《T》

By i_anyzll

53K 19K 38.2K

Anai itu Menggantung Asap Mengukir Langit. Al itu Dicabut layu, diangkat mati. ⚠️ Alurnya berat! -----🥀 Ba... More

00. Baru permulaan
01. Awal tertarik
02. Ribut di kantin
03. Ayah pulang?
04. Cewek aneh
05. Fay kenapa?
06. Markas Eternal
07. Tahta adalah segalanya
08. Apa mungkin?
09. Prinsip Eternal
10. Dinginnya Es
11. Deretan angka
12. Jawaban deretan angka
14. Ikal sadboy
15. Lo unik, gue tertarik
16. Ikhlas dan Niat
17. Terlalu berharap
18. Tentang mimpi Angga
19. Luka menjadi tawa
20. Sejauh bumi dan bintang
21. Ancaman berbalik
22. Hanya peringatan
23. Rumah calon mertua
24. Siapa, Rain?
25. Sedekat langit dan bintang
26. Time for girls
27. Khawatir
28. Bibit Cinta
29. Mulai layu
30. Antara ada dan tiada 🚷
31. Pergi tanpa bilang
32. Bohongi Hati
33. Mawar itu Biru
34. Pengakuan
35. Kilasan Masa lalu
36. Jatuh sepenuhnya
37. Penjaga Hati
38. Kembali sekolah
39. Senyum pemikat
40. Lyne Allesandro
41. Kamu cantik
42. Seperti Sabu
43. Terbongkar 1
44. Anaiyra Zealln?
45. You are mine
46. Mawar itu Merah
47. Live and Weapon
48. Hari Sial
49. Ruang bawah tanah
50. Angan-angan
51. Jangan Berharap
52. Saudara Kandung
53. I'm Not Jealous
54. Masa lalu
55. Dia, Master 012
56. Jejak-jejak Bara
57. Akhir tanpa Ending
00. Harus ada Ending yang lain
INFO!

13. Benci dan Cinta

1.5K 769 385
By i_anyzll

hai semua! Assalamu'alaikum🤗

kangen gak ni?! 🧐

📝Sudah revisi kecil ada perbaikan dan perubahan sedikit.

📝maaf jika ada kata-kata yang belum pas dan lain-lain. Silahkan komen dengan bahasa yang sopan jika menemukan typo.

📝jadilah pembaca yang bijak.

-
-
●●●

"Kadang aku dibuat ragu antara cinta dan benci, aku mencintaimu. Namun, aku benci dengan sikapmu."

●●●
-
-

Bel masuk sudah berbunyi semenjak lima menit yang lalu, para siswa dan siswi SMA BHS mulai memasuki kelas masing-masing. Namun, tidak berlaku untuk Anai dan Al yang sedang dihukum oleh Bu Beti karena ketahuan terlambat.

Al menatap tajam ke arah Anai yang malah tersenyum senang saat dihukum.

> Flashback on <•

Setelah kejadian di belakang sekolah suasana antara Anai dan Al menjadi sedikit canggung. Tidak ada yang mau memulai percakapan entah dari Anai maupun Al sendiri.

Bukan tanpa alasan Anai tidak berbicara Anai sedang mengawasi setiap sudut sekolah. Berjaga-jaga untuk memastikan bahwa tidak ada Bu beti yang sedang berjaga.

"Ka Al!" panggil Anai pelan pasalnya Al berdiri cukup jauh dari tempat Anai berdiri, jika seperti ini mereka akan ketahuan.

"Lo ngapain sih? Gak ada siapa-siapa," kesal Al menatap jengah gadis di depannya.

Seketika terdengar suara derap langkah kaki berjalan mendekat ke arah mereka. Sontak mata Anai membulat sempurna ia yakin itu Bu Beti, langkah itu semakin mendekat.

Perlahan tapi mati, semakin terdengar jelas suara decitan sepatu melangkah ke arah mereka. Jujur Anai panik, takut ketahuan.

