抖阴社区

LATIBULE

By velvetmoretta

343K 16.2K 332

Warning: 18+ Latibule (n.) a hiding place; a place of safety and comfort. Graydebara Elvano Louis. Bara, beg... More

1 -MOVE-
2 -FIRST MEET-
3 -ACCIDENT-
4 -ACCIDENT-2-
5 -ARRESTED BY THE POLICE?-
7 -PARANOID-
8 -A CONFESSION?-
9 -THE APARTMENT-
10 -YOU'RE MINE, NOT ANYONE!-
11 -FADE INTO YOU-
12 -STAR-
-CAST-
13 -HOME-
14 -SUNRISE-
15 -STONES CLUB-
16 -ADDICTIVE-
17 -PATIENCE-
18 -CHEEK KISSING-
19 -ANOTHER STEP-
20 -WARNING?-
21 -THANKSGIVING-
22 -MARRIED?-
23 -DRUG-
24 -DESTRUCTIVE-
25 -OLD MEMORIES-
26 -CRAVE YOU-
27 -JUST BODY?-
28 -SNOWSTORM-
29 -FOUR LEAF CLOVER-
30 -PREPARATION-
31 -TOMORROW'S DREAM-
32 -THE ALBUM-
33 -AN INVITATION-
34 -ART MUSEUM-
35 -CARMEL?-
36 -WILD AT HEART-
37 -PERFECT PLACES-
38 -SWEET DANGER-
39 -POV-
40 -HOLDING ON-
41 -LAST NIGHT-
42 -BREAK UP-
43 -COMPLICATED-
44 -PEP TALK-
45 -RUN THE RISK-
46 -STUCK-
47 -PALE BLUE EYES-
48 -IT TAKES TWO -
49 -HONESTY-
50 -BREAKTHROUGH-
51 -LATE NIGHT TALK-
52 -BADASS-
53 -MEDICINE-
54 -HIDE AND SEEK?-
55 -CLOSER-
56 -GIFT-
57 -APOCALYPSE-
58 -NO REGRET-
59 -LOVER-
60 -CELEBRATION DAY-
61 -777-
62 -MOMENTO-
63 -LATIBULE-END-
NEW STORY!

6 -A SURVIVOR-

7.4K 334 5
By velvetmoretta

🌼🌼🌼

To that one soul reading this I know you're tired you're fed up you're so close to breaking but there's strength within you even when you feel weak. Keep fighting.

Kalimat yang Kyra baru beberapa jam baca dari sebuah situs random, menghantarkan gadis itu pada deep thoughts tak berkesudahan.

Berbagai pikiran untuk kembali ke Carmel membuatnya berada pada ujung jurang hidupnya.

Kyra tidak ingin mengecewakan orangtuanya. Namun Kyra tidak ingin berlarut dalam sebuah hal yang tak pasti ujungnya.

Luka yang didapati dari tangan kotor lelaki itu mungkin tak akan meninggalkan bekas.

Namun ada luka yang tak terlihat pada tubuh gadis itu.

Luka permanen di hatinya yang akan mengingatkannya bahwa bila dirinya bisa melalui semua kekacauan ini, pastinya Kyra akan menjadi salah seorang survivor bukan lagi seorang victim.

Karena menjadi victim bukanlah sebuah pilihan tetapi menjadi menjadi seorang survivor adalah sebuah pilihan.

"Ya. Ky pasti bisa. I-ni bukan masalah besar." gumaman penyemangat diri keluar begitu saja dari mulut Kyra bersamaan dengan ketukan pintu apartemennya.

🌼🌼🌼

Ketukan pintu yang begitu tak sabaran menyadarkan Kyra dari deep thoughts yang telah beberapa jam bertengger di otak indahnya.

Dengan perasaan takut Kyra menyeret kakinya menuju pintu utama. Dilihatnya sang pengunjung melalui intercom, raut wajah siaga langsung terganti dengan senyum manis yang tersungging di bibir ranumnya saat melihat dua pengunjung apartmentnya. Sontak Kyra langsung membuka pintu.

"Little baby~" Izzel langsung memeluk Kyra erat. Membuat Kyra yang awalnya hanya mau tersenyum malah meneteskan air mata.

