enfermedad [END]

By Authornyaraden

43.6K 4.5K 3.3K

✨ _________________________________ Haechan | Yangyang | Jisung _________________________________ Cerita tent... More

PROLOG ✔
Part 1 : Ananta Abimanyu Mahardika (Revisi ✔)
Part 2 : Nalendra Mahawira
Part 3 : Aksara Fahri Danadyaksa
Part 4 : Tentang Kita
Part 5 : Pembullyan & Kehangatan
Part 6 : Tak Ada Harapan
Part 7 : Patah Lagi
Part 8 : Fahri Drop
Part 9 : Kemoterapi
Part 10 : Transfusi Darah
Part 12 : Down
Part 13 : Curhatan Ananta
Part 14 : Dr. Damar
Part 15 : Jauh
Part 16 : Pahlawan Bagi Nalendra Telah Pergi
Part 17 : Terulang Lagi
Part 18 : Upin-Ipin Pasrahan
Part 19 : Putus Harapan
Part 20 : Teman Sekelas dan Rasa Kecewa
Part 21 : Maaf
Part 22 : Semuanya Terluka
Part 23 : Anak-Anak Pak Imran
Part 24 : Kebahagiaan Sederhana Milik Nalendra
Part 25 : Pikiran Buruk
Part 26 : Katanya Pergi Sebentar
Part 27 : Kacau
Part 28 : Serba Salah
Part 29 : Tidak Tentu
Part 30 : Perlahan
Part 31 : Ikut Nalendra dan Fahri?
Part 32 : Terakhir Untuk Ananta
Part 33 : Kasus Dan Bayangan
Part 34 : Kehilangan
Part 35 : Optimis, Hidup Masih Berlanjut!
Part 36 : Yang Ditinggalkan
Part 37 : Nalendra & Ambisinya
Part 38 : H-1
Part 39 : Hari H
Part 40 : Rasanya Baru Kemarin
Part 41 : Terlalu Lelah
Part 42 : Fahri Dan Basket
Part 43 : Operasi Dan Ambisi
Part 44 : Lancar Tapi Gagal
Part 45 : Terakhir Untuk Fahri + Trailer
Part 46 : Kesendirian
Part 47 : Pikiran Buruk Rendra
Part 48 : Belum Berakhir
Part 49 : Masa SMA Nalendra
Part 50 : Bukan Pelukan Terakhir
TAMAT
#anantanalendrafahri
EPILOG
🙂 Kabar Baik ✨
HAI BESTIE
Sesuai Rencana
Mau Promosi :) Semoga di buka ❤

Part 11 : Tentang Leukemia

723 79 6
By Authornyaraden

Ubah layar dasar jadi hitam, makasih 👉👈

Mungkin Ananta harus meminjamkan kamusnya untuk Fahri sekarang.

💉💉💉

Chronic Myeloid Leukemia (CML) atau dalam bahasa Indonesia disebut Leukemia Granulositik Kronik (LGK).

Leukemia myeloid kronis (CML): kanker sel myeloid dewasa yang terkait dengan kehadiran kromosom Philadelphia. Jenis leukemia ini kebanyakan terdeteksi pada orang dewasa. Sel kanker berkembang pada tingkatan yang relatif lambat, penyakit di stadium awal mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun. Pada stadium selanjutnya, pembesaran limpa bisa menyebabkan sakit perut. Produksi sel darah normal juga bisa terpengaruh, dan memunculkan gejala-gejala yang tercantum di atas.

Terdapat 3 fase CML yakni fase kronis, akselerasi, dan krisis blastik. Pada fase krisis blastik, jika tidak ditangani dengan benar bisa berlanjut pada fase leukemia akut.

Pada fase kronis penampilan pasiennya biasa-biasa aja. Cuma sudah ada gangguan-gangguan misalnya di darah, sel darah putihnya tinggi, trombositnya tinggi, Hb-nya turun.

Sean masih ingat saat adiknya duduk di bangku kuliah semester 4, memang tak ada perbedaan pada penampilannya. Fahri hanya sering lemas dan terkadang pingsan di kelas, untungnya ia sudah menurut pada Sean perihal ia harus keluar dari klub basket.

Dan, keadaan semakin bertambah parah saat Fahri sering melihat pertengkaran hebat dari kedua orangtua mereka sepulang kerja. Ia jadi sering melewatkan waktu minum obat atau abai sekali untuk kemoterapi.

