¶¶ÒõÉçÇø

My Twins (End)

By warungstory

60.2K 2.6K 234

menceritakan seorang remaja kembar yang memiliki sifat bertolak belakang. Arkanza zanendra arfair = remaja SM... More

prolog
1# biangkara high school
2# Teman baru
3# Es teler
4# Sakit
5# kembali ke sekolah
6# Buah tangan
7# pergi?
8# K.devil's tribe
9# vila
10# rencana
11# bandara
12# pergi (China)
13# masa lalu
14# mansion Gerald 1
15# mansion Gerald 2
16# malam yang suram
17# Arya, Kenzie, dan Daren
18# Arka and his granpa
19# Waktu Bersama Bang Arland
20# Rencana Dimulai?
21# Hukuman
22# Penyusup
23# Arka Marah
24# Menyelamatkan Arya
25# Daren
26# Pertemuan Kenzie dan Darlic
27# Perkenalan
28# Arya Kembali
30# Arka Stres PT.2
31# Para Anggota Gelisah
32# Arland Kesal
33# Gantungan Kunci Kucing
34# Malam hari...
35# Nostalgia
36# Pancake Durian
37# Perdebatan
38# Balik Dari Rumah Sakit
39# Sibuk dengan Tas
40# Anggota K.devil's tribe
41#Mansion Darlic
42# Berangkat
43# Sampai China
44# "dia bukan pasangan Daddy?" Daren.
45# Barbeque-an
46# Rapat Dadakan
47# Berita menegangkan
48# Mau ice cream oakai syarat
49# Arya kapan balik?
50# Kakek ingin pergi kemana?
51# Kantor polisi
52# akhir dari segalanya
epilog

29# Arya Sakit, Arka Stres

1.3K 51 1
By warungstory

Revisi ketika cerita sudah end!

Diperjalanan Arka tengah mencoba menelpon seluruh anggota nya namun tak ada satu pun dari mereka yang mengangkat, karna jam sudah menunjukkan pukul 1 malam yang sudah dipastikan mereka akan tertidur karna ngantuk.

Namun Arka tak sampai hanya disitu ia mencoba menelpon lagi dengan mendial salah satu nomor anggota nya bernama Daniel. Tak berselang lama Daniel mengangkat nya dan berbicara dengan suara serak disebrang sana.

"Ada apa ka?" Tanya Daniel dengan kesadaran yang masih diambang.

"Panggil dokter, suruh dokter tersebut tetap di vila. Gue dan Arya sudah mau sampai. Bilang ke dia untuk segera meriksa Arya setelah kami tiba nanti."

"Oke," sambungan pun terputus, Arka masih senantiasa menggenggam tangan Arya yang sedang tertidur pulas, Arka ingin menangis namun gengsi menahan nya.

'Arka gagal Bun, Arka gagal jaga adek' batin nya sembari menundukkan kepala.

°•°•°

Darlic sungguh naik pitam, dengan langkah nya yang tegas dia segera ingin menuju ke arah ruang bawah tanah diikuti oleh para bawahan nya yang ada di belakang diri nya.

Luke yang baru saja dari arah dapur menatap Daddy nya heran, seakan bertanya 'mengapa Daddy terlihat seperti ingin marah?' pertanyaan yang terdapat di benak Luke.

"Dad, are you ok?" Tanya Luke dengan hati hati, takut diri nya yang kena imbas kemarahan Daddy nya.

"Nope!" Darlic segera berlalu meninggalkan Luke, Luke yang semakin penasaran pun mengikuti langkah Daddy nya.

Setelah sampai di pintu berwarna hitam Darlic segera menggenggam knop pintu itu dan mulai membuka nya, dengan gerakan cepat ia mengambil cambuk yang sudah bergantung disana, Luke yang melihat Daddy nya seperti itu biasa saja, hanya saja dia merasa penasaran, siapa yang membuat Daddy nya mengamuk seperti ini.

Luke melihat terdapat seseorang remaja cowo yang tidak diikat namun dirantai oleh Daddy nya dibagian kaki sehingga lelaki tersebut tidak bisa kabur, namun masih bisa bergerak dan berteriak, kesadaran remaja tersebut seperti menipis dipenglihatan Luke.