Hal itu membuat Al merapatkan tubuhnya ke dinding lalu menarik Anai untuk ikut bersembunyi. Jarak keduanya sangat dekat. Namun, tidak terlalu penting sekarang, yang terpenting adalah mereka bersembunyi terlebih dahulu.

Tanpa sadar Al mengeratkan tangannya di pinggang Anai saat suara langkah semakin dekat.

Al menatap lekat gadis di depannya, kulit putih pucat, hidung mancung serta bibir kecil yang sangat lucu. Kenapa gadis ini bisa hadir di hidup Al? Dan mengapa Al merasa ada suatu hal aneh berdesir?

Anai berbisik pelan yang masih terdengar di telinga Al. "Siapa kak?"

"Sutts ... gue gak tau, lo diem dulu!" Al membekap mulut Anai dengan satu tangannya.

Al mengintip dari balik dinding ternyata benar itu Bu Beti. Sepertinya Bu Beti sedang berjaga-jaga di koridor yang lumayan sepi, kenapa guru BK satu itu selalu ada di mana-mana?

"Bu Beti," bisik Al kepada Anai yang hanya mengangguk, karena mulutnya masih dibekap oleh Al.

"Hmphh ... lepshh Kah," ucap Anai tidak jelas membuat Al yang mendengar melirik ke arah gadis itu.

"Lo gagu?" ledek Al membuat Anai mendengus sebal.

Anai melotot mencoba melepaskan tangan Al dari mulutnya. "Tangan Kah Al, awsh!"

"AKHH...." teriak Al merasa ada gigitan dari telapak tangannya. "Kurang ajar lo!"

Ingin rasanya Al menendang Anai sekarang juga jika Anai bukan perempuan. Berani sekali Anai mengggit tangan seorang ketua dari Eternal hinga memerah seperti ini. Tanpa mereka sadar suara teriakan Al terdengar di telinga Bu Beti.

"Siapa di sana?!" teriak Bu Beti, "ke sini kalian, jangan main-main dengan saya!"

Al menatap tajam ke arah Anai yang hanya cengengesan merutuki kebodohannya. Jika sudah begini tamatlah riwayat mereka berdua, mau tidak mau sudah di pastikan akan ketahuan.

"Kemari kalian!"

Al keluar dari balik dinding berjalan mendekat ke arah Bu Beti, di susul Anai di belakangnya. Anai merasa ragu saat mengikuti Al dari belakang.

"Bagus ya pacaran di situ, ikut saya!" perintah Bu Beti kepada Anai dan juga Al.

"Kita gak pacaran!" bantah Al cepat tidak ada dalam kamus Al ia memiliki seorang pacar terlebih lagi orang itu gadis semenyebalkan seperti Anai.

•> Flashback off <•

Mereka berdua mendapatkan hukuman merapikan perpustakaan. Namun, jangan senang dulu perpustakaan SMA BHS sangatlah luas, satu ruangan saja sudah seperti setengah lapangan sepak bola.

Bisa kalian bayangkan sendiri butuh waktu berapa lama merapikan semua buku yang berada di sini. Walaupun terlihat sangat rapih, tapi di rak paling pojok cukup berantakan.

Siapa manusia yang menaruh buku dengan acak-acakan seperti ini? Kurang ajar memang. Membuat orang lain susah saja.

◕Perpustakaan SMA BHS.

Foto by pinterest.

"Maaf ya, Kak." Anai merasa bersalah karena dirinya Al jadi ikut dihukum. Padahal pria itu sudah membantu Anai agar tidak dihukum, walaupun berakhir gini sih.

Al melirik sekilas ke arah Anai merasa malas.

"Kamu jadi ikut dihukum gini deh, maaf ya," ucap Anai seharusnya tadi ia tidak refleks menggigit tangan Al.

"Lo emang nyusahin," ketus Al fokus merapikan buku-buku yang berantakan, "harusnya, tadi gue gak usah nolongin lo," lanjut Al ingin cepat-cepat menyelesaikan agar tidak bersama gadis yang selalu membuatnya repot.

Perkataan Al sangat menusuk hati Anai, padahal Anai tidak meminta Al untuk membantunya.

