抖阴社区

WHY ARE YOU?

By Min93yoonna

71.8K 9.3K 2K

Taehyun, salah satu murid baru di SMA favorit di kota J. Impiannya untuk menjalani hidup tenang dan menyenang... More

MOA High School
Prolog
Chapter 001
Chapter 002
Chapter 003
Chapter 004
Chapter 005
Chapter 006
Chapter 007
Chapter 008
Chapter 009
Chapter 010
Chapter 011
Chapter 012
Chapter 013
Chapter 014
Chapter 015
Chapter 016
Chapter 017
Chapter 018
Chapter 019
Chapter 021
Chapter 022
Chapter 023
Chapter 024
Chapter 025 - We Need to Talk
Chapter 26 - Don't worry
Chapter 027 - Start Over Again
Chapter 028 - See Ya Next Morning
Chapter 029 - Rules
Chapter 030 - Escape
Chapter 031 - Lunch
Chapter - 032 What's wrong with me?
Chapter 033 - The Message
Chapter 034 - Stay Calm
Chapter 035 - Night Call
Chapter 036 - Bus
Chapter 037 - Closer
Chapter 038
Chapter 039
Chapter 040
Chapter 041
Chapter 042

Chapter 020

1.5K 218 82
By Min93yoonna

Taehyun's POV

Aku duduk dibawah pohon rindang di pinggir lapangan. Memperhatikan anak-anak baru yang sedang terpencar di berbagai penjuru lapangan, mengerubungi senior yang mereka mintai tanda tangan.

Beberapa kali aku menghela nafas, tapi kemudian tertawa sendiri saat memperhatikan buku notesku yang masih kosong.

Sebuah tangan menyodorkan sebotol minuman tepat di hadapanku.

"Soobin Hyung." Aku langsung beranjak dan memberinya salam.

"Ah kau tidak perlu berdiri, duduk saja." Kata Soobin menyerahkan minuman itu padaku sembari bersiap duduk dirumput.

Aku menerimanya dan setelah mengucapkan terimakasih, aku mengikutinya duduk.

"Masih belum mendapatkan tanda tangan?" Tanya Soobin hyung.

Aku menggeleng pelan, lalu membuka minuman di tanganku.

"Tidak berniat meminta tanda tanganku?" Tanyanya.

"Apa yang harus aku lakukan pada Hyuka?"

"Huh?" Soobin Hyung terlihat terkejut mendengar ucapanku.

"Aku tahu Hyung menyukai temanku." Kataku tersenyum tipis dan mengangkat alisku.

"Bagaimana kau bisa tahu? Apa terlihat sangat mencolok? Banyak yang menyadarinya?" Tanyanya panik. Dia bahkan tidak mengelak sama sekali.

Aku menggeleng. "Aku rasa baru aku yang menyadarinya."

"Ah syukurlah."

Sepertinya tidak banyak yang menyadarinya karena Soobin Hyung adalah tipe orang yang baik ke semua orang.

Bahkan Yuna sampai sekarang masih berpikir bahwa Soobin Hyung menyukainya, karena dia mengira Hyung memberikan semangat padanya dihari pertama.

Aku mengetahui ini mungkin karena aku selalu bersama dengan Hyuka dan bisa melihat jelas perbedaan sikap Soobin Hyung pada Hyuka dibandingkan yang lainnya.

"Jadi, mau minta tanda tanganku?" Tanyanya sekali lagi.

"Ah, apa sudah saatnya aku berkhianat pada temanku?"

"Yakk!! Memang apa yang kau pikir akan kuminta, hah?" Tanya Soobin Hyung tertawa mendengar ucapanku.

"Entah. Tapi satu tanda tangan tidak bisa membuatku terhindar dari hukuman, kan?" Tanyaku. Aku tidak bisa menerima tawarannya dengan mudah.

Aku menginginkan tawaran yang lebih seimbang dengan apa yang akan aku lakukan nanti.

"Aku akan memberitahu sesuatu yang mungkin akan membuatmu tidak sepasrah ini." Katanya.

Aku menoleh kearahnya dengan tanda tanya.

