Keesokan harinya, ashel kembali sekolah seperti biasa. Saat ini ashel serta ketiga temannya sedang berada di kantin karena kini waktunya istirahat.
"kemarin ada berita apa?" tanya ashel
"gaada apa apa si, cuma kemarin si zee pingsan gara gara dihukum sama bu sisca hormat di lapang dari pelajaran pertama sampai jam 9, katanya sih belum sarapan" jawab marsha
"hah? sampe pingsan?! ih parah banget bu sisca" ucap ashel kaget
"ya lagian si zee kemarin udah telat masuk, salah seragam, ga ngumpulin tugas lagi, terus keciduk nyontek ke hp pas ngerjain soal. gimana ga kesel coba si bu sisca? udah tau bu sisca guru killer, masih aja berani nyontek hp" jelas chika
"tapi ada yang lebih kocak lagi" ucap kathrin
"apaan?" tanya ashel
"masa si adel ollan oniel malah pada pengen ikut dihukum juga? mana alasannya karna 'gaada sejarah bouchers di hukum sendiri' lagi, merinding banget deh gue sama pertemanan mereka" jelas kathrin sambil bergidik
"hahahaha real! nantangin bu sisca banget mereka" ucap marsha
"padahal tau bu sisca kalo ngasih hukuman ga main main" lanjut chika
"yakan! menurut gue segitu sih masih oke ya cuma hormat doang walaupun 2 jam, tapi malah pernah ada yang disuruh lari keliling lapang 10 kali, cewe lagi" sambung kathrin
Ashel yang mendengar itu pun langsung melotot kaget, selama ia bersekolah disini sama sekali tak tahu bahwa bu sisca se tegas ini.
"ih serem banget, baru tau gue kalo bu sisca sekejam itu" ucap ashel
"makanya jangan nyepelein bu sisca shel, lo mah masih mending waktu itu ga di hukum walau telat se jam karena masih murid baru" ucap kathrin
"tapi cewe yang di suruh keliling lapang 10 kali itu gimana? pingsan juga ga?" tanya ashel
"ngga, tapi langsung dibawa ke uks karna udah gakuat berdiri katanya, jadi istirahat di uks" jawab chika
"siapa sih?" tanya ashel
"gue gatau namanya sih, tapi kalo gasalah itu jurusan dkv" jawab chika
"emang gara gara apa sampe dihukum segitunya?" tanya ashel lagi
"setau gue sih dia ketauan ngerokok di kamar mandi, ketauan karena keliatan asap nya terus dia juga emang bau rokok, tapi kayanya ada alasan lain ga si? masa cuma ngerokok doang hukumannya ga ngotak" jawab marsha
"tapi ngerokok di sekolah juga salah banget lah, emang tolol aja si tu cewe" ucap ashel
"tu cewe emang keliatan ga bener sih, katanya sering bolos juga" balas kathrin
"buset dah, lo bertiga dapet info darimana si? detail bener" kagum ashel
"elah, biasa ini mah shel" jawab kathrin
"emang si atin jagonya nyari info" lanjut marsha
"dimana ada kasus, disana pasti ada kathrina" sambung chika
"gausah ngasih fakta gitu dehh" ucap kathrin sambil mendorong pelan pundak chika
"idih salting lo jelek banget tin" ucap chika
"suka suka gue" balas kathrin
"eh, itu ada apaan ya? kok rame banget di deket lorong" celetuk ashel sambil menunjuk ke arah lorong yang agak jauh dari kantin namun masih terlihat oleh mereka
"paling yang berantem lagi" jawab marsha
"seru tuh keknya, susulin yok" ajak kathrin
"mager ah, kamu we sendiri aku mah cape" balas marsha
"ck" decak kathrin sambil merolling matanya
"eh sini dong" panggil chika pada seorang siswi yang baru saja balik dari lorong tersebut
"paan?" tanya siswi itu yang mendatangi meja mereka
"itu di lorong ada apa?" tanya chika
"oh.. bouchers berantem sama kelas 12" jawab siswi itu santai
"bouchers?" tanya mereka bersamaan
"iya, udah biasa kali liat mereka berantem" ucap siswi itu
"tapi tadi gue liat juga udah ada yang manggil guru sih, santai aja" lanjutnya
Pak!