"Tapi, tadikan ...."

"Apa?" Al melirik sinis ke arah Anai, membuat Anai terkekeh pelan melihat raut wajah Al yang nampak menggemaskan.

-Anggep aja itu muka orang😭

Gimana? Gemaskan!

____________❖____________

Jika di sana Anai dan Al berduaan, berbeda dengan Anya. Gadis ini sama terlambat seperti Anai namun, sialnya Anya dihukum berdiri di tengah lapangan yang sangat panas. Dan banyak murid-murid yang meperhatikan Anya dari lantai atas.

"Norak banget anak murid di sini, kayak gak pernah lihat cewek cantik dihukum!" kesal Anya memelototi murid yang menatap ke arahnya membuat mereka bergidik ngeri.

"Sial banget sih, gue!" Anya terus saja mengoceh tanpa menyadari kehadiran sosok pria di sampingnya.

"Capek, hm?" tanya seorang pria dengan suara tegas khasnya, yang sudah tidak asing lagi terdengar di telinga Anya.

Anya terkejut mendengar suara itu, suara yang selama ini selalu membuat Anya tergila-gila, "loh, K-kak Putra?"

Putra terkekeh melihat raut wajah Anya yang nampak menggemaskan. Eh? Cepat-cepat Putra menggelengkan kepala saat menyadari dirinya telah memuji gadis itu. Tidak ini salah, Putra tidak boleh menyukai Anya, dan itu tidak akan pernah terjadi. Ingat baik-baik.

Oke, ingat gais ingat!

"Em kenapa, Kak?" Heran Anya melihat Putra yang diam menatap ke arahnya. Bukan tidak boleh, tapi Anya jadi salah tingkah ditatap seperti itu oleh Putra.

"Lo, boleh masuk. Jangan di ulangin lagi." Putra berlalu pergi meninggalkan Anya yang melongo menatap kepergiannya.

"Ha ... Gitu doang? Ini gue yang terlalu berharap, apa gimana sih. Minimal kasih minum lah atau gak lap in keringet gue!" kesal Anya mencak-mencak sendiri.

Bel pelajaran ketiga sudah berbunyi yang artinya pelajaran kedua telah selesai. Anya sudah masuk ke dalam kelas sejam yang lalu, sedangkan Anai baru masuk di jam pelajaran ketiga.

Anai sudah ketinggalan dua mata pelajaran hanya karena hukuman dari Bu Beti. Hampir dua jam Anai berada di perpustakaan bersama Al cowok itu semakin dingin, jadi Anai sedikit takut untuk sekedar berbicara.

"Dari mana, lo? Gue kira gak masuk," tanya Fay melihat Anai mengusap dahinya yang berkeringat dengan tisu.

"Telat, terus dihukum beresin perpustakaan." Anai melempar tisu bekasnya kepada Anya yang tertidur pulas di atas meja. "Kenapa, temen lo?"

"Temen lo juga!" sinis Fay melirik ke arah Anai, "dihukum di tengah lapangan gara-gara telat."

"Lo gak dihukum juga Fay? Biar kita solid," tawar Anai yang mendapatkan geplakan pelan di lengannya.

"Solid pala lo!"

Mereka berdua tertawa pelan, disusul kedatangan Bu Lisa, guru Biologi untuk memulai jam pelajaran ketiga.

___________❖___________

◕ ROOFTOP

Seorang pria tampan berbadan gagah memakai baju putih dengan tato unik di lengannya. Dan seorang wanita cantik berambut ikal berwarna ungu panjang yang terurai. Rambut itu beterbangan namun, membuat kecantikannya semakin bertambah. Siapa Mereka?


"Kamu, gak boleh ada di sini!" tegur wanita itu kepada pria yang menatap lurus ke depan.

"Kenapa, sayang?" jawab pria itu terkekeh saat mengucapkan kata 'sayang' tanpa melihat raut kesal dari wanita di sampingnya.

