抖阴社区

Story cover for BLACK LIFE [DewTee] by LoVeLG23
BLACK LIFE [DewTee]
  • Reads 1,730
  • Votes 76
  • Parts 6
  • Reads 1,730
  • Votes 76
  • Parts 6
Complete, First published Feb 21
[SHORT STORY] 

Keheningan menyelimuti mereka. Suara detak jam terdengar jelas, seakan menghitung waktu yang masih tersisa untuk mereka berdua.

"Kalau pada akhirnya kita tidak bersama... kau akan menyesal?" suara Tee terdengar lebih pelan dari biasanya, tapi tetap tajam.

Dew mengangkat wajahnya, menatap Tee dalam-dalam. Ada sesuatu di matanya-sebuah harapan kecil yang nyaris padam, sesuatu yang membuat dadanya terasa sesak.

"Bisakah kau bertahan... sebentar lagi?" ucap Dew akhirnya.

Matanya tetap menatap Tee, penuh permohonan dalam redupnya cahaya kamar.

...
_____________
漏 2025| MADE-UP CONTENT
All Rights Reserved
Sign up to add BLACK LIFE [DewTee] to your library and receive updates
or
#124romace
You may also like
HAPPINESS 鈥 DewTee [BXB] by OishiThea
32 parts Ongoing
Tee menatap mata pria paruh baya yang berdiri di hadapannya. Dari ekspresinya, pria itu jelas sedang berteriak padanya. Mata itu dipenuhi kebencian. Kata-kata yang tak diinginkan terlontar dari mulutnya. Makian, kemarahan-entah apa lagi yang keluar dari bibir pria itu. Tapi, meskipun pria itu berteriak sampai mulutnya berbusa, Tee tetap tidak bisa mendengar. Telinganya seolah tahu bahwa jika mereka berfungsi, pemiliknya hanya akan mendengar kata-kata menyakitkan. Dan bahkan mulutnya pun sama-tidak berfungsi, seakan menolak untuk membalas. Seolah tubuhnya sendiri ingin melindunginya dari kenyataan. ** "Apa kau mau mati?!" Dew berteriak panik, nyaris menabrak Tee yang berjalan tanpa melihat sekitar. Tapi Tee, yang tidak bisa mendengar, hanya terus melangkah tanpa menyadari apa yang dikatakan Dew. Dew menghela napas kasar, mencoba mengendalikan emosinya. ** "Apa langit itu indah?" Tee bertanya sambil menatap hamparan langit di atasnya. Dew, yang duduk di sampingnya, menoleh. Ia meraih buku catatannya, mengambil pena, lalu menulis beberapa kata sebelum menyodorkannya kepada Tee. "Ya, indah. Berwarna biru." Tee membaca tulisan itu. Kemudian, ia menggerakkan tangannya untuk menulis balasan. "Biru? Seperti apa warna biru?" Dew terdiam, menatap Tee sejenak. Bagaimana cara menjelaskan warna kepada seseorang yang belum pernah melihatnya? Duniaku sunyi. Tak ada suara, bahkan tak ada satu pun kata yang bisa keluar dari mulutku. Mungkin Tuhan begitu menyayangiku... hingga Ia menjadikanku bisu dan tuli.
You may also like
Slide 1 of 10
Different Beliefs [DewTee] cover
Remember You [TayNew] 鉁 cover
DION DAN GABRIEL (BXB)  cover
The Shadow [DewTee] cover
All of Us are Toxic [DewTee] cover
Tetangga Baru (END?) 馃敒馃敒馃敒 cover
Horror Class (DewTee)  cover
Vicious Night [DewTee] cover
Terikat Dengan Ketua Mafia馃敒鉁 cover
HAPPINESS 鈥 DewTee [BXB] cover

Different Beliefs [DewTee]

10 parts Ongoing

"Kangen..." bisik Dew pelan, suaranya serak menahan gejolak emosi. Hanya satu kata, namun sarat akan berjuta makna: rindu akan kehangatan Tee, rindu akan kemesraan mereka, rindu akan Tee yang dulu. Tubuh Tee sedikit menegang merasakan sentuhan Dew. Ada jeda beberapa detik sebelum ia merespons. Tangannya yang berada di bawah selimut bergerak, menepuk pelan tangan Dew yang melingkari perutnya, sebuah gestur yang ambigu - antara menerima atau menolak. Namun, ia tak membalikkan badannya, tak juga balas memeluk. "Iya..." jawab Tee dengan suara yang sangat pelan, nyaris tak terdengar. "Tidur gih, Dew. Udah malem banget." Nada suaranya datar, tanpa emosi, namun Dew bisa menangkap getaran samar di sana, getaran yang entah berarti apa. ----