Taehyung berjalan menyusuri jalan setapak menuju sekolahnya dengan riang gembira. Tanpa beban ia meloncati daun daun yang berjatuhan dengan perasaan bahagia.
Taehyung tersenyum melihat jimin berdiri disana sedang mengawasi ketertiban dan kelengkapan siswa dalam memakai seragam.
"Pagi, paimin!" Seru taehyung semangat dihadapan.
Jimin menghela nafas melihat taehyung yang mulai berpakaian berantakan. "Kim taehyung, ini peringatan terakhir atau orang tuamu dipanggil"
Taehyung mendengus kesal, bukannya dipuji cantik malah dimarahin ditambah ancaman mengerikan. "Kalau dicium boleh lah"
Jimin mengeryit tak suka. "Nggak, cepat rapikan atau kamu ditahan ga boleh masuk kelas!"
"Mau donkk ditahan, rela kok" taehyung terkekeh sambil mengangkat tangannya kearah jimin supaya ditahan.
Baru saja jimin mau menyahuti taehyung. Seulgi dkk mendorong taehyung menjauhi jimin.
"Aduh, maaf ya kim taehyung" ketus seulgi membuat jimin tak suka.
"Hai, pagi seulgi, apa kabar, sehat?" Tanya taehyung santai langsung menyelip masuk kesebelah jimin membuat jimin tersenyum geli.
Taehyung bersembunyi dibelakang jimin sambik menjulurkan lidahnya. "Kita masuk sama - sama kedalam yukk kim taehyung" ajak seulgi dengam amarah yang ditahan sedemikian rupa didepan jimin.
"Aku dihukum, ya kan paimin?" jimin mengangguk.
"Kamu akan mengganggu jimin, lebih baik kita masuk aja yuk" seulgi masih menatap taehyung sebal.
"Maaf seulgi, tapi taehyung disini atas suruhanku, dia dihukum karna pakaian yg tidak rapi" jimin menjelaskan dengan lembut membuat seulgu tersenyum tapi sebelum pergi ia memelototkan matanya kearah taehyung.
Taehyung bertepuk tangan dan keluar dari tempat persembunyiannya. "Paimin hebat, ratu berbisa bisa nurut gitu, maacih paimin, lope u pull, masuk ya" jimin langsung menahan taehyung dengan menarik ranselnya.
"Rapikan baru masuk" ucap jimin tegas tak bisa dibantah, jimin kembali sibuk dengan kegiatannnya membuat taehyung mendengus kesal. Ia merapikan bajunya yg sengaja dikeluarkan.
"Lepaskan hiasan yang mengganggu itu" jimin menunjuk kalung dan gelang taehyung, dengan kesal taehyung. Ia menarik tangan taehyung dan menaruh semua aksesorisnya.
Taehyung mencurutkan bibirnya berlalu dari hadapan jimin sedangkan jimjn hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah ajaib namja hiperaktif yang menjadi kekasihnya sekaeang.
~~~
Jimin terlihat kalut dalam ruangannya. Pementasan seni akan berlangsung 2 minggu lagi. Ia benar - benar kalut melihat papan pengumuman didepannya.
Bukan karena pementasan ia kalut tapi melihat pemeran yang tertulis dipapan pengumumannya sekarang.
"Kim taehyung as putri salju" jimin frustasi membacanya.
"Min yoongi as pangeran" jimin kembali membaca peran utama yang lain.
Kenapa dari sekian banyak uke dan yeoja harus taehyung yang terpilih.
Seulgi tersenyum melihat peran disana. Ia tak peelu melihat jimin berdekatan dengan taehyung.
"Gimana jim, lo setuju dengan semua pemeran?" Tanya salah satu anak sebagai sang sie acara.
"Kenapa nama - nama itu bisa kepilih?" Tanya jimin masih tak percaya.
"Ehm, ini dipilih menurut survei kok, sebenernya lo yang menang jadi pangeran, tapi berhubung lo ketua nama lo dicoret, jadi suara terbanyak nomor 2 yng kita pilih" jelas sang sie acara membuat jimin melepas kacamata dan memijat pangkal hidungnya.
"Menurut gw, cocok kok" celetuk jhope yang ikut terlibat disana.
"Gw mau adegan kurang pantas dihilangkan, karena orang tua hadir dalam acara ini" ucap jimin kembali membuat beberapa anak menganggukkan kepalanya paham.
"Yahh, adegan ciumannya hilang, padahal seru mungkin aja kan bisa terjadi adegan tambahan" ucap jhope usil.
Jimin memelototkan matanya pada jhope sedangkan jhope terkikik geli melihat wajah jimin kalang kabut.
