Ada yang berkata 'jangan cepat menilai seseorang hanya berdasarkan sudut pandang mu saja'
"Hanya penamaan gambar"jelas Riza.
"Baiklah"
Setelah merasa gambarnya sudah selesai, aku memasukkan pensil ke dalam kotak pensil. Perasaan lega menyelimuti diriku, puas dengan hasil karya yang baru saja kubuat.
"Aduh"aku bersorak kesakitan.
"Kenapa?"tanyanya cemas.
"Nggak papa cuma kejepit resleting kotak pensil"aku tersenyum kikuk.
"Mana lihat"dia mengulurkan tangannya.
Aku menampilkan jariku yang baru saja terjepit. Warnanya berubah menjadi keunguan, dan darah mulai mengalir dari luka yang kemarin terkena pisau. Luka itu kembali berdarah akibat terjepit resleting. Rasa sakitnya membuatku meringis.
"Lihat jarimu berdarah"entah kenapa aku merasa kalau Riza menatap ku dengan tatapan khawatir.
"Iya nggak papa, nggak begitu parah kok"jelas ku yang merasa memang tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
"Ini, lo bersihin dulu"Riza menyodorkan sebuah tisu kepadaku.
"Makasih"aku dengan cepat membersihkan jariku dengan pelan pelan.
"Lain kali hati-hati"Riza meraih tanganku dan memakaikan handsaplas kejari ku yang terluka. Aku memperhatikan dia dengan begitu tenang nya. Entah kenapa waktu terasa seperti berhenti berputar.
"Thanks"ucapku dengan memperlihatkan senyum ku.
"No problem"jawabnya singkat.
Ekor mataku tak sengaja melihat Andi yang sedang memperhatikan aku dan Riza dengan wajah sayu.
Apa aku salah lihat?…..
(Di kantin)
"Nit mau pesan apa?"tanya Marta.
"....."aku masih asik melamun.
"NITA!"teriak Marta.
"Samain aja kaya lo"aku langsung tersadar dari lamunanku karena suara dari Marta yang cukup menggelegar. Aku menunggu Marta yang sedang memesan makanan.
Tak begitu lama akhirnya Marta kembali juga.
"Mana?"aku bertanya kepada Marta setelah mengetahui bahwa dia kembali dengan tangan kosong.
"Ntar dibawain kesini"jelas Marta.
"Oke"jawabku singkat.
"Nit lo beruntung banget sih bisa satu kelompok sama Riza"keluh kesah Marta padaku.
"Hanya kebetulan"jawabku dengan wajah tanpa salah. Ya memang aku kan nggak salah.
"Ihh sebel tau"wajah Marta mulai memerah.
"Nih"aku memberikan sepiring kecil sambal yang sudah di sediakan di setiap meja kantin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf' (Revisi)
Teen FictionHari hariku akan segera di mulai atau malah akan berakhir secepat itu? Ini yang dinamakan fajar atau senja? Ini jalanmu atau jalanku? Aku ingin berhenti dari semua fantasi ini Maaf..... Kumohon lupakan aku.... Semua tentangku ??? "...