抖阴社区

Date Your Father [KOOKV] [END]

By Mynameis_Jeonjunghee

39.1K 4.5K 465

"Karena sudah menikah jangan panggil saya lagi dengan oom," katanya berbisik halus ditenga membuat tubuh deng... More

Together Forever; Para Prajurit Jungie!!!
00. Beginning; a letter
00. Intro
01. Couple of stories has already been told
02. Inspire me with the smile I put on your pretty face
03. Sometimes it lasts in love, but sometimes it hurts instead
04. New home new life
05. Prettier than everything in the galaxy
06. I'd spend every hour of every day keeping you safe
07. I was sinking what he was saying wasn't interesting
08. Him
09. Warm on a cold night
10. Everything has been better since you
11. My perfect day ends with you
12. You and I are coming together as one
13. Feel excited 'cause I know you gonna come
14. I tried to be chill, but you're so hot that I melted [S-M]
15. Yours [S-M]
16. Time for a new chapter
17. I wanna to do some freaky things
18. And I want you to do some freaky things to me [S-M]
19. You know it hurts me too
20. You just need a better life than this
21. Distraction
22. Distraction (2)
24. So lucky to have you
25. Unexpected
26. Hallo Jungie!
27. Our every moment, I start to replace
28. It's me, Jungie!
Hello future; After Our Divorce
29. Black swan
30. Let it flow
31. Late night conversations
32. We could have been so good together
33. Sometimes this shit get me stressing
34. This conversation may never happen
35. A traitor
36. Betrayal
37. Back home
38. Just wanna hear your voice
39. I love you but i'm letting go
40. Me, you, and our destiny [END]
Special Last One; Welcome to The World Jungie!
Special Last One; Tryna find a way back home to you again
Cover and Layout Date Your Father Series馃挅馃尫
How to Get Date Your Father Series 馃挅鉂わ笍

23. Weak

611 95 16
By Mynameis_Jeonjunghee

Jeongguk  tidak mengerti tapi semakin hari selalu ada saja ada cara bagi putranya untuk menyita waktu Taehyung dan menjauhkan dia dari sisinya. Awal mula Jeongguk  merasa kesal dan perbuatan Jungkook itu menyebalkan. Jungkook juga tidak mau ditinggal tidur sendiri tapi Jeongguk  pun tidak mengizinkan untuk dia ikut tidur bersama orang tuanya. Untuk apa itu merepotkan.

Efeknya secara sadar ia jadi banyak menuntut Taehyung saat dia selesai mengasuh Jungkook. Setiap malam biasanya mereka akan melakukan penyatuan paling tidak sekali sebelum tidur dan sekali setelah bangun sebelum berangkat kerja. Dilanjut dengan Taehyung yang membantunya sampai teras rumah sebelum ia kembali pada Jungkook yang bangun sampai jam sepuluh malam Taehyung baru kembali memberi waktu untuknya lagi.

Terus menerus seperti itu tapi Jeongguk  berpikir apa hidup seperti ini tak membuat Taehyung jenuh dan sengsara. Dia tak bertanya jadi Taehyung bungkam, paling tidak Taehyung pun pasti merasakan kekesalan karena terus bergiliran melayani ayah dan anak yang sama-sama keras kepala dan haus kasih sayang.

Jeongguk  berpikir apa mungkin saja ia memutuskan pernikahannya, Taehyung belum mencintainya tapi masih menaruh suka pada Jungkook. Jungkook pun sudah mengatakan bahwa dia masih mencintai mantannya itu dan tak suka melihat kedekatan Taehyung dengan dirinya. Apa mungkin melepas Taehyung adalah pilihan yang terbaik.

Jeongguk  merasa ia menyukai Taehyung tapi terus menilai bahwa hatinya sepenuhnya Jiyeon genggam dan bawa mati.  Tak ada ruginya bagi ia untuk berbesar hati melepas si cantik pergi.

"Mas," panggil Taehyung setelah berganti pakaian. Dia perlahan naik ke atas ranjang lalu merangkak sampai naik keatas pangkuan. Satu tangan mengalung pada leher dan tangan yang lain berkerja dibawah dengan lihai menekan dan meremas sesuatu yang selalu terlihat menonjol ditengah celana meski tidak dalam keadaan tegang sekalipun.

"Hei, kenapa." Jeongguk  bingung dengan sikap blak-blakan Taehyung sekarang. Ia menjauhkan remasan tangan itu membuat Taehyung berhenti.

Taehyung menatap sayu. Wajahnya muram kurang semangat. "Hah? Biasanya tiap malam kalau Jungkook sudah tidur mas pasti menagih itu sama aku. Sekarang aja kan."