"Sudah puas kau bermain main nya Gerald!?" Tanya Darlic dengan tegas, Luke menatap kedua nya hanya sebagai tonton-an ia masih penasaran.

"Gerald? Aku seperti pernah mendengar nama itu?" Tanya Luke pada ayah nya.

"Dia menculik teman adik kamu yang merupakan anak dari sahabat Daddy!" Jawab Darlic tegas, Luke spontan mingkem. Dia tak ingin bertanya apa apa lagi karna mengetahui Daddy nya yang sudah diambang kemarahan.

Gerald yang mendengar hal itu terkekeh pelan merasa apa yang diucapkan pak tua didepan nya adalah sebuah lolucon baginya.

"Yang benar saja, sahabat? Bahkan mereka sudah mati!" Balas Gerald dengan meludah disekitar tempat nya, ludah tersebut sudah bercampur dengan darah akibat pukulan dari bawahan Darlic yang begitu keras dibagian perut nya.

"Yang membuat mereka mati itu kau! Kau yang sudah merencanakan semua nya, apa perlu aku tayangkan video CCTV yang dimana kau sedang berbicara dengan supir truck?" Tanya Darlic kembali.

"Hahaha jika kau sudah tau, mengapa kau baru menangkap ku sekarang? Kejadian itu sudah lama, terjadi 3 tahun yang lalu." Jawab gerald dengan santai, Darlic tak habis pikir dengan sosok seperti Gerald, rahang nya mengeras.

"Aku hanya masih berpikir positif! Beruntung selama beberapa tahun ini aku tak mencari mu, karna aku hanya berpikir itu semua hanyalah kecelakaan biasa!" Dengan marah Darlic mendekat kearah Gerald, melayangkan cambukkan nya dengan sangat kuat, dan mengenai tubuh beserta wajah Gerald.

"AKH ... HENTIKAN PAK TUA! KALAU POLISI TAU, MAKA KAU MUNGKIN SUDAH DIPENJARA!" Teriak gerald merasa kesakitan.

"Polisi? Aku tidak takut pada mereka!" Darlic kembali melayangkan cambuk nya sehingga membuat badan Gerald begitu banyak bekas cambuk.

Luke yang melihat adegan tersebut merasa ngilu, ia membayangkan bahwa diri yang yang berada disana. Dengan segera luke pergi dari sana membiarkan Daddy nya berprilaku kasar pada orang yang terlihat familiar dengan diri nya.

°•°•°

Mobil ambulance yang tadi nya dibawa oleh darlic telah sampai di vila, Darlic memutuskan untuk kembali kerumah menghukum Gerald secepatnya, sementara Arka membawa Arya untuk bergegas memberi pertolongan, ia takut hal yang tidak tidak terjadi. Sehingga Darlic dan Arka tidak sejalan.

Arka segera turun mendorong brangkar Arya, melewati ruang tamu yang dimana semua anggota masih duduk di sofa, dengan spontan mereka berdiri karna kedatangan Arka dan juga Arya yang diatas brangkar. Arka dan beberapa bawahan Darlic mendorong brangkar tersebut kearah lift untuk segera masuk menuju kamar nya.

Arland yang sedari tadi tak menampakkan diri, karna dia orang yang mengerti situasi, dia akan mengerjakan hal lain yang dapat ia kerjakan. Namun saat ini ia hanya mengikut Arka, lift tak dapat menampung banyak orang karna brangkar yang memakan muatan sehingga Arland memutuskan untuk menaiki tangga, namun bawahan yang lain nya hanya menunggu didepan pintu vila.

Daniel sudah menyiapkan semua nya, bahkan Daniel sendiri beserta dokter sudah berada didalam kamar.

Arka segera memindahkan arya ke king size bed nya. Arka memberikan jarak agar dokter dapat memeriksa Arya dengan leluasa. Keringat membasahi dahi Arka ia melamun dengan pikiran nya. Sehingga sebuah tepukan dipundak nya menyadarkan kesadaran nya.