"EH UNTA" kaget mereka
"ish sha lo kenapa tiba tiba nampol meja sih?!" ucap ashel
"yuk susulin!" ucap marsha
"idihhh, tadi gue ajak aja gamau" ucap kathrin
"ada adel kath, yuk ah gc" ajak marsha sambil berdiri dari duduknya lalu disusuli oleh ketiga temannya
"iye iye sabar keles" ucap chika
"giliran adel aja semangat lo" lanjut kathrin
"thanks ya" ucap chika pada siswi tadi lalu diangguki olehnya
Mereka berempat pun segera menyusul ke lorong untuk melihat keadaan disana.
Saat sampai, mereka melihat memang sudah banyak sekali murid yang berkumpul sehingga yang sedang berantem pun tak terlihat, jadi mereka perlu melewati beberapa murid yang sedang nonton untuk melihatnya.
"adelll!" panggil marsha
Adel yang sedang saling memegang kerah bersama jaka ini langsung menoleh pada marsha yang tengah berlari menuju dirinya.
"jangan ngedeket sha!" cegah adel
Yang tadinya marsha sedang berlari menuju adel ini langsung berhenti.
"heh, masalah lo apa lagi sih? belum kenyang yang waktu itu?!" kesal adel pada jaka yang tepat berada depan wajahnya ini
"lo kira gue bakal diem hah?!" balas jaka
Melihat adel sendiri disana, ashel tengah celingak celinguk mencari teman teman adel yang lain, kemana mereka? pikir ashel.
"kok si adel sendiri doang? antekannya pada kemana?" bisik ashel pada kathrin
"noh" jawab kathrin sambil menunjuk mengunakan dagu nya
Ashel pun melihat ke arah yang kathrin tunjuk dan benar, disana ada zee, ollan serta oniel yang sedang berdiri santai menonton perkelahian antara adel dan jaka. Begitupun beberapa teman teman jaka, mereka juga tak melakukan apapun melainkan hanya menonton.
"kok pada santai sih? berarti ini cuma mereka berdua doang yang berantem?" batin ashel bertanya
Tiba tiba ashel berlari menuju zee dan teman temannya, ia berniat untuk menanyakan hal ini.
"lah, shel!" panggil kathrin namun tak di hiraukan oleh ashel
"zee, tu dua orang ngapain sih? kok lo ga ikut berantem?" tanya ashel
"liat" ucap zee sambil menunjuk luka di sebelah bibirnya
"ini juga ulah si jaka tadi, gue juga sempet berantem tapi kayanya ni acaranya buat tu 2 bocah doang, biar lah" lanjutnya
"gara gara apa sih?" tanya ashel lagi
Zee mengangkat kedua bahu nya
"kayanya si jaka masih kesel gara gara kalah pas di rooftop" celetuk oniel
"bisa jadi sih, soalnya si jaka waktu itu abis sama kita" lanjut ollan
"lo bertiga beneran sesantai ini??" heran ashel
"ngapain panik? mau 5 lawan 1 pun si adel pasti menang, apalagi cuma model si jaka dan antek anteknya mah kecil" jawab zee
Tak lama kemudian, seorang guru lelaki pun datang dan mencairkan suasana disana. Para murid yang menonton tadi pun bubar dan kini tersisa ashel, marsha, kathrin, chika, dan adel serta teman temannya, tak lupa jaka dan temannya juga.
"aduh... kamu lagi kamu lagi adel" ucap pak deo
"dia yang duluan pak!" ucap adel sambil menunjuk jaka
"jangan menyalahkan orang lain, kalian berdua ke kantor sekarang!" ucap pak deo
"kalian ikut berantem?" tanya pak deo pada zee, ollan, dan oniel
"iya"
"ga"
Jawab mereka dan adel bersamaan, alasan mereka menjawab iya adalah tentu untuk menemani adel di kantor, tak mungkin adel di hukum sendirian kan? jadi walaupun mereka tak ikut berantem namun mereka tetap punya rasa solidaritas terhadap adel.
