¶¶ÒõÉçÇø

Planet Monster

By shaenoa

163 0 0

Sebagian manusia telah menemukan planet baru untuk ditinggali. Sayangnya, planet yang diinginkan manusia buka... More

1 adalah Benda Langit
2 adalah Makhluk Asing
3 adalah Planet Baru
4 adalah Teman Baru
5 adalah Masalah Utama
6 adalah Kota Mati
7 adalah Kisah Ngoa
8 adalah Anak Kedua
9 adalah Kepergian Dokter
10 adalah Pencarian Burung Hantu
11 adalah Kota Tua
12 adalah Misteri Kota Tua
13 adalah Kehidupan Kota Tua
14 adalah Serangan
15 adalah Pasangan Baru
16 adalah Cara Kembali
17 adalah Permainan
18 adalah Keinginan
19 adalah Musuh Baru
20 adalah Musuh atau Teman
21 adalah Pulau Lain
22 adalah Lago
23 adalah Kehancuran Takdir
24 adalah Pencarian Jalan
25 adalah Mencari Batu Bintang
26 adalah Pulau Mati
27 adalah Perebutan Batu Bintang
28 adalah Kematian Teman-Teman
30 adalah Hidup Kembali
31 adalah Surga
32 adalah Hidup atau Mati
33 adalah Mencari Jalan
34 adalah Kembali ke Planet Monster
35 adalah Melawan Bame
36 adalah Kekuatan Baru Mapeno
37 adalah Latihan Keras
38 adalah Kota Baru
39 adalah Pencarian Anak Hilang
40 adalah Kegelapan
41 adalah Kekuatan Tersembunyi
42 adalah Berlatih dalam Pikiran
43 adalah Liburan
44 adalah Reruntuhan Tua
45 adalah Jalan ke Planet Limua
46 adalah Keputusan Hise
47 adalah Ujian dari Limua
48 adalah Ujian Berlanjut
49 adalah Bersiap Melawan Dokter
50 adalah Bino Mati
51 adalah Masuk ke Pantai Kota Mati
52 adalah Dahase yang Kesepian
53 adalah Pertempuran Terpisah
54 adalah Tida Melawan Bame
55 adalah Tehi Melawan Rupat
56 adalah Pertempuran Pipe dan Anda
57 adalah Jalan yang Berganti
58 adalah Kelinci
59 adalah Dunia Kotak
60 adalah Tehi & Hise Melawan Kelinci
61 adalah Kekuatan Terlarang
62 adalah Akhir Pertarungan Pertama
63 adalah Bino Melawan Malin
64 adalah Kekuatan Penuh yang Menyakitkan
65 adalah Duduk Bersantai
66 adalah Melawan Paci
67 adalah Kekuatan Normal
68 adalah Pertempuran Terakhir
69 adalah Selesai dan Selesai

29 adalah Bumi yang Berbeda

2 0 0
By shaenoa

Hise melihat sekitar karena planet Bumi tampak hampir sama dengan planetnya.

Hise : "Tehi, planetmu tampak serupa dengan planet tempat tinggalku."

Tehi : "Tentu saja. Karena itulah manusia bisa tinggal ketika ada Batu Bintang."

Hise : "Tetapi ada satu hal yang janggal di Bumi."

Tehi : "Apa itu?" (sambil berjalan mengikuti jalan gunung)

Hise : "Aku tidak berubah wujud."

Tehi terdiam.

Tehi : "Benar juga. Ketika di kubah pertama dulu, Mapeno tampak berubah. Itu membuktikan bahwa kalian harusnya berubah ketika mencapai Bumi."

Hise : "Tetapi saat kubah terakhir dibuat, kami pun tidak berubah."

Tehi : "Itu karena harapannya. Kami sama-sama tidak mengharapkan kalian berubah. Tetapi..." (menatap ke sekitar) "Seharusnya di Bumi ini kau berubah."

Hise : "Siapa yang membuka jalan ke Bumi?"