~~~
Taehyung histeris didalam kelas ketika mendengar pengumuman pemeran utama untuk pentas seni putri salju terpilih namanya.
"Sumpah demi apa, itu nama gw yang diumumin" taehyung tersenyum bahagia sedang jimin berdecak sebal.
"Suka jadi putri salju?" Sindir jimin.
"Sukaa!" Seru taehyung ceria, jimin menghela nafas, ia ingin marah, tapi senyum itu membuat kemarahannya melunak.
"Paimin yang jadi katua kan?" Tanya taehyung senang.
Jimin menganggum membuat taehyung tersenyum senang. " Yeyy, ketemu paimin setiap hari, kita pergi bareng terus yaa" jimin menggeleng tak paham pada taehyung.
~~~
Jimin memperhatikan taehyung cantik menggunakan gaun putri saljunya. Seminggu berlalu para pemain sudah harus memakai pakaian dongeng agar terbiasa saat tampil nanti. Jimin menyukai melihat taehyung memakai gaun tersebut, sangat pas dibadannya. Ia bahkan tak rela melihat orang - orang menatap taehyung dengan tatapan memuja.
Tapi jimin senang, taehyung bisa cepat beradaptasi, tidak terlalu susah untuk taehyung berinteraksi karna sifat taehyung yang mudah berbaur.
Jimin hanya resah jika taehyung mulai beradegan dengan yoongi walau hanya sedikit itu selalu mengganggu konsentrasinya. Ia selalu berusaha profesional bahkan ia berusaha tak marah karna wajah taehyung yang selalu tersenyum bahagia saat latihan kemudian mendekatinya seperti sekarang. Ia datang bersama yoongi. Gaun putri dan baju pangeran itu benar - benar menganggu pandangannya.
Mereka terlihat serasi bahkan membuat jimin akhirnya fokus memainkan tabletnya. Bermain dengan gambar yang belum ia selesaikan.
"Paimin!" Panggilan tersebut membuat jimin menutup tabletnya dengan cepat.
"Lagi apa?"
"Kamu udah selesai latihan?" Jimin merapikan rambut taehyung menutupi jidatnya.
Taehyung mengangguk senang. "Kalian jangan mesra didepan gw, jealous gw" seru yoongi.
"Terus lo boleh mesra depan gw?" Tanya jimin tak suka, walau sudah berbaikan jimin tetap tak bisa bersikap ramah pada yoongi apalagi yoongi sekarang berdekatan dengan taehyung membuat ia kesal. Yoongi hanya tersenyum memaklumi jimin yg pasti cemburu"
Taehyung merebut cepat tablet jimin dan membukanya tapi ternyata memerlukan pasword untuk membukanya. Untung saja jimin berpengalaman jhope selalu membuka tabletnya membuat ia memasang password.
"Ihh, kekuncii, mau lihatt" rengek taehyung manja.
"Urusan sponsor kok, kamu ga bakalan ngerti"
"Nanti kan aku bisa tanya dan kamu jelasin" ucap taehyung mencurutkan bibirnya.
Jimin menggelengkan kepalanya melihat sifat taehyung yang mulai manja padanya.
"Jimin!" Suara seulgi memanggil jimin membuat taehyung kembali mencurutkan bibirnya.
"Bisa kita bicara sebentar?" Tanya seulgi membuat jimin segera berdiri.
Taehyung memandang jimin dengan tatapan memelas. Ia tak mau seulgi mendekati jimin. Ia masih takut dengan perkataan seulgi. Jimin berubah karenanya. Ia tak berani menanyakannya, tapi perasaan cemburu itu kembali mendatanginya saat ia melihat jimin menatap serius seulgi yang sedang bicara.
"Pergi sebentar yaa, gak lama" jimin mengelus kepala taehyung pelan.
"Yoongi, gw titip kim taehyung ya" jimin berlalu dari hadapan taehyung membuat taehyung makin mencurutkan bibirnya. Mengapa ia dititipkan pada yoongi, apa jimin tak cemburu melihat kedekatan mereka.
"Ditekuk banget mula lo" yoongi tertawa geli melihat yang cemberut saat melihat jimin bersama seulgi.
"Cemburu lihat jimin sama seulgi?" Goda yoongi.
"Iya, gw cemburu banget, jimin selalu sibuk, padahal aku ikut ginian kan biar bisa deket sama dia, sekarang sama seulgi" ucap taehyung kesal.
"Mereka kan kerja, lo ngerti lah, apalagi mereka udah sering kerja bareng, gw juga kenal seulgi dari zaman SMP" taehyung makin mencurutkan bibirnya.
"Paimin sama seulgi dari SMP, lalu mereka ga mungkin hanya temankan?" Taehyung kembali merasa cemburu.