Disisi adel, ia menjawab tidak karena ia tak mau menjebloskan teman temannya yang tak ikut serta ini, ia tahu bahwa teman temannya ini akan menjawab iya karena akan menemaninya, jadi secepatnya mungkin adel menjawab agar teman temannya yang tak salah ini tidak ikut di hukum juga.
"jadi yang bener yang mana?" tanya pak deo
"mereka ga ikutan pak"
"kita ikut pak"
Jawab mereka bersamaan lagi
Adel pun menoleh pada teman temannya dan menggelengkan kepalanya
"tapi del-" ucap zee yang terpotong
"mereka ga ikutan pa, cuma saya sama jaka" potong adel sambil menatap pak guru lagi
Guru itu berpikir sejenak
"siapa lagi yang ikut berantem selain adel dan jaka?" tanya guru itu
Hening, tak ada yang menjawab.
"oke, berarti hanya jaka dan adel yang ikut ke kantor bersama saya sekarang" ucap pak deo lalu ia berjalan menuju kantor kesiswaan
"del!" panggil zee
"lo semua ke kelas aja, nanti kalo bu sisca udah masuk kelas terus liat lo pada telat gabakal beres beres masalahnya" ucap adel lalu ia berjalan menyusul pak deo dan disusul oleh jaka yang berjalan dibelakangnya
"si adel emang gitu ya?" tanya ashel
"emang bangsat tu bocah, mau aja dihukum sendirian" balas ollan
"nyusul aja dah ke kantor yuk?" ajak zee
"heh mana boleh! udah lo bertiga masuk kelas aja, ga inget kata adel tadi?" cegah ashel
"tapi belum ada ya sejarahnya bouchers di hukum sendirian" ucap ollan
"ya emang napa sik, biar ada sejarah baru kan keren" balas ashel
"tega bener lo sama temen kita" ucap oniel
"adelll" rengek ollan dengan ekspresi nangis nya
"jijik ga shel?" tanya zee
Ashel pun bergidik
"hahahah di gidikin cewek noh, malu dikit napa" ejek zee
"bodo" balas ollan
"shel!" panggil kathrin
"lagi ngapain? ayok ke kelas" ajak chika sambil sedikit berteriak karena memang jarak mereka lumayan jauh
"iyaa" jawab ashel
"lo bertiga juga ke kelas" ucap ashel
"zee, lo keknya paling bener deh diantara lo bertiga, atur atur deh ya" ucap ashel pada zee
Lalu ashel pun berlari menuju teman temannya.
"zee!! nanti kabarin keadaan adel ke gue yaa!!" teriak marsha
"santai!!" balas zee sedikit berteriak juga
Lalu ashel serta teman temannya pun pergi menuju kelas.
"keren ga gue di deketin 2 cewek?" ucap zee bangga
"dideketin apaan kampung" balas ollan
"yeuu sirik bae" balas zee dengan kekehannya
"ngintip dulu ke kantor abis itu ke kelas, gimana?" tanya oniel
Zee menjentikkan jarinya
"pinter!" ucapnya
Akhirnya mereka bertiga pun memutuskan untuk pergi ke kantor kesiswaan terlebih dulu untuk mengintip keadaan disana, lalu setelah itu mereka akan ke kelas.
Singkat nya, kini mereka bertiga sudah berada di dekat kantor kesiswaan dan sedang mencoba mengintip melewati kaca sambil mencoba mendengar percakapan mereka di dalam.
"kedengaran kaga?" bisik ollan
Zee dan oniel menggelengkan kepalanya
Mereka pun menempelkan 1 telinga mereka ke pintu yang tertutup mencoba untuk mendengarkan apa yang sedang dibicarakan didalam.
Namun tiba tiba...
"ekhem" dehem seseorang dibelakang mereka
Karena kaget mendengar itu, tanpa sengaja mereka pun mendorong pintunya dan akhirnya pintunya terbuka lalu mereka bertiga terjatuh bersama.