"Tidak kamu kelihatan lelah Tae, ada yang salah ada yang sakit. Kamu pasti lelah sekali." Jeongguk  perhatian. Dia mengusap pipi yang membengkak besar itu dengan sapuan ibu jari. "Tidur saja ya."

"Mas yakin tahan nggak ngelakuin itu, aku nggak mau nanti tiba-tiba mas marah atau cemburu karena merasa aku nggak perhatiin."

"Memang seperti itu ya."

Taehyung mengangguk. Kecemburuan Jeongguk  adalah yang terburuk sepanjang yang ia tahu, perasaan kesalnya selalu lelaki ini lampiaskan dengan menghujam dan memberi dorongan yang lumayan saat mereka melakukan penyatuan. "Iya, mas nggak pernah absen tiap malam buat minta sama pagi juga setelah bangun tidur. Jadi aku inisiatif aja lakuin sekarang sebelum mas Jeongguk minta."

"Maaf, saya jadi banyak merepotkan kamu dan berlaku seenaknya saja karena kamu tak banyak memberi protes."

"Ya mungkin sudah jadi kewajibannya aku buat menyenangkan hati suami dan salah satunya dengan submit aja kalau mas sudah menagih. Mas maunya gimana aku ikutin."

"Sekarang mas mau kita tidur dan kamu bisa istirahat, Jungkook akhir-akhir ini rewel membikin kamu agak kesulitan ya sayang."

"Nggak papa." Taehyung tak keberatan. Meski ya tak bisa dibohongi dia pun merasa lelahnya.

"Tidur ya, mas peluk sampai pagi."

"Betulan mas? Malam ini nggak papa nggak bertamu dulu."

"Iya, saya juga tidak merasa enak kalau kamu tidak dalam kondisi fit. Masalah penyatuan bisa dilakukan kapan-kapan, kamu juga selalu ada di rumah." Jeongguk  menahan punggung suaminya dan bergerak maju lalu berbalik merebahkan Taehyung sendiri di ranjang sebelum ia ikut berbaring disamping.

"Makasih ya mas, aku juga sepertinya lagi ingin tidur aja."

"Mas yang seharusnya berterima kasih. Hari ini kamu sudah bekerja keras."

***

"Ada kegiatan tidak hari ini sayang? Kamu akan bosan kalau di rumah terus. Mas tidak mau kalau kamu sampai berpikiran bahwa menikah membuat kamu terkurung dan tak bebas, selama itu membuat kamu senang dan tidak membuat masalah pada keluarga mas izinkan. Kamu juga pasti ingin waktu untuk bersenang-senang dengan dunia luar dan waktu untuk diri kamu sendiri."

Saat ini sudah memasuki pagi hari setelah semalaman mereka hanya tidur dengan tubuh saling mendekap membagi hangat. Meski tak melakukan penyatuan dan membuat kedua kaki mengangkang selalu saja Taehyung merasa lelah dan tak bersemangat, pagi ini malah semakin memburuk dari harinya. Inginnya dia tidur berbaring dan tentunya berdua bersama Jeongguk  seperti ini.

Taehyung meringsek naik, menjatuhkan kepala pada dada dan kembali menutup mata. "Nggak tahu sih mas, lagian apa mungkin aku bisa keluar. Jungkook pasti bawaannya pengen ikut dan nggak mau aku tinggal. Untuk sekarang aku di rumah aja daripada Jungkook buat ulah kalau aku pergi sama dia nanti."

"Jungkook ya, saya juga bingung kenapa dia terus melengketi kamu." Jeongguk  menyisir rambut Taehyung yang wangi. "Kamu mau pergi bersama saya berkencan lagi."

"Tapi jangan di sini," pintanya dengan suara mendayu.

"Di mana?"

"Aku mau pergi liburan berdua sama mas Jeongguk keluar kota seperti Jeju begitu. Aku suka pantai, temenku bilang di sana pantainya bagus-bagus. Aku mau datangin pantainya sama mas Jeongguk aja pasti lebih seru."

"Kalau begitu saya mungkin harus mengambil cuti dua hari di hari jumat dan seninnya agar kita punya waktu banyak. Mas usahain ya, tidak akan lama mungkin akhir bulan ini kita bisa mempersiapkan diri untuk berangkat."

"Makasih sayang." Taehyung berujar merasa geli sendiri. Dia menjatuhkan dagu lalu merangkak lagi naik tepat dibawah dagu. "Kalau dilihat dari deket begini jadi kelihatan makin ganteng."

Jeongguk  mengulai seringai samar. "Gantengan mana antara saya dengan Jungkook."

"Jungkook lah. Dia masih muda sama kelihatan segar juga. Mas Jeongguk udah lumayan kerutan lelahnya." Taehyung sekali ucap tanpa jeda.

