Di rumah sakit devan merasa sangat bosan ia menyesal membenturkan kepalanya.
"Kalau tau begini nyesel bentur ni kepala ke dinding"Batin devan
"Kenapa sayang hm?Tanya sania melihat devan menatap luar jendela
"Devan kangen Daddy sama bang mom"Ucap devan lirih.
"Enak banget mereka di luar sana senang² sedangkan gue harus mati kebosanan di sini, gak akan gue biarin mereka senang² di sana"Batin devan menyeringai
"Momy telpon mereka sekarang kamu jangan sedih" Ucap sania tidak tega melihat mata Devan berkaca-kaca
"Gak usah mom nanti mereka ke ganggu oleh devan" Ujar devan menahan tangan sania
"Kamu tidak ganggu mereka sayang biarkan momy menyuruh semua kesini"Ucap Sania yang menelpon Robert dan ketiga anaknya
"Hallo ada apa sayang?tanya Robert di telpon
"5 menit waktumu ke sini Robert" Ucap Sania langsung mematikan tlpn nya dan menelpon putra yang lainnya
" Ada apa mom? Tanya Axel mengangkat tlpn dari mommy nya
"Ke sini dalam waktu 5 menit Axel"Ucap Sania dan mematikan tlpn
"Dirga waktu mu hanya 5 menit untuk ke sini" Ucap sania tanpa mendengar suara anaknya
"Apa mom?Tanya saka yang melihat panggilan masuk di hp nya
"Adek merindukan kalian datang dalam waktu 5 menit saka"Ucap sania dan mematikan tlpn
Devan melongo melihat mommy ya menelpon hanya 3 menit suda selesai
"Mereka sebentar lagi ke sini sayang"ucap Sania tersenyum ia tidak ingin putranya menunggu lama kedatangan suami dan anaknya itu
"Kenapa di kasih waktu 5 menit mom"Ucap devan
"5 menit itu waktu yang cukup lama sayang"Ucapnya
"Devan takut kalau mereka terjadi sesuatu karena devan mom"Ucap devan memeluk Sania.
"Huh jika dady mu mati momy akan mencari Daddy baru untukmu"Ucap Sania menghibur anaknya
berbeda dengan 4 orang yang di telepon secara mendadak apa terjadi sesuatu ke devan
Robert yang menghadiri rapat penting harus segera pergi setelah mendapat telpon dari istrinya
"Jac 3 menit kita harus sampai rumah sakit"Ucap Robert yang sudah berada di dalam mobil
"Baik tuan"Ucap jac melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Mengunakan mobil agar cepat sampai ke rumah sakit
Axel yang memimpin rapat meninggalkan dan berlari menuju ke mobil segera pergi ke rumah sakit
Mobil yang di pake Axel
Sedangkan dirga yang sedang mempresentasikan hasil selama magang memberhentikan dan Berlari keluar membuat semua bingung kenapa dirga pergi keluar setelah menerima telpon.
Berlari masuk ke dalam mobil
Dan saka yang berkumpul dengan temanya di kantin mendapatkan telp menyuruh dia segera ke sana membuat saka berfikir kalau Devan terjadi sesuatu membuatnya berlari di ikuti semua anggota yang penasaran
Saka menuju ke motornya dan melaju keluar dari gerbang sekolah.
"Ketua mau kemana kenapa buru²? Tanya cakra
"Ikuti" Ucap Ario wakil ketua
Mereka mengambil motor dan mengikuti saka yang pergi keluar tidak ada yang berani menghentikan mereka untuk pergi. Kepala sekolah dan para guru hanya membiarkan saja karena saka anak dari pemilik sekolah siapa yang ingin mendapatkan masalah dengan keluarga Barclays
Sesampainya di rumah sakit Robert bertemu dengan axel yang berlari masuk ke rumah sakit membuat mereka panik
"Segera ke sana boy"Ucap Robert berlari di ikuti Axel dan jac
Saka dan Dirga juga baru sampai berlari menuju ke kamar milik devan di ikuti anggota Tiger Woods
BRAK
Pintu di didobrak 4 orang yang panik dengan pakaian kacau membuat devan di dalam takut melihat penampilan mereka seperti orang gila
"Siapa mereka mom"Ucap devan memeluk sania
"Ini Daddy dek".Ujar Robert mendekati devan
"Kami abng mu sayang kenapa tidak mengenal kami apa kepala mu terbentur sesuatu dan melupakan kami? Tanya dirga khawatir
"Aron panggil dokter kemari"Ucap axel dingin
"Tenanglah kalian adek hanya tidak mengenal kalian karena penampilan seperti itu" Ucap sania datar
"Kami panik saat momy menelpon menyuruh kami datang dalam waktu 5 menit"Ucap dirga
" momy hanya ingin menurut keinginan adek yang bertemu kalian"Ucap sania
"Ada apa dek?Tanya saka lembut membuat anggota melongo mendengar suara saka yang lembut.
