Tolong tandai jika ada typo dalam penulisan! Terimakasih
Seluruh cerita ini akan banyak adegan seksual yang cukup mengganggu otak,kekerasan,bahasa kasar dan hal-hal negatif lainnya yang tidak patut di contoh
Semua ini murni hasil pemikiran sendiri dan Dilarang melakukan plagiat terhadap isi cerita
Bijaklah dalam memilih Bacaan!
Happy Reading!
_________
"Cepat masukan nomer ini" Seorang pria paruh baya memberikan secarik kertas yang di mana tertulis nomer telpon seseorang
"Terimakasih tuan Andre" Luiz langsung memasukan nomer tersebut di ponselnya
"Ku ingatkan sekali lagi, sebisa mungkin kau berbicara baik-baik padanya aku yakin dia akan memperlakukan mu dengan baik"
Luiz tampak sudah memasukkan nomer tersebut dan tiba-tiba tuan Charles menyobel kertas itu dengan sangat kecil-kecil
/Srak
/Srak
/Srak
Kertas itu terlihat hancur benar-benar hancur tak berbentuk, luiz juga merasa heran kenapa harus di tulis di kertas dan langsung di robek kertas itu padahal mudah saja di ucapkan lewat mulut nomer tersebut
"Siapa sebenarnya seseorang di balik nomer ini"
"Aku tidak bisa memberitahumu dengan detail tapi orang ini sangat terkenal di kalangan bisnis terbesar di Dunia kau tidak boleh main-main dengannya apa lagi mengancam nya"
"Jika aku melakukannya? "
Andre tampak menghela nafas berat tangannya memegang pundak tinggi Luiz dan menepuknya pelan
"Sebaiknya jangan, ini bersangkutan dengan dengan nyawa"
Andre meninggalkan Luiz di ruang make up room kebetulan ruangan itu sepi karena para perias dan asisten lainnya sedang beristirahat
.
.
.
"Hallo, Mr.Charles" Sapa seorang pria bertubuh berisi dengan segelas wine di tangannya
Saat ini Charles di kerumunin oleh beberapa orang yang terus menyapa dirinya dan berbincang-bincang tentang bisnis
"Bagaimana perkembangan pabrik di Dubai? " Tanya seorang pria dengan brewok tipis di wajahnya
"Cukup berkembang bekerja sama dengan CEO Amdan tidak merugikan bahkan Sekarang UEA melonggarkan undang-undang konservatif di kawasan teluk" Ucap Charles menjelaskan dengan serius
"Yap, dan minuman alkohol di larang di jual sembarangan hanya terjual di tempat-tempat tertentu"
"Ucapan Gerald tidak sepenuhnya benar, karena toko ritel yang menjual beer, Anggur, dan minuman keras sudah menjadi hal yang lumrah, restoran serta pub yang berdiri sendiri dengan izin minuman beralkohol terdapat di seluruh Dubai"
#Pub (public house) tempat menyediakan minuman beralkohol, namun biasanya suasana di dalam Pub lebih santai dan Casual daripada Bar, pub punya lebih banyak menu makanan di bandingkan dengan Bar sehingga seseorang yang ingin makan sambil Minum maka Pub adalah tempat yang cocok
Gerald satu-satunya seorang pembisnis muda di usianya yang baru mengingat 20 tahun tampak menganggukkan Kepala nya paham kala Charles menjelaskan tentang usaha Pabriknya yang berada di Abu Dhabi
"Kau tak buka Club di Abu Dhabi? " Tanya seorang pria berkumis tebal
"Sial kau Kudet Bram? " Alfonso meledek pada pria itu
"Club terbesar di UEA Charles lah pemenangnya"
"Mr.Charles apa aku boleh belajar sedikit ilmu tentang bisnis dengan mu? " Tanya Gerald hati-hati karena ia tahu dengan siapa dia berbicara
Charles Tampak mengangkat Alisnya sebelah dan smirk nya yang tercetak jelas di bibir nya
"Kau yakin? Mau bekerja dengan tangan kotor? "
"Ya, aku Yakin" Gerald paham maksud dengan tangan kotor bukan tentang kotoran tapi ini tentang bisnis
Saat berbicara tentang bisnisnya tiba-tiba ponsel Charles bergetar di balik saku Jaz hitamnya, ia melihat nomer Asing terpampang di Ponselnya
Sebelum mengangkat telfonnya Charles mencari keberadaan Aira yang terlihat sedang mengobrol dengan beberapa wanita lainnya, melihat keberadaan gadisnya baik-baik saja ia kemudian keluar ke arah taman belakang kebetulan di gedung itu menyediakan taman
Aira tampak bosan dengan pembicaraan para wanita mereka yang Asik memamerkan sikap pasangannya tampak tertawa bahagia sedangkan Aira tidak pernah bahagia di samping Charles dan lagi hubungannya tidak jelas jadi apa yang di harapkan Aira?