Tehi : "Mungkinkah itu Baoe?!"

Hise : "Apa dia memiliki Batu Bintang?"

Tehi : "Kita harus menemukannya sebelum Bumi hancur karenanya."

Tehi langsung berlari menuruni gunung. Dia menyeberang jalan dan berlari melewati pepohonan hingga sampai ke sungai. Dia menyeberangi sungai dan terus berlari melewati pepohonan.

Beberapa menit kemudian, mereka sampai ke perkotaan. Tehi melihat ke semuanya dan tampak adanya perbedaan.

Tehi : "Apakah ini benar Bumi?"

Hise : "Ada apa?"

Tehi : "Terasa sepi dan suasananya berbeda."

Hise : "Dimana tempat tinggalmu?"

Tehi : "Oh, iya. Kita harus coba menuju ke tempat tinggalku dahulu."

Tehi segera berlari menuju ke rumahnya di salah satu apartemen. Dia naik perlahan karena mulai kelelahan. Sesampainya di depan pintu, dia mencoba mencari kuncinya di salah satu tempat persembunyian kuncinya yang rahasia dan kunci itu ada. Dia menatapnya karena terkejut kuncinya ada yang menunjukkan mereka berada di Bumi yang asli.

Hise : "Kenapa? Apakah kunci itu aneh?"

Tehi : "Oh, tidak. Hanya saja aku merasa aneh. Jika ini bukanlah Bumi, seharusnya kunciku tidak ada. Tetapi karena ini Bumi, maka kunciku ada. Tetapi kenapa semuanya berbeda. Termasuk dirimu yang tidak berubah."

Tetangga sebelah tiba-tiba membuka pintu dan keluar. Dia menatap ke arah Tehi.

??? : "Oh, Tehi. Sudah pulang?"

Tehi : "Baru saja. Nenek akan pergi kemana?"

??? : "Nenek akan pergi ke toko ibumu untuk membeli sesuatu."

Tehi : "Bukankah toko ibu sudah tutup? Ibu sudah meninggal."

??? : "Sembarangan! Jangan pernah mengatakan seseorang meninggal ketika dia masih hidup! Kau ingin ibumu meninggal?!"

Tehi : "Eh?" (kebingungan)

Nenek itu pun berjalan ke tangga sementara Tehi langsung membuka pintu dan masuk. Tehi melihat isi rumah tampak seperti saat ibu masih hidup.

Tehi : "Tidak mungkin...."

Tehi berjalan ke dalam rumah dan melihat seisi rumah. Semuanya tampak seperti saat ibunya belum masuk ke rumah sakit. Tehi segera berlari keluar lalu mengunci pintu. Dia turun dari apartemen dan langsung menuju ke toko ibunya. Ketika dia masuk ke dalam toko roti milik ibunya, tampak ibunya sedang melayani pembeli roti.

Tehi menangis. Dia langsung berlari menuju ibunya dan memeluknya.

Ibu : "Eh? Ada apa ini?" (menatap ke pelanggan) "Maaf, tunggu sebentar ya."

Mereka berdua berjalan menuju ke salah satu tempat duduk dan Tehi pun duduk. Ibunya duduk di depannya.

Ibu : "Ada apa?"

Tehi : (menggelengkan kepala) "Tidak apa-apa, Ibu. Lanjutkan berjualan."

Ibu Tehi mengusap kepala Tehi dan kembali melayani pembeli. Tehi melihat suasana toko yang sangat nyaman seperti saat sebelum ibunya jatuh sakit.

DUAARR!!

??? : "Apa itu?!"

??? : "Suara apa itu?!"

Tehi segera keluar dari toko dan melihat ke sekitar. Tidak ada apa-apa yang terjadi. Semua orang tampak bingung dan takut karena suara yang terjadi tadi.

Tiba-tiba ada gelombang angin yang muncul dari arah pegunungan di depan toko. Hise langsung tampak bercahaya. Dia turun dari atas kepala Tehi dan langsung berubah menjadi besar.