Sehingga Dokter Zafran pun dengan berat harus mengatakan bahwa Fahri memasuki fase akselerasi, yang merupakan daerah perantara atau area kelabu. Memang tidak ada gejala persis yang dirasakan pada fase ini. Fahri hanya diminta untuk melakukan check and recheck melalui pemeriksaan darah.

Sean pikir ini adalah puncaknya sang adik mengalami koma berbarengan dengan ujung tanduk permasalahan kedua orangtuanya yang memilih untuk berpisah. Apa kalian bisa merasakan bagaimana jadi Sean saat itu?

Mungkin jika tanpa Rama, Sean tak akan bisa melalui semua itu, iya, Rama sudah membantunya dengan baik. Merelakan pekerjaan untuk menjaga Fahri.

Dan sampai detik ini, Fahri dinyatakan kembali oleh Dokter Zafran bahwa adiknya sudah masuk pada fase krisis blastik, yang dipaparkan juga bagaimana jumlah sel darah putihnya lebih tinggi, banyak sekali sel-sel muda sedangkan sel-sel yang matang sedikit. Fase ini kalau tidak ditangani bisa jadi fase akut.

"Bang Sean ... " panggilan Rama membuat Sean menengok setelah mengakhiri doa lalu membuka peci.

"Fahri sudah ada niat untuk melakukan transplantasi sumsum tulang belakang, kan? Dan Dokter pastinya akan mencari pendonor yang secara DNA mirip dengannya, itu artinya DNA yang mirip dengan Fahri ya saudara kandungnya sendiri. Hanya diperlukan tes untuk mencari kecocokan."

Sean mengerti maksud adiknya. Ia beranjak merapihkan kembali sajadah yang ia gunakan sebelum mendekat pada Rama yang terduduk memperhatikan netra tertutup milik Fahri.

"Maksudmu? Kamu akan melakukan itu?"

"Ya, apa lagi? Gak ada jalan lain, memangnya Bang Sean rela kalau Fahri pergi?" tekannya pada kalimat akhir.

"Apa gak dengar tadi Dokter Zafran bilang bahwa Fahri sudah dalam fase leukemia akut? Pada fase leukemia akut, lemahnya daya tahan tubuh hingga mudah terjadi infeksi menjadi salah satu faktor meningkatnya risiko pasien meninggal dunia." tegas Rama menatap lekat netra gelap Sean dengan panas hati.

"Kita perlu berbincang banyak untuk kesembuhannya, jangan gegabah dulu. Bang Sean gak mau semuanya malah semakin kacau."

💉💉💉

Siapa sih yang selalu berharap kebaikan dan kelancaran hari saat pagi datang lagi? Semua orang juga begitu. Namun harapan itu tidak terwujud pada beberapa orang, termasuk Fahri.

Ia saat subuh sempat mengalami henti jantung. Ketika itu tangan kanan Fahri bergerak sangat pelan di genggaman Rama. Tentu Rama terkejut akan hal itu, dan segera disusul dengan nafas berat yang keluar tak ada tanda detakan pada jantungnya lagi.

"Dek?" panik Rama mendekatkan daun telinga pada rongga dada sebelah kiri adiknya.

Netranya tak berhenti bergerak gusar melihat bagaimana kelopak indah itu masih tertutup, memperhatikan juga tampilan Bedside Monitor.

"Bang Sean!" jerit Rama membuka secara brutal pintu ruangan, berlarian keluar mencari Sean atau siapa pun yang bisa membantunya, entah dokter atau suster.

"Akhh ... Orang-orang kemana, sih! Gak tahu apa gw lagi khawatir!" Rama meradang.

💉💉💉

"Ananta akan telepon Mas, kalau sudah selesai."

"Iya, semoga proposalnya langsung di-acc secara mudah, hehe ... "

"Baru juga bimbingan proposal ... "

"Siapa tahu. Bismillah dulu, Dek!" pesan Satria mengusap punggung sang adik saat akan melangkahkan kaki memasuki gedung fakultasnya.

Setelah ia memperhatikan Ananta sampai jauh menghilang, Satria menyipitkan matanya mempertajam penglihatan saat dua orang menyusul memasuki gedung yang sama.

"Oh, jadi itu orang yang berhasil nyingkirin Ananta. Gak papa, kalo jodohnya pasti bakalan kembali ke kamu, Nan!" ujar Satria beralih mengambil helm untuk ia pakai. Menghampiri motornya yang terparkir dan mulai melesat kembali.