"Biasanya ini akan diberitahu saat akhir kegiatan, tetapi karena kita saling membutuhkan. Aku akan memberitahumu sekarang." Katanya. "Kau sudah tahu yang mendapatkan tanda tangan paling sedikit akan dihukum kan?" Tanyanya.

Aku mengangguk, aku juga sudah bersiap untuk dihukum. Terserah saja apapun hukumannya asal tidak dipermalukan di depan umum.

"Yang akan dihukum satu kelas."

Aku terkejut dan menatapnya lekat. Apa aku tidak salah dengar?

"Jadi jika aku mendapat tanda tangan paling sedikit dikelas, semua teman sekelasku akan ikut dihukum?" Tanyaku memastikan.

Tidak masalah jika aku di hukum tetapi menjadi penyebab teman-temanku di hukum? Tidak adil untuk mereka.

"Tidak seperti itu..." Kata Soobin Hyung.

Dia lalu menjelaskan bahwa jumlah tanda tangan terbanyak dikelas itu akan di tambah dengan yang mendapat jumlah paling sedikit lalu di bagi 2. Hasilnya akan dibandingkan dengan kelas lain, kelas yang mendapat jumlah paling sedikit yang akan dihukum.

"Dan kurasa, kau sudah bisa mengira kelas mana yang akan dihukum." Tutupnya dengan sindiran halus

Ah sialan, mereka semua pasti akan menyalahkanku. Apa yang harus aku lakukan sekarang?

Apa aku harus membujuk Yeonjun hyung dan membawanya pada senior-senior itu?

Ah tidak mungkin, aku harus ingat ada rumor yang harus ku hindari. Lagipula aku tidak mau nantinya dia akan merasa telah berjasa menolongku.

Dan juga membujuk Yeonjun hyung juga tidak semudah itu. Apalagi sepertinya dia sedang marah padaku karena gantungan penyu tadi pagi.

Ah dimana gantungan itu?

Aku mencarinya sakuku dan menemukannya disana. Aku mengambil dan melihatnya. Tanpa sadar senyumku mengembang, gantungan penyu itu sangat manis.

"Apa kau tahu setiap senior mempunyai nilainya masing-masing?" Tanyanya menyadarkanku bahwa Soobin Hyung masih ada disana.

Aku menggeleng, nilai apa? Aku tidak mengerti.

Soobin hyung mengambil buku notesku yang ku letakkan di rumput di depanku, aku melihatnya mencari halaman yang menuliskan namanya. Dia menunjukkan padaku ada angka 5 di pojok kotak namanya.

"Itu berarti tanda tanganmu bernilai 5?" Tebakku.

Dia tersenyum dan mengangguk. Aku merebut buku notesku dari tangannya dan mencari senior yang bernilai tinggi.

"Senior-senior itu tidak akan mudah memberikan tanda tangan, bahkan mereka sulit di temui di kegiatan ini." Kata Soobin Hyung seperti membaca pikiranku.

Dia harapanku satu-satunya kan?

"Tapi aku membutuhkan lebih dari nilai 5." Kataku. "Tanda tangan hyung saja tidak cukup."

Jika aku mendapat setidaknya dua tanda tangan yang bernilai tinggi. Ada kemungkinan aku tidak akan membuat kelasku dihukum.

"Jangan khawatir. Sudah ku bilang, aku bisa membantumu." Katanya yakin. "Jadi bagaimana? Mau bekerjasama?" Tanyanya.

Aku mempertimbangkan sejenak sebelum akhirnya mengangguk menyetujuinya. "Baiklah."

Ini bukan seperti menumbalkan teman sendiri kan? Ah tentu saja bukan.

Soobin Hyung kembali mengambil notesku dan menandatangi di kotak bertuliskan namanya.

Dia tiba-tiba berdiri, menyuruhku untuk tetap diam disini dan jangan pergi kemana-mana. Lalu dia pergi membawa notesku. Aku tidak tahu apa yang direncakannya.

Apa yang kira-kira akan dia lakukan? Entahlah.

Aku menyadari ada sesuatu di tanganku. Gantungan penyuku.