??? : "Mo...moo...mon...MONSTER!!"

Semua orang yang melihat Hise langsung berlari. Mereka takut melihat Hise yang berubah menjadi wujud besar. Tehi dan Hise saling menatap.

Hise : "Kita di planetmu."

Tehi : (mengangguk dan tersenyum) "Iya."

Sang Ibu keluar dari toko dan kaget melihat monster besar. Dia langsung menarik Tehi ke dalam toko dan Tehi langsung menjelaskan di dalam toko.

Tehi : "Bu, tenang, Bu! Monster di luar adalah temanku. Namanya Hise. Ibu tenang ya. Tenang."

Setelah beberapa saat, ibunya mulai tenang. Tehi langsung membuka pintu dan hendak keluar.

Ibu : "Kau ingin pergi kemana?"

Tehi : (menangis sambil menatap keluar dan memegang pintu yang terbuka) "Ibu... Sebelum ini, aku masuk ke planet dimana ada monster dan beberapa orang. Sebelum aku ke planet itu, aku sudah mengalami kejadian yang menyakitkan. Beberapa bulan setelah ini, aku melihat ibu masuk ke rumah sakit lalu meninggal. Aku... tidak tahu apakah ini nyata atau tidak. Tetapi aku sudah berbeda." (mengeluarkan tongkat) "Aku bisa bertarung dan aku harus bertarung melawan siapapun yang berusaha menghancurkan tempat tinggalku. Sampai jumpa lagi, Ibu."

Tehi keluar dari toko dan langsung naik ke punggung Hise. Hise segera berlari dengan cepat menuju ke sumber suara yang tadi sempat terdengar di pegunungan.

Sampai di pegunungan, tampak sebuah danau besar. Ada seseorang di seberang danau. Tehi turun dari punggung Hise dan mendekati danau.

Tehi : "Hei..." (suaranya bergema hingga ke orang di seberang danau)

Orang itu menoleh ke arah Tehi. Tehi langsung mempersiapkan tongkatnya untuk bertarung ketika melihat orang itu ternyata adalah Baoe.

Baoe : "Kau tidak akan bisa mengalahkanku. Kekuatanmu berasal dari penggabungan kekuatanmu dengan makhluk itu. Sekarang makhluk itu menjadi besar dan tidak bisa naik ke atas kepalamu. Kau tidak akan pernah menang dalam keadaan sekarang."

Tehi : "Tidak akan tahu sebelum kita coba!"

Tehi langsung membuat bola api dan meluncurkannya dengan cepat menuju ke arah Baoe. Tetapi air danau tiba-tiba naik sangat tinggi sehingga bola api buatan Tehi menghilang dalam sekejab. Air danau kembali seperti semula dan tampak Baoe tersenyum.

Baoe : "Sudah kubilang. Kau tidak akan bisa menang tanpanya."

Tehimerasa takut bercampur benci karena tidak bisa melawan Baoe dengan kekuatanpenuh bersama Hise. Baoe pun langsung menghilang begitu saja dan mereka berduapun tidak menemukan siapapun di sekitar mereka.

Continue Reading

You'll Also Like

24 0 15
Menceritakan kisah Setesir dan Kiber yang telah pulang. Kehidupan mereka yang tampak damai pada awalnya kemudian dikacaukan kembali oleh kejadian ane...
78 13 13
◇◆ Di sebuah dunia luas yang dihuni oleh berbagai makhluk yang disebut Creatures, keragaman menjadi nadi kehidupan. Masing-masing ras hidup dalam har...
327 0 200
Cerita ini berkisah tentang anak SMA yang mati dan masih melanjutkan hidupnya di Matahari. Mereka menjalani kehidupan yang berbeda di Matahari. Kehid...
5.4K 526 44
Dibalik kekuatan luar biasa ke 6 fusion elemen, ada kisah yg jarang diketahui siapapun - kisah keluarga kecil yg terbentuk dari ikatan persaudaraan,s...