💉💉💉

"Ananta, kemarin kamu kemana?" pertanyaan Yumna membuat Gion di sampingnya merasa dongkol. Membuang muka lalu bersedekap dengan air wajah tak suka.

"Tidak ada pertemuan dengan dosen, kalau hari ini baru ada."

"Ohh, bagaimana kabarnya?"

Cukup sudah, Yumna. Ananta memang merasakan ada kupu-kupu berterbangan, tapi jangan lupakan ada Gion yang sudah memerah wajahnya dengan hiasan tanduk di kepala.

"Alhamdulillah. Sebaliknya, Yumna apa kabar?"

"Itu, kamu nyari Pak Ciko, kan? Tuh, beliau disana!" ujar Gion mendorong tubuh Ananta segera menjauh.

"Gi," tegur Yumna yang merasa tak nyaman.

"Dia gangguin kamu terus dari tadi!" komplain Gion menatap tajam Yumna.

Ananta yang melihat hal tersebut hanya dapat mengerjapkan mata gusar.

"Aku akan segera pergi, kalian tidak perlu bertengkar. Permisi, Yumna, Gion!"

"Iya sana, sadar diri! Kalau mau gangguin cewek tuh lihat dulu siapa cowoknya! Gak usah balik lagi, Nan! Pergi yang jauh sana!"

"Gion!" bentak Yumna ketika Gion terus menerus melontarkan perkataan kasar saat langkah Ananta kian menjauh.

Gadis itu menghela nafas lalu berbalik badan meninggalkan Gion.

"Yumna mau kemana!"

"Kamu tunggu disini, aku mau ke toilet."

"T-tapi gak marah, kan?" tebak Gion saat mendengar nada bicara Yumna yang cuek.

"Pikir sendiri." singkat Yumna.

💉💉💉

"Sepi ya, gak ada yang jadi korban buat diledekin!" ujar Azka mendapatkan tatapan spontan dari Afif.

"Kemana dia? Kemo lagi?" tanya Alfa, teman sebangku Azka.

Alfa dan Azka sedang menengok ke belakang, seperti biasa. Saat ini guru sedang ada rapat dan tugas yang sudah Nalendra kirim kini berada di tangannya. Afif menjadi kepikiran terus dengan anak itu, ternyata ucapan Nalendra dipegang dengan benar dan terbukti hari ini.

"Cuman sakit." jawab Afif saat suasana hatinya memburuk sejak pagi tadi mendapat pesan singkat dari Nalendra, sekaligus pesan curhat dari seseorang.

Mengenal Nalendra membuatnya bingung, ia merasa kasian sekaligus kesal saat temannya tak mau menerima uluran bantuan dari tangannya.

"Lo kenapa, dah? Lesu amat!" kekeh Azka yang melihat Afif beralih posisi menaruh kepala pada lipatan tangannya di atas meja.

"Diem, gw ngantuk."

"Ciak, kayaknya dia kesepian, tuh!" sindir Alfa puas menggoda.

💉💉💉

T B C

Segini dulu udah cukup, kan?

Nanti up lagi bareng Raden kalo aku ada waktu luang, soalnya udah mulai kuliah. Semangat juga buat kalian, ya.

Aku akan lanjutkan sampai tamat, kok. Tenang aja. Soalnya semua alurnya udah ada, tinggal dihiasi kata-kata tambahan aja. Kemungkinan sampe part 30+, nah jangan bosan dulu 👉👈

Jumpa lagi, paypay 😭😂🎓💉

BELUM REVISI, TYPO DKK DITANGGUNG PEMBACA.

Maaf jika feelnya kurang ✌🎓💉

Continue Reading

You'll Also Like

2.9K 184 12
Gw seneng jadi pusat perhatian. Gw berusaha keras supaya bisa bikin Papa dan semuanya bangga. Gw gak mudah menyerah karena gw Aksara Fahri Danadyaksa...
122K 5K 75
MOHON MAAF INI MAH YA DILARANG COPAS CERITA INI, SEBAGIAN APALAGI SEMUA NYA, hargai otak ini yang berfikir keras untuk membuat cerita ini Jangan lupa...
14.9K 994 54
»»----- HAPPY READING Y'ALL -----«« »»----- ⚜ -----«« Kata siapa dunia itu luas? Coba kau tunggu sampai ada darah yang mengalir di antara insan yang...
11.7K 830 43
kertas kertas itu bukan hanya penampung aksara, lebih daripada itu. tentang kata yang tak mampu terucap, tentang suara yang tak mampu terdengar. tent...