Map:
"Nanti kalo bisa, boleh bicara aja ya waktu kita lagi main," usul Yena.
"Memang udah aturan dari sana," balas Eunbi sambil menggeleng. "Syukur kita masih bisa ngobrol sekarang, fitur chatnya aja udah dihilangin."
"Masa diem-dieman terus."
"Lu kira gua developernya?" tukas Eunbi.
Kemudian dari serius, ia lanjut bercanda.
"Hmm kalo gitu gini aja," Eunbi mengumpulkan para member yang telah mati.
"Jadi nanti next boleh bicara ya, selama main. Tapi gak bisa teriak! Suaranya harus kecil. Gimana?"
"Setuju!" Yena mengangkat tangan. Yang lain juga menyetujuinya. Namun ada juga yang menolak.
"Nggak setuju," kata Hyewon. "Nanti ada yang julid. Taulah cewek-cewek itu gimana."
"Betul. Nanti bisa berunding, jadi susah bagi yang jadi impostor. Atau mungkin sebaliknya. Takutnya pikiran kita bisa dipengaruhi," ucap Chaeyeon dengan alasannya.
"Aduh game doang," Yena membalas sebagai tim pro.
"Heh, game itu harus dimainkan dengan sepenuh hati, nggak asal-asalan!" Hyewon balik membalas sebagai tim kontra.
Minju pergi sendirian dari kawanan member-membernya.
"Mau main serius atau bercanda, pasti gue selalu mati di awal," ia pasrah.
"Ganti game aja, amogus dah gak jaman," Yuri menambahkan usulan lain.
"Nggak usah. Buru-buru ganti ke game yang viral, grup kita udah keduluan bubar," ujar Hyewon yang sudah malas.
"Mulut," omel Eunbi.
Tiba-tiba pandangan mereka semua buram. Perlahan menjadi gelap.
"Lah kok udah end aja?"
.
.
.
Wonyoung mengetik kode task darurat itu. Selesai mengetik ia dan Yujin langsung keluar dari admin.
PUSSH
Pintu cafeteria tertutup. Wonyoung agak kaget melihatnya. Dilihatnya Yujin yang langsung berjalan ke lorong communication.
"Mungkin mau ke oxygen?" pikir Wonyoung. Ia sedikit ragu, namun akhirnya ia memilih untuk mengikuti Yujin.
Sayangnya pilihannya tidak tepat.
"Wkwk, mau aja ngikut!" Yujin tertawa dalam hati. Memancing Wonyoung sangatlah ez baginya.
Yujin terus berjalan, diikuti Wonyoung. Sampai di lorong navigation ia diam sebentar, dan Wonyoung mendekat. Yujin menuntun Wonyoung ke Navigation agar tidak masuk ke jangkauan cctv.
Tanpa pikir panjang, Yujin langsung membunuh gadis yang lebih muda darinya itu. Ia deg-degan.
Buru-buru ia memasuki vent di navigation kemudian mengambil jalan pintas ke weapon.
"Harusnya Chaewon sama Sakura lagi pergi ke admin," pikir Yujin.
Benar saja, ketika dirinya memasuki cafeteria dari arah weapon, ia sempat melihat sekilas bayangan mereka yang memasuki lorong admin.
Dengan kesempatan itu, Yujin berlari ke lorong medbay, dan berharap mereka berdua akan terpancing dan mengikutinya.
Lagi-lagi rencananya berhasil.
Ia berlari ke medbay dan memasuki vent di sana untuk melintas ke electric. Ia tak boleh diam lama-lama di vent, karena cooldown kill-nya tidak akan berjalan.
Dia hanya berjalan-jalan di electric, sambil berharap cooldownnya itu cepat selesai. Dilihatnya garis hijau yang nyaris memenuhi kotak task. Kalau penuh, maka impostor akan kalah.
Yujin masuk vent lagi, untuk mengecek di cctv. Tidak ada orang.
Ke mana Chaewon dan Sakura? Apa jangan-jangan mereka pergi ke sekitar mayat Wonyoung? Atau mungkin saja mereka sedang menyelesaikan task terakhir mereka?!
Aslinya, Chaewon dan Sakura ada di upper engine.
Deg deg
Debaran jantung Yujin bertambah kencang. Ia pun memutuskan untuk keluar dari vent di medbay.
Namun siapa sangka ia justru berhadapan dengan mereka berdua. Dilihatnya Chaewon dan Sakura yang ada di ambang pintu medbay.
"Pasti langsung otw ke emergency!" Yujin langsung mengejar mereka. Ia harap cooldown killnya masih sempat selesai.
Tapi sepertinya tidak. Yujin sudah berpikir untuk menyerah duluan. Dilihatnya Sakura yang sudah menghampiri meja emergency.
<<FIX THE RADIO>>
Nako Yuri fast hand.
"ASEM!!" umpat Sakura. Padahal tinggal sedikit lagi. Seharusnya ia langsung saja menuduh Yujin. Ia tidak kepikiran karena sebelumnya tidak ikut Yena untuk membuntuti Yuri, sehingga dirinya tidak ngeh.
Rupanya kedua impostor yang telah mati berhasil men-sabotage radio tepat waktu. Kini sisa crew harus membenarkan radio itu. Tapi mereka tidak sempat, tentunya Yujin sudah pasti lebih dulu membunuh salah satu dari mereka.
Chaewon yang paling dekat dengan Yujin langsung berlari menjauhinya, begitu juga dengan Sakura. Seharusnya Wonyoung sudah dibunuh karena dari tadi batang hidungnya tak nampak, oleh karena itu Chaewon harus mencari mayatnya.
Dia lari terus, sampai mendekati lorong weapon. Yujin terus mengejarnya. Kalau Yujin berhasil membunuh Chaewon maka ia akan menang.
Chaewon sudah memasuki lorong Weapon.
"Dia bakalan nemu mayat Wonyoung! Jangan sampe!" ucap Yujin dalam hati.
Dengan akalnya, Yujin memasuki vent cafeteria dan melintas ke lorong Navigation. Ia berlari ke Weapon.
Betapa kagetnya Chaewon yang melihat Yujin mengejarnya dari oxygen. Ia berbalik ke cafeteria.
"Sakuraa cepetin! Takut gua!" ujar Chaewon dalam hati.
Sakura yang mengerjakan task radionya.
Yujin semakin berambisi untuk mengejar Chaewon. Karena kejadian barusan, jaraknya dengan Chaewon semakin dekat.
Namun mendadak pandangannya menjadi gelap.
Chaewon terhenti.
Ia bingung, impostor yang mengejarnya tiba-tiba lenyap.
TIT
Yujin left the game due to error
.
.
.
🎉[WINNER: CREW] 🎉🎉
.
"G0blok." - impostor 1.
"Dahlah." - impostor 2.
"Para crew, kita pesta pizza sama trading hari ini. Yang bayar impostor." - leader.
.
<<PLAY AGAIN>>
<<LOBBY>>
TIT
Yujin masuk room kembali. Di sana ia disambut 'baik' oleh kedua rekan impostornya.
.
.
.
Tamat
.
Thanks to IZ*ONE
IZ*ONE - WIZ*ONE FOREVER