"Jangan buat aku ingin mendorong kamu dari atas sini!" ancam sang wanita menatap datar pria yang selalu membuatnya emosi akhir-akhir ini. Entahlah, dia yang sedang sensitif atau memang pria di sampingnya yang semakin menyebalkan.

Pria itu tersenyum. "Lakukan sekarang. Aku siap mati di tangan, kamu."

"Sebelum aku melakukannya, aku sudah melompat terlebih dahulu." Wanita itu menatap lurus deretan gedung-gedung yang menjulang tinggi.

"Kenapa?" tanya sang pria ia sangat tahu wanita di sampingnya selalu ingin mencoba membunuhnya. Namun, sampai sekarang tidak pernah ia lakukan.

Wanita itu menyeringai mendengar ucapan yang terlontar begitu saja dari pria yang selama ini sangat ia benci. "Karena ... kebencianku, malah tumbuh menjadi cinta yang sangat besar untukmu."

Tertawa pelan mendengar pengakuan dari wanita di sampingnya. Mengelus lembut surai rambut panjang wanita yang seharusnya menjadi musuh tersulit di dalam hidupnya.

Kadang takdir itu sangat lucu, ketika dua orang manusia yang awalnya ingin saling membunuh, tapi selalu gagal karena alasan saling mencintai.

"Kamu, punya banyak kesempatan untuk membunuh ku. Jangan karena alasan cinta, kamu malah jadi lemah seperti ini!" tegas pria itu menatap serius wanita di sampingnya.

"Jangan pernah melakukan hal bodoh yang akan membuat kita menyesal di kemudian hari," jawabnya menatap pria yang sangat tampan, hanya itu kata yang bisa diucapkan ketika melihat paras seseorang yang sudah bertahun-tahun menjadi suaminya.

"Kesayangan Dewa, gak pernah berubah." Mengecup singkat punggung tangan Istrinya.

Batin wanita itu tersenyum miris. "Tapi ... Kamu yang berubah."

"Aku sangat merindukan putriku." Dewa berucap di sela pelukannya sambil mengelus lembut kepala istrinya.

"Dia pasti sudah dewasa bukan? Pasti sangat cantik sepertimu."

"Aku ingin segera pergi dari sini dan melihat putriku, meskipun dari jarak yang jauh," tekat Dewa yang dibalas deham oleh Dewi.

"Dia baik-baik aja." Dewi mencoba menenangkan Dewa yang terlihat rindu dan khawatir.

Dewa diam ia tahu semua itu hanya kalimat penenang. "Tunggu kami pulang, My Angel."

__________◓◓◓___________
TBC

_
_
_

Hai gais! Udah seminggu aku gak up maaf ya, mood ku lagi kurang bagus akhir-akhir ini.

Suka gak sama part ini?

Mau ngomong apa sama dua orang misterius?🧐

Mau ngomong apa sama Al?

Mau ngomong apa sama Anai?

Mau ngomong apa sama Putra?

Mau ngomong apa sama Anya?

Mau ngomong apa sama Fay?

Mau ngomong apa sama Bu Beti?

jangan lupa vote dan spam komen ya!

»»--⍟--««

spam untuk next-!!!

see u!
»»--⍟--««

salam manis

Continue Reading

You'll Also Like

407 50 10
Tentang Takdir yang tak terduga Takdir telah mempertemukan dua insan yang jauh berbeda, mereka yang sama-sama tidak percaya akan cinta dipaksak...
74.6K 3.1K 9
Alvarendra Jerome Mainassy laki-laki yang merupakan pendiri sekaligus ketua geng yang sangat terkenal juga disegani banyak orang yaitu [ATLANTIS]. Re...
2.3M 134K 78
[FASE 2; SCHOOL - DARK ROMANCE] Kisah mereka belum benar-benar usai. Setelah memasulkan kematiannya, Akselio Kastara Nalendra semakin memiliki obses...
3.2K 420 39
CERITA INI MURNI IMAJINASI AKU! YANG MAU PLAGIAT MENDING PINDAH DIMENSI!! TIDAK MENGIJINKAN PLAGIAT MENCURI KARYA INI! KALAU MAU YA BACA, JANGAN PLA...