"Kita disini, tak perlu khawatir." Izzel berkata sembari mengelus naik-turun belakang Kyra.

Kyra melepas pelukan Izzel lalu membawa Izzel dan Mika ke ruang tamu apartmentnya.

"Aku akan menyiapkan makanan ini. " Izzel berucap sebelum mengambil langkah kearah pantry.

Di ruang tamu, Mika tak bisa melepaskan tatapannya dari Kyra.

"Ky, Aku ingin bertanya beberapa hal mengenai kejadian kemarin. Tak apa?"

"....." hening. Tak ada jawaban.

"Aku ingin memastikan beberapa hal. Pernyataanmu dapat membantu Bara nantinya."

"Kak Bara? Ada apa?"

Mika tersenyum geli melihat bagaimana Kyra yang awalnya menunduk langsung mendongak saat dirinya membawa nama Bara.

"Ahh, mereka ingin menjerat Bara kare--."

"Tapi kak Bara tidak salah." Kyra langsung memotong ucapan Mika cepat saat dirasa mereka membuat opini buruk tentang Bara.

Lagi. Mika tidak bisa menyembunyikan senyumannya melihat bagaimana Kyra bereaksi.

Mika merasa ada sesuatu pada adik sepupunya dan juga Bara. Bara bisa saja mengabaikan kasus seperti ini namun fakta bahwa Bara malah meluangkan waktu berurusan dengan kepolisian yang notaben merupakan sesuatu yang sangat dibenci oleh lelaki itu membuat Mika speechless.

Entahlah. Karena iseng, karena fakta Kyra adalah adiknya, atau karena fakta bahwa Kyra adalah Kyra.

"Aku tahu, little baby. Kalau begitu jelaskan mengapa kau bisa berada disana?"

Kyra mulai menceritakan seluruh kronologi. Dari awal dirinya pergi dari apartment Bara, hingga dirinya bertemu lelaki psycho yang belakangan bernama Jose itu.

Sedangkan Izzel hanya mendengarkan semuanya dari pantry.

Mika tak sedikitpun mengalihkan perhatiannya dari Kyra, dengan tangannya menggenggam tangan milik Kyra yang mulai basah akibat perasaan gelisah, dan takut.

"Aku rasa cukup, Ky. Terimakasih." Mika memotong perkataan Kyra saat Kyra akan bercerita saat dirinya mulai diseret.

Kyra merasa begitu lega karena tidak perlu mengungkit sesuatu yang benar-benar akan membunuhnya perlahan-lahan bila terus diingatnya.

Saat telah mendapatkan seluruh informasi yang diperlukannya, Mika mengambil langkah untuk pergi.

"Ky, aku akan pergi sekarang. Kau disini bersama Izzel." Mika akan pergi sebelum tangannya dicekal oleh Kyra.

"Apa itu benar-benar akan membantu Kak Bara?" tanya Kyra dengan airmata telah berada pelupuk matanya.

Kyra tampak begitu mengenaskan dengan keringat dingin dan wajahnya yang begitu pucat.

Bagaimana tidak? Siang tadi sebelum Mika dan Izzel berkunjung, dirinya telah membaca berita tentang Jose dan sebagian besar dari berita itu mengatakan bahwa Jose merupakan lelaki psycho yang begitu menyukai memutilasi korbannya setelah diperkosa dan modusnya adalah menyamar menjadi seseorang bertangan patah yang memerlukan bantuan diantar ke suatu tempat menggunakan mobilnya.

Tentunya akan sangat berat bagi siapapun bila menjadi korbannya. Kyra benar-benar bersyukur dirinya tidak mengetahui cara menyetir mobil.

Mika berbalik, berlutut lalu menggenggam tangan Kyra. "Tentu saja, sayang. Kau tidak perlu khawatir."

***

Bunyi petikan gitar dan suara tawa menggema di ruangan kebesaran Leon.

Setelah dua polisi itu pergi, SPARTA bertingkah seperti biasa seakan tak ada masalah apapun, membiarkan Leon yang mengurus rentetan telepon yang masuk tak hentinya.