"aduh.."
"ngapain kalian disana?!" ucap pa deo
"anu.." jawab zee
Mereka bertiga pun berdiri
"mereka nguping pak" celetuk seseorang tadi
"bu sisca?!" batin mereka kaget
Pak deo mengelengkan kepalanya
"emang pengen banget ya kalian bertiga ikut dihukum!" bentak nya
"lo bertiga ngapain si?!" ucap adel pelan
"ada apa ini pak? kok ada murid saya disini?" tanya bu sisca yang melihat ada adel disana
"biasa bu, anak anak berantem" jawab pak deo
"aduh.. anak anak ini gabisa apa ya damai sebentar aja" ucap bu sisca
"terus kalian bertiga ngapain disini?" tanya bu sisca
Ketiganya tak ada yang menjawab dan hanya menundukkan kepalanya masing masing.
"mereka berdua sudah dikasih hukuman pak?" tanya bu sisca mengenai adel dan jaka
"keliling lapangan 10 kali sambil jalan bebek bu" jawab pak deo
"jalan bebek?!" kaget adel dan jaka bersamaan, begitupun zee ollan dan oniel yang ikut kaget
"kalian bertiga juga ikut" ucap pak deo pada zee ollan dan oniel
"anu pak.. bisa nego ga?" tanya oniel
"kamu ini, emang ini warung bisa nego?" jawab pak deo
"lari aja deh 20 kali, jalan bebek pegel pak" lanjut ollan
"hukuman tetap hukuman, jalan bebek 10 putaran" jawab pak deo
"gini aja pak, kan mereka ga ikut berantem.. jadi hukumannya di bedain" usul adel
"gaada, cepetan mulai sekarang hukumannya" balas pak deo
Mereka berlima pun berjalan keluar menuju lapangan untuk melaksanakan hukuman.
"bu sisca sialan" ucap zee pelan selagi berjalan
"emang bikin sial bener tu guru, kapan pensi si" lanjut ollan
"si pak deo juga, ngasih hukuman malah lebih lebih dari si bu sisca" sambung oniel
"lagian lo bertiga ngapain si nguping segala? kaga ada kerjaan banget" ucap adel
"si oniel noh" jawab ollan dan zee bersamaan
"heh! tadi lo bertiga juga setuju ye pea" balas oniel
"brisik" celetuk jaka yang berjalan di depan mereka
"yeuu sirik ya lo dihukum cuma sendiri?" balas ollan
"hahaha mampus temennya kaga solid" lanjut oniel
"HAHAHAHA" tawa mereka berempat
Dengan perasaan kesalnya, jaka pun berhenti dan berbalik badan melihat mereka.
"lo bertiga kaga ada sopan sopan nya ya sama kakel!" ucapnya
Tak menghiraukan itu, mereka berempat berjalan melewati jaka
"heh! orang ngomong tu di de-" ucap jaka yang terpotong
"duh brisik deh" potong adel
"tauk, kaya ada yang ngomong tapi kaga ada wujudnya yak" lanjut zee
"makhluk astral mana lagi yang mau gangguin kite kite yak" sambung oniel
"emang susah si kalo terlalu cakep, dimana mana ditempelin" ucap ollan
Mereka berbicara tanpa menghentikan jalannya dan tanpa membalikan badannya, mereka tetap jalan lurus dan berbicara dengan suara yang lumayan keras agar jaka bisa mendengar.
"bangsat!" kesal jaka
"bu sisca ke toilet doang lama banget ih, pegel ni gue" oceh marsha
"ee kali" balas ashel
Marsha terkekeh
"btw si zee ollan oniel pada kemana ya? jangan jangan pada ke kantor lagi" tanya marsha
"nah iya juga, batu deh dibilangin masuk kelas aja" jawab ashel
Marsha membuang nafasnya kasar, lalu tak sengaja ia menatap ke jendela dan melihat ada adel dan teman teman temannya serta jaka yang sedang jalan bebek di lapang.
