抖阴社区

|DIJODOHIN| JUNG JENO & NA JA...

By mmochiisungie

1.1M 123K 12.2K

Jung jeno, anak bungsu dari keluarga jung jaehyun & jung taeyong, anak muda yang sangat menikmati masa mudany... More

01 | jeno
02 | ice cream
03 | who are you?
04 | Nana
05 | dilanjutkan
06 | peraturan
07 | HAMIL?
08 | nana love candy
09 | sakit
10 | go public
11 | bunda
12 | mina?
13 | berantem
14 | bencana
15 | keputusan
16 | gabisa ya?
17 | percaya prosesnya
18 | date?
19 | hujan 鈿狅笍
20 | peluk
21 | Melbourne
22 | beruntung.
23 | candy shop
24 | strategi
25 | clear.
26 | haechan tau?
27 | d茅j脿 vu
28 | worsened
29 | kalah
30 | janji
31 | before come home
32 | come home
33 | she's back
34 | Jeno
35 | crash
36 | people change.
37 | fight.
38 | Trying to protect.
39 | not your fault
40 | date?
41 | heather
42 | secret
43 | anak ayah
45| first or second love?
46 | the plan
47 | chance
48 | fitting 鈿狅笍
49 | lover 鈿狅笍
50 | coffee
51 | the day

44 | disappointed

9.6K 1K 116
By mmochiisungie


Tenang yoshi nya tarik nafas gak lama kok komennya pada fighting yoshi, kenapa kalian gemes banget pls🙏🏻

~enjoy~

Yoshi mengeluarkan sebuah berkas dan memberikannya kepada jeno,

Jeno yang merasa diberikan itupun langsung mengambil dan membaca berkas tersebut yang bertuliskan

'tumor otak'

Jeno langsung melihat ke arah yoshi dengan alis dan ekspresi wajah yang meminta kejelasan.

"what is this?"

"riwayat tumor otak." jawab yoshi.

"punya?"

"gue, divonis pas semester pertama gue tinggal di Melbourne."

"terus sekarang?"

"gue dinyatakan sembuh tahun lalu sama dokter gue di jepang, padahal sangat sulit melawan tumor ganas yang satu ini."

"ya terus hubungannya sama gue dan jaemin apa?" tanya jeno.

"liat lembar selanjutnya."

Jeno melihat kembali ke arah berkas tersebut, ia melihat ke berkas belakang dan hal itu membuat jeno terdiam.

"gue sering kejang dan sakit kepala yang berkepanjangan, dan ini hasil dokter gue di Melbourne.

"dan hasilnya?" wajah jeno terlihat tak percaya.

"tumor otak gue belum sembuh total, dokter salah vonis. ternyata kemoterapi ga membuat seluruh sel jahat itu mati."

Jeno diam ia memikirkan apa yang baru saja yoshi katakan.

"jeno, gue kembaliin jaemin ke lo pada saat dimana gue ngerasa udah ga sanggup bertahan."

"lo cuman main-main sama jaemin?"

"ngga, gue sayang sama jaemin, tolong kasih gue kesempatan untuk merasakan jatuh cinta dan dicintai seseorang. dia bakal balik ke lo, gue tau selama ini jaemin masih mikirin lo, itu semua ada di catatan handphonenya, dia suka sama gue.

tapi dia gabisa membohongi dirinya bahwa dia cintanya sama lo, cinta dia habis di lo."

"you have parents right?"

"gue dari Jepang, keluarga gue disana."

"kenapa lo ga pulang ke jepang kalo gitu?"

"nanti, ada saat emang gue harus pulang ke keluarga gue. sekarang belum, gue masih mau stay disini." jawab yoshi.

"jaemin tau?"

Yoshi menggeleng.

"gue ga mau orang lain ikut pusing ngurusin sakit di badan gue."

"cuman gue yang tau?" tanya jaemin.

'ngga, keluarga gue sama keluarga lucas hyung."

"terus sekarang lo mau gimana?"

"gue mau bahagia sama jaemin sebentar menghabiskan butterfly era gue, sekarang jaemin pacar gue dia, dia hak gue. tapi kalau sampai gue pergi dan lo nyakitin jaemin lagi, gue yang bawa jaemin selamanya dari pelukan lo."

"gue ga bakal pernah nyakitin jaemin lagi."

- flashback off

Jaemin yang mendengar semua cerita jeno langsung lemas, ia duduk di kursi rumah sakit,
bagaimana bisa dia tidak tau semua hal ini.

"kenapa kamu baru ngomong sekarang jeno..." jaemin pun sampai merubah cara panggilnya.

"maaf na ini semua kemauan yoshi, dia ga mau kamu sedih."

Jaemin mendongak ke arah jeno matanya berkaca kaca, tanda dirinya akan menangis, tetapi jaemin menahan itu semua.

"mau ke tempat yoshi?" tawar jeno.

Jaemin mengangguk.

Mereka naik lift ke lantai 6, sedangkan ruangan winwin berada di lantai 4, hanya beda 2 lantai dengan ruangan yoshi.