Saat ini Bara malah memetik gitar dengan gaya santainya, beberapa kali dirinya menanggapi candaan yang dilontarkan Nick dan Jasper dengan kekehan pelan.

Namun Bara tahu, dering telepon yang tak hentinya bersahutan di ruangan itu menandakan bahwa kejadian tadi malam telah sampai kepada telinga awak media.

"Paparazzi." Bara berucap pelan dengan jemarinya setia memetik gitar.

Dan satu-satunya tujuan mereka menelepon yaitu apalagi selain berunding.

Mereka akan mengajukan pilihan antara masalah itu dibesar-besarkan, dan dibocorkan kepada media dan akan menjadi headline terpanas paling lambat besok pagi atau mentransfer dana yang tentunya tidak sedikit dan masalahnya selesai.

Dan Leon sebagai CEO tentunya memilih opsi kedua. Bagaimana pun, Leon tidak mau sesuatu terjadi pada Bara. Karena Bara merupakan pendiri SPARTA dan dari otak dan jemarinyalah SPARTA menghasilkan berbagai masterpiece yang juga sebagai alternatif Leon mengumpulkan pundi-pundi uang yang jumlahnya lebih dari jutaan dollar.

Bunyi telepon yang bersahutan juga begitu menyibukkan George selaku manager SPARTA yang baru saja masuk. Decakkan kesal dan omelan tak hentinya keluar dari bibirnya.

"Ck. Bara, aku ingin bertanya. Apa alasanmu menyelamatkan Kyra? Ini benar-benar tak masuk akal. Kau tidak pernah seperti itu! Never!"

George mengeluarkan pertanyaan itu begitu spontan, tanpa memikirkan resiko apa yang akan didapatinya.

Tiiiiiingggggg

Bunyi nyaring tiga senar gitar yang terputus seolah menjadi pertanda yang buruk bagi George.

Kedua bola mata blue ocean Bara, menatap George dengan tatapan yang sulit diartikan.

Tatapan Bara seolah akan menenggelamkan siapapun ke dalam lautan kebinasaan. Seketika aura pada ruangan itu berubah 360 derajat.

"Hah~ kau terlalu mencampuri urusanku, George."

Bara melempar gitar malang itu kearah George yang beruntung dapat ditangkap lelaki itu dengan baik.

"M-maaf Bara." keringat dingin bukti dari ketegangan bercampur ketakutan meluncur indah pada pelipis lelaki itu.

Tatapannya diarahkan pada lantai marmer yang berkilauan, entah mengapa kilau itu seakan mengejek dirinya yang terlihat seperti pecundang sekarang.

"George!" Panggil Bara dengan suara yang begitu dingin, sedingin warna bola matanya.

Bara bangun dan melangkahkan kaki panjang bak modelnya ke arah George.

Tinggi Bara begitu mengintimidasi George, sehingga ketika Bara telah berdiri di depannya, Bara terlihat seperti pemangsa yang siap mengoyak mangsanya tanpa perlawanan.

Bara meletakkan tangannya dan membisikkan sesuatu di samping telinga George sebelum melangkahkan kakinya pasti meninggalkan ruangan itu.

"Kau tak ada bedanya dengan seekor anjing yang hanya mengikuti nalurinya."

*Tbc*

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 61.8K 36
[Series Transmigrasi 1] Revisi dan repost ulang!! Shannon Elvaretta adalah seorang gadis biasa biasa saja, hidupnya terlalu santai dan juga monoton. ...
14.6K 1.7K 10
Wajib follow terlebih dahulu鈥硷笍 Keberuntungan itu selalu ada, kita menjalani hidup, menerima takdir, pasti ujungnya selalu ada kebahagiaan. Malika pe...
1.1M 33.2K 35
Amara berhenti menjadi Sugar Baby, namun ia malah terjebak menjadi sekretaris pribadi mantan Sugar Daddy-nya sendiri. ****
1.7M 107K 51
Sequel cerita "D and A" Bisa dibaca terpisah *** Nathaniel Alvaro Smith, anak tunggal dari pasangan Davin dan Ara, lelaki yang telah mendaratkan hati...