"Arya akan baik baik saja." Arland mengulas senyum tipis nya dan memberikan kata penenang, namun tak ayal di juga ikut khawatir dengan Arya.

Masuk nya dering telpon membuat semua atensi mata teralihkan. Arka segera merogoh kantong celana nya guna mengambil hpnya.

Ia mengangkat panggilan yang berasal dari China tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah kakek nya. Arka pergi dengan jarak yang sedikit jauh guna mengangkat telpon.

"Halo kek."

"Arka, gimana keadaan Arya?" Tanya sang kakek, ia merasa cemas dengan keadaan cucunya, kakek sempat mendadak pingsan dikarenakan pasokan udara nya yang begitu menipis.

"Arya sudah ketemu kek, kakek bagaimana disana? Baik baik aja kan?" Jelas Arka kembali bertanya dengan suara parau nya.

Sang kakek bernapas lega. "Syukurlah, jaga adik mu. Jangan sampai ini terulang kembali."

"Iya kek," sambungan pun terputus.

Arka kembali membalikkan badan mengambil posisi dan melihat Arya, Arka ingin menangis tapi air mata nya tidak ingin keluar. Sesak di dada nya semakin menjadi, ia gagal menjaga janji nya pada bunda.

"Arka." Panggil sang dokter, ia telah selesai memeriksa keadaan Arya. Arka yang merasa terpanggil menatap dokter dengan lekat, melihat wajah dokter tersebut yang menghembuskan nafas kasar nya.

"Arya koma, terdapat benturan dikepala nya dan mungkin koma ini terjadi karna Arya yang shock akan kejadian ini, dan juga terdapat banyak luka ditubuh nya. Imun tubuh nya juga benar benar turun, asupan gizi tidak masuk dengan baik kedalam tubuh nya. Aku saran kan kamu bawa Arya ke rumah sakit, kita tidak bisa merawat nya di vila peralatan disini tidak lengkap. Takut hal darurat terjadi sebaik nya bawa ke rumah sakit," jelas sang dokter yang setelah itu ia mencatat resep disebuah kertas, namun pergerakan nya dihentikan oleh Arka.

Arka menarik nafas nya pelan, dada nya terasa tercekat. "Aku akan membawa nya sekarang, ke rumah sakit tempat mu bekerja. Ku harap kau mau menjadi dokter nya."

Sang dokter mengangguk mengerti tersenyum tipis melihat anak dari sahabat nya yang sudah tumbuh besar bahkan dapat memilih keputusan dengan baik. Tak menyangka diri nya sudah menjadi dokter pribadi sekaligus bekerja di salah satu rumah sakit milik ayah mereka, yang Arka sendiri tidak tau.

"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. Masih ada urusan yang harus aku kerjakan." Faren nama dokter tersebut, sebelum melewati Arka dia mengusap kepala Arka dengan lembut.

"Kau memang benar anak yang kuat, didikan Arfair tak mungkin gagal," faren tersenyum sebelum ia benar benar pergi dari ruangan tersebut.


Arka: see you next chapter! Arya lagi koma, gak bisa ngucapin selamat tinggal.

Arya: ...

Areum: ...

Don't forget to follow:
IG: warung_story13
WP/MT: warungstory

Minggu, 12 mei 2024

Continue Reading

You'll Also Like

125K 7.8K 45
A Cover by Arinakhai Blurb: Cinta itu tidak bisa ditebak juga tak bisa dicegah, baik itu dengan 'siapa' maupun 'kapan'. Sama seperti cerita kebanyaka...
252 81 6
"Terkadang mudah untuk menerima sebuah kebenaran Tapi susah untuk menerima sebuah kenyataan" -AL- ____________ "Yakinlah selepas hujan pasti...
337K 13.5K 25
"MUKA GUE KENAPA BERUBAH GINI?!!" "Gak mungkin! Gak! Ini mustahil!" "Gak mungkin gue transmigrasi!" Menceritakan tentang seorang gadis SMA bernama...
4.6K 344 24
Hiro seorang siswa SMA yang terkenal bad boy dan cuek terhadap sekitar. Putra bungsu dari tiga anak kembar keluarga Arkanya yang merupakan keluarga y...