Awalnya aku berniat membuangnya karena kesal dengan pemiliknya yang lama. Tetapi sepertinya gantungan ini membawa keberuntungan untukku.

'Tenang saja. Jangan pikirkan pemilikmu sebelumnya yang tega membuangmu itu. Mulai saat ini, kau milikku. Aku akan menjagamu dan kau akan terus memberi keberuntungan untukku.'

-----------

Author's POV

Soobin berjalan gontai menghampiri sahabatnya.

Sahabatnya, Yeonjun sedang berdiri menyandar di tembok. Kedua tangannya tangannya berada di masing-masing saku celananya. Ekspresi wajahnya datar seperti kesan yang selalu dia tunjukkan dihadapan umum.

"Lama sekali, kau hanya perlu memberikan minuman itu dan pergi." Protesnya saat Soobin sudah cukup dekat.

Dia merasa sudah menunggu disana sangat lama, berdiri dan memperhatikan sahabatnya mengobrol dengan anak baru paling menyebalkan baginya.

Soobin tertawa kecil.

"Jangan mengeluh, kau sendiri yang tidak mau memberikannya sendiri." Kata Soobin membuat Yeonjun tak bisa menjawab lagi.

Minuman itu dari Yeonjun, sebenarnya dia tidak berniat membelikan minuman. Tapi kebetulan saat dia berjalan dengan Soobin, dia melihat seorang penyu sepertinya sedang tersesat dibawah pohon.

Jadi dia meminta Soobin untuk menanyakan ada apa dengannya.

'Bukan karna aku khawatir. Aku hanya tidak ingin ada adik kelasku merasa tidak baik.'

"Jangan lupakan janjimu." Kata Soobin. Apa yang baru saja dia lakukan tidak gratis.

Yeonjun mendecak pelan.

Dia sudah berjanji akan membantunya sekali dalam usahanya mendekati Hyuka, anak baru incarannya.

"Apa yang tadi kalian bicarakan?" Tanyanya.

"Bukan urusanmu." Jawab Soobin.

"Yakk!! Aku tanya apa yang kalian bicarakan?!" Tanya Yeonjun menjadi penasaran meskipun sebelumnya dia hanya berbasa-basi.

Soobin kembali tertawa. Dia tidak menyangka akan sangat menyenangkan menggoda sahabatnya satu ini.

Saat tawanya terhenti, dia memberitahu bahwa Taehyun masih belum mendapatkan tanda tangan.

"Dia? Tidak mendapatkan tanda tangan satupun?" Tanya Yeonjun terkejut.

"Kenapa terkejut seperti itu? Bukankah tadi sudah banyak yang memberitahumu di ruangan OSIS?" Tanya Soobin.

Ya, benar. Teman-teman osisnya sudah memberitahunya dan disela-sela briefing, ada saja celetukan tentang itu. Tapi Yeonjun mengira mereka hanya menggodanya karena rumor yang sedang beredar.

Dia tidak menyangka bahwa penyunya tidak mendapat tanda tangan karena mereka benar-benar memberikan syarat seperti itu.

"Dia hanya perlu mendatangiku kan?" Tanya Yeonjun.

"Dia menolak menemuimu apalagi meminta bantuanmu,"

Wajah Yeonjun mengeras mendengar ucapan Soobin.

"Dia bilang dia takut padamu." Kata Soobin mengarang.

Yeonjun sama sekali tidak percaya. Si anak kaku judes itu takut padanya? Mana mungkin. Dia bahkan sama sekali tidak bergeming saat didekatnya.

Kejadian di ruang olahraga teringat kembali di kepalanya.

'Ah hentikan..' Kesalnya pada dirinya sendiri. Dia tidak ingin berakhir dengan terus membayangkan bibir manis anak itu.

'Ah sialan. Terlambat.' Batinnya menelan ludah.

"Dia bilang ini semua salahmu. Dia sampai bilang menyesal masuk ke sekolah ini, seharusnya dia masuk ke sekolah lain saja jadi tidak akan bertemu orang sepertimu." Kata Soobin semakin mengarang bebas.

"Yakk Soobin. Jangan mengada-ada."

"Aku hanya menyampaikan apa yang kudengar." Kata Soobin. Ya, yang dia dengar dari kepalanya sendiri.

