28 parts Ongoing Denting luka dan riuh kehilangan berbaur jadi satu.
Pecahan-pecahan perasaan berserakan di lantai jiwa kita.
Rahasia yang terlalu lama disembunyikan kini berubah menjadi beban yang tak tertanggungkan.
Kita mulai kehilangan-satu per satu.
Kejujuran ternyata bukan hanya soal berkata benar, tapi soal keberanian untuk menanggung luka setelahnya.
Kita takut berbagi sakit, takut menumpahkan amarah, takut mengakui betapa bersalahnya kita.
Dan ketika semuanya pecah, hanya diam yang tersisa.
---
"Dirta, jaga mereka baik-baik, ya? Aku pergi duluan. Aku sayang kamu..."
- Aletha
"DEVAN, AKU CINTA KAMU!! DI KEHIDUPAN MANAPUN, CINTA AKU TETAP MILIKMU!! JAGA MEREKA, JANGAN BIARKAN MEREKA HANCUR!"
- Yeri
"Kamu tega, Le... kamu tega ninggalin aku sendirian dengan semua ini..."
- Dirta
"GUE GAK BUTUH MATA INI!! GUE GAK BUTUH, NGERTI GAK?!! APA GUNANYA MELIHAT KALAU YANG PALING PENTING HILANG?!"
- Devan
"Aku gak bisa hidup tanpa kamu, Ti..."
- Jean
"Aku selalu datang terlambat untuk kamu... ternyata benar, aku cuma kenangan yang tak pernah cukup cepat."
- Arhan
"Bahagialah, Je... seperti aku yang sedang belajar untuk itu."
- Tifany
"Aku lelah menunggu. Aku juga pantas diperjuangkan, Naela bukan bayangan."
- Naela