"Adek kangen sama Abang dan Daddy" Ucap devan menatap saka polos
"Itu benaran orang kenapa gemesin banget" Ucap cakra
"Rapi benar ketua menyembunyikan adik imutnya"Ucap vano sinis
"Kalau gue punya adek kaya gitu mungkin gak akan geu umbar ke orang lain"Ucap Bian
Melihat ada orang lain devan menatap 5 pemuda yang di depan pintu membuat semua menengok dan menatap tajam ke 5 orang itu
"Ngapain ngikutin gue"Ucap saka datar.
"Kita khawatir sama lo ketua yang berlari keluar sekolah" Ucap Bian
"Lo gak ada bilang mau kemana jadi kita ngikutin lo takut lo terjadi sesuatu" Ucap cakra
"Itu teman abang?Tanya devan memotong pembicaraan antara saka dan anggotanya
"Itu sahabat abng di sekolah"jawab saka
"Boleh kenalan sama mereka"Tanya devan.
"Kenapa ingin berkenalan dengan mereka dek cukup kami saja ya"Ucap dirga posesif
"Devan belum pernah punya teman abng, kalau bng saka gak mau kenalin gpp kok" Ucap devan tersenyum tapi membuat hati mereka sakit mendengar nya
"Boleh kok abang gak larang"Ucap saka memeluk devan
"Beneran"Tanya devan pura² bahagia
"Mereka harus bisa jadi tameng gue kedepannya"Batin devan
"Gak akan gue biarin mereka lepas dari pesona gue ini"Batin devan menyeringai
"Kesini adek gue mau kenalan"Ucap saka ke anggota nya
"Kenalin nama aku devandra Harlino kak" Ucap devan mengulurkan tangan ke teman saka.
"Devandra Harlino Barclays" Tekan Robert dan sania yang mendengar devan tidak menyebutkan namanya belakang nya
"Huh"Bingung devan
"Nama kamu sekarang devandra Harlino Barclays sayang"Ucap sania mencium kening devan
"Berarti ulang ya perkenalan nya" Ucap devan tersenyum membuat semua tertawa
"Kenalin nama aku devandra Harlino Barclays kak"Ucap devan
"Nama abng Cakra Dawala salam kenal adik manis"Ucap cakra Devan menatap ke vano
"Nama abng vano Elbar degem"Ucap vano
"Bian Algiandra nama abng dek"Ucap Brayan
Dan tinggal 2 orang lagi yang belum mengenal namanya mereka ke Devan membuat devan kesal apa mereka tidak terpesona dengan wajah imutnya ini. Saat devan menarik tangannya yang di acuhkan namun di tarik lagi membuat devan terkejut
"Ario Adhitya panggil abng hm" Ucap Ario lembut
"Reynand Fernandez panggil juga abng"Ucap rey tersenyum
Devan menatap saka polos tapi dengan senyuman membuat mereka bingung.
"Kenapa hm" ucap saka
"Terimakasih abng dan maaf" Ucap devan ke saka
sebenarnya Devan hanya ingat pesan devandra yang ingin meminta maaf melalui dirinya
"Kenapa minta maaf dek kamu tidak melakukan kesalahan apapun" Ucap saka mengelus rambut devan
Devan tidak menjawab dan menutup matanya merasakan pusing membuat semua panik dan dirga berlari ke luar memanggil Alex
👋👋