"Hey, aku belum berkenalan denganmu" Ucap seorang wanita dengan Dress pendek ketatnya
"A-aku? " Ucap Aira gugup karena tiba-tiba wanita itu bertanya dengan suara keras
"Yap kamu"
"Namaku Brigitta Klaira panggil saja Aira"
"Nama mu cantik persis seperti orang nya"
"Terimakasih Mia pujiannya kau juga tak kalah cantik"
"Aira bagaimana sikap Charles menurut mu? " Tanya Belen
Para wanita kemudian berbisik kaget dengan pernyataan Belen karena ia baru tahu Ternyata Aira adalah kekasih Charles yang terkenal akan kekayaannya yang tak akan habis tujuh turunan
"Mr.charle? Aku tak salah dengar? " Wanita dengan Dress hitam nya tampak kaget
"Aira bagaimana sikap Charles padamu? " Para wanita tampak berbinar dengan penasaran menunggu jawaban Aira
"Cabut, kejam, tak berprasaan, psikopat" Ucap Aira dalam hati ia tak mungkin mengatakan yang sebenarnya karena kalau pun Aira memberikan kebenaran mereka tidak akan percaya begitu saja, Orang-orang hanya tahu kalau Charles adalah pengusaha terkenal di dunia dan juga ketampanannya tiada tanding
"Aira apa kau baik-baik saja? " Tanya Belen khwatir melihat Aira hanya terdiam
"Ah, ya aku baik-baik saja"
"Jadi bagaimana sikap Charles? "
Aira mulai bingung kalang kabut menjawab pertanyaan Horor itu karena ia tidak sudi berbohong mengucapkan kata-kata positif dari sisi Charles yang padahal tidak ada positif nya sama sekali
Mata Aira mulai menangkap Charles yang keluar ke arah pintu coklat dan ia gunakan kesempatan itu untuk kabur dari pertanyaan penyakit
"Sepertinya aku harus pergi, saat ini Charles sedang membutuhkan ku" Aira bangkit dari tempat duduknya dan pamit kepada para perkumpulan wanita yang sedari tadi menganggu nya
"Tuan Charles ternyata baik jika di depan kekasih nya"
"Tunggu Lia dari mana kau bisa mendeskripsikan bahwa Tuan Charles baik? " Aira bertanya sebelum pergi dari tempat nya
"E-ee feliengku mengatakan itu" Ucap Lia Cecengesan
"Calista Jangan menilai seseorang dari luar Seperti setiap mawar yang indah memiliki duri, Semakin seseorang tampak bagus di luar, semakin kamu harus meragukannya di dalam"
Aira beranjak dari tempat duduknya dan pamit kepada para wanita yang terdiam seribu bahasa
"Dia berkata seperti itu karena ia takut kalo Tuan Charles di rebut" Gerutu Calista
"Tapi ada benar nya Aira berkata seperti itu" Ucap seorang wanita berambut panjang dengan hiasan jepit rambut bunga mawar di Kepalanya
"Nerisa kau mencoba membela Aira? " Calista tampak mengerutkan keningnya
"Calista, sepertinya kau tidak menyukai keberadaan Aira? Mengapa kau sangat emosi dengan kata-kata nya lagi pula aku juga setuju dengan Aira tidak ada yang salah dengan nya" Belen bersuara ia kemudian bangkit dari duduknya karena tak mau ambil pusing jika terjadi perkelahian
"Tunggu jangan bilang Calista menyukai Tuan Charles" Bisik seorang wanita kepada wanita yang duduk di sebelah nya
Notes:
Spoiler!!!
Jangan lupa pencet ☆★ (Vote)