(buat yang gatau, jalan bebek itu posisinya kita jongkok sambil megang kedua telinga terus jalan deh, jadi kaya jalan jongkok gitu)
"lah shel, itu mereka" ucap marsha sambil menunjuk kearah mereka
Ashel pun melihat ke arah yang marsha tunjuk
"kok si zee ollan oniel dihukum juga?" ucapnya
"fix ini mah mereka sengaja shel, emang kaya begitu dah tu 4 sejoli" jawab marsha
"ish padahal udah dibilangin masuk kelas aja jangan nyusul si adel" kesal ashel
"emang gabisa banget tu berempat pisah bentar keknya shel, udahlah biarin" balas marsha
Tak lama kemudian bu sisca pun masuk kelas dan melanjutkan pelajarannya.
Sementara itu di lapangan, mereka masih terus melanjutkan hukumannya.
"cape banget mamaaa" rengek oniel
"ini kalo kaki gue sampe lumpuh gue salahin tu 2 guru sialan ya" lanjut ollan
"lebay bener dah lo berdua, mana bisa sampe lumpuh jir" balas zee
"mana masih 7 puteran lagi, ah" kesal ollan
Mereka melakukan jalan bebek ini dengan posisi berurutan. Adel di depan, lalu zee, ollan, oniel, dan yang paling belakang tentu jaka. Jarak antara mereka masing masing tak jauh, mungkin hanya kisaran 30 cm.
"lo si niel malah ngajak nguping tadi, kalo aja kita langsung ke kelas, gabakal dah gue kek gini" protes ollan
"salahin gue aja terus" balas oniel malas
"salahin noh bu sisca, kalo tadi ga ngagetin kita mana ada jatuh" lanjutnya oniel
"tau lo lan, lo sendiri tadi yang bilang 'geede sejerehnye beechers dehekem sendere' sekarang aja malah bacot" ujar zee sambil meledek
"ya mana gue tau hukumannya gini, biasanya juga lari" jawab ollan
"heh lo bertiga bisa diem kaga si?!" kesal jaka dari belakang
"udah cape malah tambah cape ngedenger bacotan lo bertiga" lanjutnya
"lah setannya masih ngikutin jir, serem banget gila" balas oniel
"del cepetan dong, takut nih gue" lanjutnya
Bruk!
"argh!"
Karena kesal, dari belakang jaka menendang punggung oniel dan itu berhasil membuat oniel menabrak ollan yang berada di depannya.
"heh lo gila ya?!" kesal oniel sambil berdiri
Ollan, jaka, serta adel dan zee pun ikut berdiri karena mendengar kerusuhan dibelakang.
"lo daritadi gue diemin kaga ada sopan sopannya anjing!" balas jaka
"hak gue lah! lo siapa nyuruh nyuruh gue sama temen temen gue diem? dpr lo?" jawab oniel
"gue lebih tua dari lo ya sialan! sopan sama yang lebih tua!" ucap jaka sambil mendorong dada oniel
"heh anjing, kalo lo juga gabisa ngehargain yang lebih muda ngapain kita harus sopan sama kakel bangsat kaya lo?" balas ollan sambil mendorong sebelah pundaknya jaka
"lo berani sama gue ya!" sahut jaka yang mendorong kedua pundak ollan
"gaada yang takut sama lo ya bajingan!" ucap ollan dengan membalas mendorong kedua pundaknya jaka
"dah lan diemin aja" ucap adel menarik badan ollan
"dia yang duluan del!" jawab ollan
Bugh!
Tanpa aba aba jaka langsung menonjok mantap wajah ollan, tentu itu membuat ollan emosi tak karuan.
Namun saat ollan sudah mau melayangkan tinjunya, tangannya ditahan oleh zee dari belakang.
"lepas zee!" teriak ollan
"nanti hukumannya nambah lan! udah!" jawab zee
Ditengah pertengkaran mereka, tiba tiba ada seseorang yang menghampiri mereka.
"hey kalian!" teriak orang itu
to be continued~
ga vote ga asik