- ruangan 521

Jaemin harap ini mimpi, dia berada di depan pintu ruangan bertuliskan nama 'yoshi'.

Dia membuka pintu itu, dan
Jelas sudah ada yoshi yang tersenyum ke arahnya dengan posisi setengah duduk.

"kenapa bisa ya na, kita satu rumah sakit?" ucap yoshi yang terlihat tenang.

"kenapa bohong?" ucap jaemin mendekat ke arah yoshi.

"aku ga pernah bohong sama kamu."

"kamu ga percaya aku?" tanya jaemin sekali lagi.

"come here na.."

Lucas berdiri dan menarik jeno keluar, bermaksud membiarkan yoshi dan jaemin berbicara tanpa ada mereka.

Jaemin berada dipelukan yoshi, ia khawatir teramat sangat ketika tau keadaan seorang yoshi sekarang.

"maafin aku ya na?"

"kenapa aku sebodoh itu ga sadar semua ini, harusnya aku lebih perhatian sama kamu."

"ini bukan salah kamu, tapi memang ini semua bukan kapasitas kamu na jaemin."

Yoshi melihat air mata seorang na jaemin jatuh, ia usap pelan pipi jaemin sambil tersenyum.

"jangan nangis, itu bikin aku ngerasa nyakitin kamu, temenin aku na sampai waktunya." ucap yoshi dengan tenang.

"kenapasih? i need you."

Yoshi tersenyum dan menggeleng, "kamu gaperlu aku na, kamu perlunya jeno. aku tau selama ini kamu masih nyimpan segala hal tentang jeno, kamu cuman kecewa.. kamu gabisa benci dia kan?"

jaemin semakin frustasi dan entah perasaan apa yang ia rasakan sekarang, "tapi aku butuh kamu yoshi."

"udah dong nana, nanti cantiknya hilang. nana gimana? adiknya udah lahir?"

Jaemin mengangguk.

"siapa namanya?"

"shotaro ayah yang kasih nama."

"namanya lucu ya? kaya nama makanan, taro." ajak yoshi bercanda agat jaemin tertawa.

"yoshi, sakit ya badannya?"

"udah biasa na, aku gaperlu mengeluh buat nunjukin sakit."

"nanti aku di Melbourne sendiri?" tanya jaemin sambil membentuk pola abstrak di tangan yoshi.

"Lucas hyung ada na.."

"but, i need u..."

"belajar nerima jeno lagi ya?"

Jaemin menggeleng, matanya kembali berair, dia tidak ingin sendirian dan tanpa yoshi...

"balik ke ruangan bunda gih liat adik kamu dulu, terus boleh liat aku lagi."

Jaemin menggeleng kembali, dia masih ingin bersama yoshi.

"ayo sembuh, pulang ke Melbourne sama-sama, kita harus lulus bareng oci..."

"ga janji gapapa ya na?" ucap yoshi sedih.

"harus janji..."

"nana, nanti malam kamu kesini jam 9, biar kita ngobrol lagi ya? sekarang datengin adik kamu dulu."

"ga mau, aku maunya sekarang yoshi."

"nana, go. ayah kamu nungguin diluar, aku tidur dulu ya na?"

Yoshi langsung memejamkan matanya tanpa membuka kembali, jaemin ngeliat itu langsung bangun dari duduknya dan pergi keluar ruangan, ternyata benar.

sudah ada ayahnya disana,
Jaemin yang melihat sosok itupun langsung memeluknya kencang.

"i know everything, its ok." ucap yuta.

"kalo nana mau stay di Jepang, sampe yoshi sembuh boleh ga?" ucap nya dalam pelukan hangat tersebut.

"kamu harus pulang ke Melbourne, kamu harus belajar na, yoshi udah mulai lupa sama pelajarannya. pasti kamu kan yang harus gantian ajarin dia?" ucap yuta menenangkan ayahnya.

"nana pulang ke hotel aja, ada echan, yangyang sama njun kan?" pinta jaemin.

"ada haechan sama renjun aja, yangyang ga ikut kesini, kalo gitu kamu istirahat aja dihotel. jeno ikut pulang juga ke hotel ya kalo gitu." jawab yuta sambil menoleh ke arah jeno.

Jeno hanya mengangguk.

hotel

ughhh..

jaemin sama sekali tak tertarik ikut berbicara dengan haechan dan renjun. padahal biasanya dirinya lah yang banyak bicara, namun moodnya terasa tidak baik baik-baik saja.

Mark juga ada di ruangan ini, karena kemana haechan pergi disanalah mark juga berada.

"jaemin, makan mau ga? aku bawain permen banyak tau" ucap renjun melihat jaemin yang terus memainkan handphonenya.

Jaemin menggeleng, tidak di sangka dia menolak permen dari renjun.

"babe, bawa gitar kan? mainin dong sepi banget cuman suara orang ngomong." kata haechan sambil memeluk mark.

"yaudah ayo temenin ke kamar sayang." ajak mark.