"Jimin ga pernah dekat sama seulgi, tapi semenjak masuk SMA mereka jadi dekat karena jimin aktif diberbagai kegiatan sekolah, teladan dan pintar" taehyung mengerutkan keningnya tak paham ucapan yoongi.
"Eh maksudnya gimana?" Tanya taehyung bingung.
Yoongi terlihat bingung menjelaskan. "Ehm, pas SMP jimin anak yang nakal, pembuat onar, bolos sekolah, nilai nya jeblok, bahkan dia hampir di D.O karena mukul guru, gw sampe ga kuat hadapin dia, tapi entah kenapa semenjak SMA dia berubah jadi benar - benar anak berbeda dengan dulu, walau sikap jutek tetep aja ga brubah sama gw"
Hati taehyung merasa tercubit, jadi benar kalau jimin berubah karena seulgi. Jadi seulgi yang merubah jimin menjadi paimin nya sekarang.
Taehyung melihat dari kejauhan dengan perasaan kesal, pemandangan dihadapannya membuatnya panas, jimin menatap seriys seulgi sesekali berbicara dan tersenyum membuat kepalanya panas.
"Taehyung" panggil yoongi bingung.
Mata taehyung berkaca - kaca membuat yoongi panik. "Omongan gw kan masih ga jelas, lo jangan ngambek dulu donk, dia kan sayang sama lo, lo tanya jimin kalo ga percaya, bisa mati gw kalau marah karna denger crita gw" yoongi panik melihat wajah taehyung yang begitu emosi.
"Tapi dia ga cemburu pas kita berdua aja, dia santai aja, gw sebel" rengek taehyung sebal, yoongi terkekeh geli sepertinya taehyung kurang peka melihat mood jimin yang berubah jimin melihat ia dan taehyung tengah berdua.
"Kok ketawa, gw serius!" Pekik taehyung menghentakkan kakinya.
Jimin yang melihat taehyung dan yoongi terlihat begitu intents berbicara jadi ingin tahu, kenapa taehyung terlihat marah tidak jelas begitu.
"Seulgi, udah selesaikan, gw kesana dulu" seulgi menarik jimin kembali.
"Masih ada beberapa masalah teknis, nanti gimana" ucap seulgi.
"Seul, masalah teknis bisa diomongin pas rapat, ga perlu disini, dan ga harus lo cari gw" jimin sudah cukup bersabar dari kemarin, tapi sekarang sudah mulai jengah dan merasa terganggu.
"Tapi jim, gw..." Seulgi yang mau berbicara langsung ditinggal jimin membuat seulgi menggeram kesal.
"Awas lo kim taehyung, ini semua gara - gara lo"
Jimin mendekati taehyung yang sedang menghentakkan kakinya. Jimin tersenyum melihat taehyung yang terlihat lucu. "Paimin nyebelin!"
"Kenapa?" Jimin mengerutkan keningnya saat mendengar ucapan taehyung.
Jimin mengelus kepala taehyung membuat taehyung hampir melupakan kemarahannya. "Paimin suka sama seulgi?" Jimin terkejut dengan pertanyaan taehyung, ia menatap yoongi meminta jawaban. Yoongi hanya tersenyum kikuk.
"Kenapa bisa aku suka seulgi?"
"Kok malah tanya?"
"Aku ga pernah bilang, kamu tau dari mana?"
"Jadi benar?" Tanya taehyung kesal.
Jimin menggaruk kepalanya sepertinya ia tak menyebut kata suka dalam ucapannya. Mengapa taehyung sekarang begitu emosional.
"Kim taehyung" panggil jimin lembut sambil mengelus rambutnya hampir membuatnya kehabisan nafas.
"Aku kesel" cicit taehyung tak bisa didengar oleh mereka yang melibatkan taehyung hanya menunduk.
"Kim taehyung" panggil jimin sekali lagi membuat taehyung mengangkat wajahnya. Ia hanya diam jika ia bicara pasti kemarahannya akan menguap dan langsung memeluk jimin.
Taehyung bertahan dengan kemarahannya yang tak jelas. Ia meninggalkan jimin yang kebingungan.
"Kim taehyung kenapa, lo ngomong aneh - aneh ya?"
"Nggak, dia tanya ya gw jawab" ucap yoongi cepat.
"Terus, dia kenapa kayak gitu?" Jimin meminta jawaban yoongi yang hanya tersenyum kikuk sambil mengedikkan bahu. Jimin menghela nafas, tak seperti biasanya dia tiba - tiba marah padanya. Jimin menggeleng dan kembali sibuk setelah ada yang memanggilnya lagi.
Tbc....
MinPi😍😍😍