Jadi lo mau gimana bayarnya,yakali lo ngutang,"Balas kiya yg mulai jengah dengan tingkah alina.
Alina tampak berfikir sejenak lalu kemudian pandangannya beralih menyelusuri sekeliling kantin seolah sedang mencari seseorang yang bisa ia manfaatkan untuk situasi seperti ini.
"Gino sini," panggil alina kepada seorang laki-laki tampan bertubuh putih dan tinggi yang baru saja memasuki kantin.
"Napa Al?," Tanya lelaki itu yg kini sudah berdiri di hadapan alina
"Minjem duit gocap dong,"ujar alina kepada lelaki itu
"Lo muka doang cakep tapi duit kaga punya,"semprot lelaki itu sembari memberikan duit berwarna biru kepada alina.
"eh Samson duit gue banyak kali,dompet gue lagi ilang makanya gue ngutang,"jelas alina
"Kalo dompet lo udh ketemu,lo bayar tiga kali lipat ke gue"ujar gino kepada alina yang kemudian berlalu pergi
"Yee lo kecil-kecil udah belajar jadi rentenir,haram lo riba,"
Teriak alina kepada gino yg sudah menjauh.
Alina kemudian melirik teman-temannya yang sedari tadi memperhatikan interaksi antara kedua sepupu durjana itu.
"Lo lebih milih ngutang sama gino di banding gue bayarin?"ujar aura kepada alina
"Ya...iyaa gue ga mau ngebebanin kalian buat bayar pesanan gue," balas alina masih dengan nada sok sedihnya
"Tapi lo ngebebanin gino," Timpal kiya
"Ngebebanin sepupu sendiri gapapa kali,lagian duit gocap doang kaga bakal bikin dia miskin,"ujar alina sembari membayar pesanannya kepada ibu kantin.
🌻🌻🌻
Bell pulang sekolah akhirnya sudah berbunyi yg menandakan usainya pelajaran untuk hari ini.
Alina tadi sudah menerima pesan dari dafa yang berisikan ia akan menjemputnya sepulang sekolah nanti,dan kini alina sudah berada di depan gerbang sekolah untuk menunggu tukang ojek pribadinya itu.
Beberapa menit kemudian dafa dan motor kebesarannya sudah berada tepat di depan alina.
"Kenapa anda lama sekali wahai kakanda Dafa," ujar alina kepada dafa
"Maafkan kakanda adinda,
kakanda Memang sengaja memelankan kecepatan motornya saat menuju kesini dengan tujuan agar adinda merasa kesal," balas dafa dengan wajah tengilnya
"Ngaco lo,da ah cepetan jalan,"ujar alina yg sudah bertenger manis di atas motor dafa,".
Saat di tengah perjalanan alina melihat sesutu hal yg menarik perhatiannya,kemudian karena penasaran ia memerintahkan dafa agarr memelankan laju motornya.
alina memicingkan matanya untuk memastikan ia tidak salah orang,setelah memastikan lebih jelas dugaan alina benar,orang itu adalah darel,tetapi yang menjadi perhatian alina adalah mengapa darel mendorong motornya?apakah darel sebegitu sayang dengan motornya sampai ia tidak mau menaikinnya karena takut lecet?batin alina.
"Kak lo liat tu orang kan,"tanya alina sembari menunjuk ke arah darel
"Iya liat,knp pacar lo?"
"Dih mit amit dah liat mukanya aja gue enek nauzubilah palagi pacaran ga banget,"balas alina tidak santai
"Jadi knp lo nyuruh gue liat dia?,"
Tanya dafa lagi
"Kita kerjain,"ujar alina dengan senyum liciknya
"Heh lo kecil kecil otak lo kriminal banget ya,ga nyangka gue"
Balas dafa dengan nada terkejut yang di buat-buat
"Lo kata gue gila,yakali gue ngebahayain nyawa orang,"balas alina ngegas karena di tuduh kriminal oleh dafa.
"Jadi lo mau ngapain?"
Sini gue bisikin ujar alina
"sweswejdjejnsnnshhanabhH"
"Ngerti ga lo,"tanya alina seusai membisikkan sesuatu kepada dafa
"Hm,Bisa di atur,asalkan ada ini semua pasti aman terkendali," balas dafa seraya menggesek gesekkan jempol dan jari telunjuknya.
Alina yg mengerti akan maksud dafa pun langsung mengaggukkan kepalanya cepat.