Yeonjun, meskipun masih tidak percaya tetapi dia mulai merasa khawatir. Mungkin benar kata Beomgyu, perlakuannya pada anak kaku itu sedikit keterlaluan.

'Apa aku membuatnya begitu tidak nyaman?'

"Ah sial aku lupa!!" Seru Soobin mengerutkan Yeonjun. "Aku belum menyerahkan proposal kegiatan persami pada wakasek kesiswaan." Lanjutnya.

"Bukankah kemarin sudah?" Tanya Yeonjun. Kalau tidak salah ingat kemarin Soobin dan Beomgyu bilang pergi keruangan wakasek untuk menyerahkan proposal.

"Belum, kemarin beliau tidak ada." Kata Soobin. "Kau pegang ini. Aku harus segera menemui wakasek."

Yeonjun menerima buku notes kecil dari Soobin.

"Apa ini?"

Dia tahu benda apa itu tetapi tidak mengerti kenapa Soobin memberikan itu padanya.

"Milik si penyu."

"Penyuku atau penyumu?"

"Mmmm sudah mulai berani mengklaimnya." Ledek Soobin dengan tawa renyahnya.

Yeonjun hanya menatapnya datar, ingin rasanya menutup mulut sahabatnya itu.

"Tolong kembalikan padanya. Itu tadi tak sengaja kubawa." Kata Soobin. "Tolong ya. Aku sangat buru-buru sekarang." Lanjutnya menepuk-nepuk pundak sahabatnya lalu langsung berlari pergi.

Dia tidak menghiraukan saat Yeonjun meneriakinya untuk kembali. Dan bahkan tak peduli akan omelan yang dilontarkan sahabatnya.

'Tak sengaja dibawa katanya? Cih. Apa dia kira aku percaya? Soobin sialan.'

Dia melihat notes milik si penyu di tangannya.

'Apa yang harus dia lakukan sekarang?'

Dia mengacak-acak kasar rambutnya karena kesal.

Tapi akhirnya dengan langkah berat, dia berjalan menghampiri anak yang masih meneduh dibawah pohon itu.

Yeonjun berdiri dibelakang anak itu tanpa disadari olehnya.

Sementara dari jauh Soobin mengintip dibalik dinding dengan ponsel di tangannya.

Dia mengambil beberapa foto lalu mengirimkannya pada Yeji dengan pesan 'Seperti yang sudah kita sepakati. Masukkan namaku sbg pendamping kelompok 2 putra kelas X.5'.

****

Hai MOA 😘😘

Kangen YeonTae ya? Sabar sabar, masih belum saatnya.

Ah iya aku masih punya satu hutang chapter yang minggu lalu ya, ingetin aja nnti ya 🙈

Maap ngga teratur jadwal up nya, emang lagi agak sibuk dilapak sebelah.

Disini ada yang ngebucinin BL Thai engga? Kumpul sini 🤣🤣
*Kan malah kemana2 bahasnya*

Intinya ku minta maap,
Dan happy reading.

Maap juga nih belom stok foto baru mereka, Aku yakin kalian MOA juga pasti update banget tentang TXT ye kaaan

Big Luv ❣️,

Yoonna

Continue Reading

You'll Also Like

198K 27.7K 62
Haechan tahu kesalahannya di masa lalu sulit untuk dimaafkan. Dia juga tidak berharap ke enam pria itu akan memaafkan dirinya, tapi pertemuan tidak t...
292K 20.1K 68
Cerita grup idol yang baru debut dan kesibukan mereka dengan pacar masing-masing.
322K 28.8K 118
- Berisikan fake chat member jkt48 - Kapal-kapal ghaib - Romance -17+ -Remaja - GxG - Fiksi
63.1K 8.1K 49
饾樈饾櫄饾櫑饾櫁饾櫄饾櫃饾櫀 饾櫈饾櫓饾櫔 饾櫈饾櫍饾櫃饾櫀饾櫇, itu yang dikatakan oleh orang-orang. tidak ada yang memberi tahu Galu bahwa Berbeda itu bisa saja menjadi sumber...