"manja banget sih cuman ngambil gitar aja kaya ngambil rumah."

Haechan dan mark keluar dari kamar tersebut dan pergi ke kamar mark dan jeno. mark langsung mengambil gitar miliknya, tetapi haechan bukannya langsung pergi ia malah membuka koper mark.

"kamu ngapain? Ayo kesana?" ajak mark.

"why you bring this?" tanya haechan sambil menunjukkan sebungkus obat

"aku butuh itu haechan, please come on..." ucap mark mengeluh malas

"kak, kamu udah stop konsumsi obat ini dari dokter, jangan mentang mentang kamu banyak uang kamu bisa sogok apotekernya untuk make resep lama dokter kamu itu. Kamu tuh udah gaperlu obat ini buat tidur doang kak, kalo kamu perlu ya tinggal ke dokter biar dibikinin resep baru!"

"tap-"

"ya i know kak! iya kamu gamau ke psikiater lagi, TAPI KALO GITU OBATNYA JUGA GAUSAH DU KONSUMSI SEMAU KAMU." Haechan meluap, bagi haechan selama ini yang menutupi ketergantungan mark, ini menyebalkan.

"haechan tapi kalo ga bawa itu ak-"

"aku apa? Kamu tau kak ini obat obatan keras. kamu gamau kertergantungan sama manusia tapi kamu ketergantungan sama obat, kamu tau kak resiko pemakaian ini tanpa resep dokter kak.." haechan benar benar menggenggam obat itu sekuat tenaganya.

"pudu please, jangan sekarang berantemnya, please sorry haechan..." ucap mark sambil memeluk dan perlahan melemahkan genggaman obat di tangan haechan.

Tangis haechan jatuh di pundak mark, selama ini sekuat tenaga ia bela, raih, usahakan segalanya untuk kesehatan mental mark, seluruh hidupnya pun ia beri jika ia bisa melakukan hal itu, karena dia lah yang menyebabkan mark seperti ini.

"semua ini udah terlalu lama kak, mau sampai kapan kita kaya gini? aku masih kurang ya kak buat hilangin stress kamu? ngeliat aku sehat itu ga membuat trauma kamu terobati ya kak? kamu kalo kenapa-napa sama obat ini, aku nyalahin siapa kak? cuman aku yang tau kamu make ini." pecah sudah tangis haechan, mark tak bisa menjawab lagi, dia tau semua efek samping obat yang ia konsumsi.

Setelah hampir 15 menit mereka berdua dikamar, mereka kembali ke kamar dimana renjun jeno sama jaemin berada, tidak ada yang tau apa yang terjadi diantara mereka dikamar sebelumnya, cukup haechan, mark dan tuhan saja.

"okei let's go, what song we should play guys?"

"tolong nyanyikan lagu galau, gue kangen sama crush gue itu ya tuhan" ucap renjun sambil mendramatisasi nada bicaranya.

"njun, cuman 5 hari please jangan alay." sahut haechan.

Mark mulai memainkan instrumen dari gitasnya, awalnya hanya lagu random apapun mereka nyanyikan, sampai entah bagaimana mark tanpa sadar memainkan instrumen lagu olivia rodrigo, haechan pun reflek menyanyikan lagu itu sambil bermain game di hp miliknya.

"she probably gives you butterflies
I hope you're happy
but not like how you were with me
I'm selfish I know.
I can't let you go
So find someone great but don't find no one better
I hope you're happy
I wish you all the best, really-

selain haechan dan renjun, tiba tiba ada suara familiar yang masuk ke dalam lagu yang dinyanyikan oleh mereka berdua.

"Say you love her, baby, just not like you loved me.
And think of me fondly when your hands are on her
I hope you're happy
but don't be happier"

tak disangka suara jeno memasuki telinga mereka dengan sangat sopan, jaemin yang akan Sadar dengan lirik lagu tersebut langsung menoleh, dan kembali membuang muka setelah melihat jeno.

"kok tiba-tiba panas sih..." ucap renjun sambil menyenggol tangan haechan

TBC

hallo semuanya huhuhu seneng nih update cepet? Gimana chapter kali ini? Sedih ga sama jeno? kira-kira nasib yoshi sama jeno gimana ya?

See you next chapter sayang~

Continue Reading

You'll Also Like

63.6K 2.8K 14
cerita tentang keseharian anak bontot keluarga jung jaehyun dengan kakak dan abang tersayang nya.. kenakalan bocah umur 4 thn yang penuh dengan keaja...
878K 104K 21
tentang jaehyun yang harus menjadi single parent dan mengurus anaknya yang masih balita sendirian karna sang istri sudah pergi ke surga
94.8K 9.5K 37
鈥 BXB 鈥 SEMI BAKU 鈥 LOKAL 鈥 Bagaimana jadinya jika seorang pembuat onar yang tampan, kaya dan banyak di sukai oleh sub ataupun wanita di kampus jat...
12.5K 773 14
Tentang keluarga yang memiliki berbagai momen yang menyenangkan untuk dikenang bersama.