"Iya aman tar kalo seandainya papa udah transfer duit bulanan ke gue,buat lo semua dah pokoknya"
"Seriusan lo," balas dafa antusias
"Iyaa ah,biasa aj gausa lebay,"
"Nah begono kan gue jadi semangat nolongin lo,"
🌻🌻🌻
Siang hari ini cuaca di ibukota sedang sangat terik,matahari saat ini seolah olah sedang menunjukkan kehebatannya kepada semesta,dan hal itu membuat orang orang yang berada di bawahnya merasa tidak betah untuk berlama lama berada di luar rumah.
Tetapi kesialan saat ini sedang berpihak kepada darel,karena saat pulang sekolah tadi motor besar kebanggaannya tidak bisa di nyalakan,darel juga sudah memeriksa bagian mesin untuk memastikan apa yang salah pada motornya, tetapi semuanya terlihat baik-baik saja dan kemudian ia teringat dengan suatu hal yg penting untuk sebuah motor,Bensin!
Yaps,darel lupa untuk mengisi bensinnya ketika pulang sekolah kemarin,biasanya ia selalu mengisi bensinnya setiap pulang sekolah dan kemarin entah mengapa bisa bisanya ia melupakan hal kecil yg sangat penting seperti mengisi bensin.
Hal itulah yang terpaksa mebuat darel mau tidak mau mendorong motornya untuk mencari tempat pengisian bensin terdekat dari sekolahnya,yang di temani dengan matahari yang sangat terik dan menyengat di atasnya.
Darel sebenarnya bisa saja meminta bantuan kepada ketiga sahabatnya,tetapi darel sangat paham dengan jadwal kesibukan ketiga sahabatnya saat jam seperti ini,karena biasanya saat jam seperti ini mereka tengah sibuk mengurus bisnis yg mereka lakoni masing-masing,
Jio yang mengurus cafe nya,
Rafly yg membantu ayahnya di kantor,dan zaki yang sedang mengantar dan menunggu mamanya di pusat perbelanjaan.
Dan asisten pribadinya?ia tidak mau di cap sebagai anak manja yg kebutuhannya selalu terpenuhi tanpa berusaha,dan kali ini ia akan berusaha agar bisa sampai kerumah tanpa bantuan siapa pun.
Cukup lama sudah darel berjalan dengan mendorong motornya tetapi sejauh ini tempat pengisian bensin terdekat belum juga terlihat di pandangannya,tapi darel tidak semudah itu untuk putus asa karena tekad nya dari awal adalah pulang ke rumah tanpa bantuan siapapun!
Sudah lebih setengah jam darel mendorong motornya di bawah teriknya matahari,ia sangat lelah dan haus saat ini tetapi ia malas untuk berhenti sejenak hanya sekedar untuk membeli minum karena itu hanya membuang waktu saja fikirnya.
"EUMHH,SEGER BANGET GA SI KA,PANAS PANAS GINI MINUM ES TEH,"
Tiba-tiba suara cempreng seorang gadis yang berasal dari motor yang berada di sebelahnya berhasil mengejutkan dan mengalihkan pandangan darel yang tengah fokus dengan jalan nya.
Motor itu dikendarai oleh seorang laki-laki yang darel tebak lebih tua tiga atau empat tahun darinya karena ia merasa lelaki itu seumuran dengan kakak perempuannya yang kini sedang berada di Turky untuk melanjutkan pendidikan.
Motor yg di kendarai oleh laki laki itu sepertinya sengaja di pelankan sesuai dengan kecepatan darel mendorong motornya,dan satu hal lagi yang membuat darel berdecak malas ketika melihat siapa pelaku yg berteriak tentang kesegaran es yang sedang di minumnya tadi,yaps siapa lagi jika bukan alina diviola pelakunya.
Darel melirik ke arah alina sekilas kemudian kembali memfokuskan pandangannya ke jalanan.
"Wah kak kayanya populasi orang bego di dunia semakin meningkat ya!," ujar alina yang sengaja mengencangkan suaranya agar darel juga mendengarkan apa yang ia ucapkan.
"Iyaps betul sekali" balas dafa
"Masa punya motor tapi kaga di naikin," ujar alina lagi
"Iyapss,betul,"
Darel tetap acuh dan tetap memfokuskan pandanganya ke arah jalanan hal itu membuat alina kesal dan semakin gencar memanasinya.
"Takut lecet kali ya motornya,"ujar alina lagi masih dengan nada bicara yang sama
"Bisa jadi sii" balas dafa kembali
Detik kemudian kepala dafa yang masih tertutup oleh helm itu di dorong keras oleh alina yg merasa kesal dengan jawaban dafa yg dari tadi hanya,iyaps betul dan bisa jadi.
"Heh lo ngapa jawabnya kaya gitu si,lo kira gue lagi ikut lomba cerdas cermat!,niat bantuin kaga si lo," ujar alina berbisik kepada dafa dengan suara yang masih bisa di dengar oleh darel.