"Sakit saya dengarnya," yang dibawah berlagak murung.

"Aku jujur orangnya."

"Tidak bisa berbohong untuk menyenangkan saya."

"Nggak, mau bagaimanapun bohong nggak bisa dibenerin." Taehyung kembali merangkak naik dan menyatukan dahinya pada ujung tulang hidung suaminya yang bangir. "Tapi kan mas suami aku. Yang lebih ganteng dan sempurna dari mas Jeongguk diluaran sana banyak dan pasti selalu ada. Yang penting di sini adalah bahwa aku belajar untuk nggak mempermasalahkan itu. Mas Jeongguk selalu jadi yang terbaik dimata aku, baik buruknya mas Jeongguk sudah jadi satu paket yang harus aku terima."

"Tapi tetap saja saya kalah dari Jungkook."

Taehyung mendongak menatap suaminya yang masih tidak mau kalah itu datar. "Ya apa juga masa anak sendiri disaingin. Lagi pula yang dipeluk sekarang kan mas Jeongguk, yang aku ajak pacaran mas Jeongguk, yang tidur barengan sama aku mas Jeongguk. Harusnya kalau dilihat dari sana mas Jeongguk udah bisa nyimpulin siapa yang menang."

"Dan yang mengajakmu berhubungan saya, yang setiap malam memasukimu saya, satu-satunya orang yang melihatmu keenakan itu saya." Jeongguk  memerangkap dua pinggang itu dengan dua tangan, menarik bajunya ke atas dalam satu tarikan mengusap langsung kulit itu langsung dengan telapak tangan.

"Hahahaha apaan. Kenapa malah jadi bahas ke sana."

"Tapi itu benar."

"Nggak usah disinggung juga mas Jeongguk." Taehyung geli.

"Ya dapat melihat tubuh polosmu saya, yang menerima pertamamu saya, yang sekarang bisa leluasa menciumi pipi dan bibirmu saya, semua yang ada pada dirimu milik saya."

Taehyung melepas semua sentuhan tangan pada perutnya dan kembali berbaring dengan posisi yang berjarak. "Enak aja, diri aku tetep milik aku lah."

"Milik saya. Saya memaksa."

"Terserah mas Jeongguk aja biar cepet beres."

Jeongguk  yang sekarang bergerak, mengunci sekujur tubuhnya dari atas dan membaui potongan leher suaminya yang wangi. Selalu wangi saat diberi cium. "Kalau begitu saya menginginkannya sekarang."

"Ingin apa sih. Nggak jelas." Taehyung berlagak.

"Saya ingin kamu Taehyungie, saya ingin memakanmu pagi ini."

"Makan aku nggak akan bikin mas Jeongguk kenyang." Taehyung mendorong kedua bahu itu kuat-kuat dan menjatuhkan Jeongguk  kesamping. Buru-buru dia menurunkan baju tidurnya yang tersingkap lalu beranjak duduk. "Udah sana mandi, kalau telat nanti aku yang disalahin."

"Taehyungie jangan pergi Taehyungie." Jeongguk  dalam posisi tengkurap lemas melihat bagaimana kini Taehyung yang berjalan menjauh keluar pintu. Dia takut diterkam jika terus berada dalam lingkup ruangan bersama suami.

"Mandi Jeon Jeongguk !" teriaknya dari kejauhan. Taehyung membuka pintu kamar dan menutupnya kembali hingga menimbulkan debuman. Hari ini Taehyung memutuskan untuk berleha-leha dan tidur kembali setelah Jeongguk  pergi dari rumah, Jungkook juga akan mengerti jika hari ini dia tak bisa diganggu dan rusuhi lebih dulu. Terkecuali Jungkook memang ikut berbaring dan menemaninya tidur seharian. Taehyung akan mengizinkannya.






____

Chapter depan🐣

Ada yang tahu anak yang pertama cwk atau cwk terus namanya siapa?🤣🙏🏻


Continue Reading

You'll Also Like

656K 27.8K 38
Park Jimin CEO tampan berusia 25 tahun yang harus menikahi seorang gadis berusia 17 tahun karna perintah orang tua nya. Jimin sangat tidak menyukai g...
28.5K 1.8K 19
"Thank you for being a part of my journey and thank you for allowing me to be a part of yours" *** Merasa letih dengan segala tuntutan sang ibu dan p...
247K 32.4K 33
Di usia ke dua puluh, Taehyung memutuskan ia benar jatuh cinta. Pada Jeon Jungkook dan segala teka-teki mengenai laki-laki itu yang sialnya membuat T...
24.7K 1.6K 28
"In the harmony of love, 'Me Before Us' is the sweet refrain where 'Me' finds it's melody in the embrace of 'Us.' Join the enchanting journey of toge...