"Lah kan gue udah jawab tadi,ga denger lo," balas dafa
"Iya denger,tapi jawaban lo ga epic banget kaga ada savage nya sama sekali," balas alina lagi
"Ngapain lo bedua ngikutin gue,"darel yg jengah dengan tingkah adik kakak itu pun kemudian angkat suara.
Darel dan alina yang tengah berdebat pun kemudian mengalihkan pandangan mereka ke arah darel.
"Balas dendam," jawab alina santai
Darel menghentikan kegiatannya yang sedang mendorong motor,dan kemudian motor dafa pun ikut berhenti di sampingnya.
"Penting banget lo balas dendam sama gue?," tanya darel kepada alina
"Jelas penting banget,"ujar alina seraya turun dari motor dafa.
"Motor lo knp?," pertanyaan itu keluar dari mulut dafa
"Abis bensin lupa ngisi,"jawab darel seadanya.
"Omo,ternyata selain cuek sama cewe,lo juga cuek sama motor lo,kasian banget si motor lo punya tuan kaya lo pasti dia tekanan batin banget terus sekarang kena mental makanya ga mau idup,"
Ujar alina dengan nada terkejut dan prihatin yang di buat-buat
Darel melirik ke arah alina dengan ekspresi yg sulit di artikan,alina yang merasa di perhatikan pun merasa risih dan salah tingkah di buatnya.
Alina kemudian juga membalas menatap wajah darel dengan intens, arah pandangnya tertuju ke arah pelipis dan dahi darel yang saat ini tengah banjir keringat dan baju seragam yang dikenakan oleh derel sekarang pun juga sudah terlihat basah karena keringat.
bibir sensual yang di miliki darel kini juga sudah ikut kering dan terlihat sedikit pucat yang membuat alina merasa sedikit kasihan dengan keadaan darel saat ini kemudian hatinya tiba-tiba terniat untuk membantu darel, mengingat kemarin ia juga sudah di bantu oleh darel saat berada di supermarket.
Alina kemudian dengan terburu buru naik ke atas motor dafa dan kemudian menyuruhnya untuk segera pergi dari sana.
Dafa yang bingung pun lantas menurut saja dengan yang di katakan oleh alina ia langsung melajukan motornya dan pergi berlalu meninggal kan darel seorang diri.
Darel memperhatikan kepergian alina dan kakaknya sampai menghilang dari pandangannya,ia heran dengan tingkah alina yang aneh tadi,apa maksud alina yang bermaksud memanasinya dengan cara minum es di dekatnya apakah ia kira darel tidak mampu membeli nya? Entah lah darel tidak mengerti dengan jalan pikir gadis itu.
Setelah sekitar 10 menit merasa tenang karena kepergian alina dan kakaknya,kemudian darel lagi-lagi berdecak saat dari kejauhan melihat alina dan lelaki itu kembali dengan membawa sesuatu di tangannya.
kemudian motor yang di kendarai oleh dafa kini menghadang jalan darel dengan cara berhenti tepat di depannya.
"Ngapain lagi si lo," tanya darel ketus
"Nih bensin buat lo," ujar alina to the point seraya memberikan sebuah derigen berukuran sedang ke arah darel
Darel tak langsung mengambil derigen itu tetapi malah menatap alina dengan ekspresi yang bertanya.
"Ini buat lo,anggap aja balas budi gue atas kebaikan lo kemaren,nih gue taro di sini klo lo mau ambil,klo ga gausah yg penting gue udah balas budi sama lo,nah satu lagi derigen ini balikin sama ibu-ibu yg punya warung di depan jangan sampe ga lo balikin gue susah minjemnya," ujar alina panjang lebar kemudian membalikkan badan untuk kembali naik ke atas motor dafa
"Makasih," ujar darel yang langsung menghentikan langkah alina dan seraya kembali berbalik ke belakang menghadap darel.
"Iya sans,gue juga ga niat nolongin lo kok gue cuma mau balas budi atas kebaikan lo yang mau nolongin gue kemaren" balas alina dengan menekankan kata kebaikan lo di ucapannya.
Alina kemudian melanjutkan langkahnya menuju motor dafa dan kemudian pergi berlalu meninggalkan darel sendiri lagi.
"Ada gunanya juga gue nolong lo kemaren," gumam darel sembari menatap kepergian alina yg sudah sangat jauh.
___________________________________
Holla gaess👐
makasih yg udah baca cerita gajelas aku,jangan lupa tinggalin vomen ya karna satu vote dan komentar kalian berharga banget buat aku.
Bye,see you next time✨👋