抖阴社区

Episode 12

13 1 0
                                        

Siang ini Lucy masih saja mencari rumah sakit Liana di rawat. Sudah ada 6 rumah sakit di kotanya yang sudah dia kunjungi. Tapi tidak ada pasien yang bernama Liana Winifred dari 6 rumah sakit itu. Namun hal itu sama sekali tidak membuat gadis itu menyerah.

Kini Lucy sedang berada di rumah sakit . Ini adalah rumah sakit ketujuh yang dia kunjungi. Kali ini Lucy berharap ini adalah rumah sakit terakhir yang akan ia kunjungi. Jujur dia sudah lelah karena harus mengendarai mobil berjam-jam.

Tapi mau bagaimana lagi, dia harus bisa menemukan Liana tenan kecilnya itu. Hatinya saat ini benar-benar tidak tenang. Lucy merasa bersalah karena telah merebut posisi Liana di keluarga itu. Terlebih lagi baru saja ia mendapat kabar kalau orang tuanya telah meninggal 14 tahun yang lalu.

"Permisi. "

"Iya, ada apa kak? " tanya suster itu.

"Saya mau tanya, apa ada pasien yang bernama Liana Winifred yang di rawat di sini 14 tahun yang lalu? Emmm tepatnya tanggal 09 Desember 2008. " Mendengar pertanyaan Lucy, resepsionis itu langsung mencari nama pasien di buku data.

"Bisa Anda ulangi nama pasiennya? " tanya petugas itu.

"Liana Winifred. "

"Liana Winifred korban kecelakaan rujukan dari rumah sakit Permata Sari? " Lucy menganggukkan kepala. Dia sangat yakin bahwa itu adalah Liana yang dia cari, karena nama rumah sakit yang disebutkan sama persis dnegan rumah sakit yang pertama ia kunjungi.

"Pasien tersebut sudah keluar dari rumah sakit pada tanggal 01 Januari. Pasien tersebut mengalami luka pada kepala yang mengakibatkan dirinya hilang ingatan. " beritahu petugas itu.

"Bisa saya tahu di mana tempat tinggalnya sekarang? " tanya Lucy penuh harapan.

"Kalau boleh saya tahu, Anda siapanya pasien ya? " tanya petugas itu balik.

"Saya keluarganya! " bohong Lucy. Mau bagaimana lagi, berbohong adalah satu-satunya cara yang bisa dia lakukan.

Petugas resepsionis itu memberikan alamat rumah Liana tinggal sekarang. Lucy mendengarkannya dengan cermat lalu mencatatnya di aplikasi note pada ponselnya. Setelah mendapatkan apa yang dia inginkan, Lucy pergi meninggalkan gedung putih itu. Tidak lupa ia berterima kasih pada sang resepsionis.

Dengan segera gadis itu memasuki mobilnya dan pergi meninggalkan lingkungan rumah sakit. Pertama-tama gadis itu menghentikan mobilnya di salah satu restoran terdekat. Mengingat sudah memasuki jam makan siang, dia memilih untuk mengisi perutnya terlebih dahulu.

Setibanya di sana, Lucy langsung duduk di salah satu kursi kosong dan memanggil pramuniaga. Lucy hanya memesan mango rice dan lemon tea. Setelah itu sang pramuniaga itu pergi untuk menyiapkan pesanan Lucy. Melihat perginya pramuniaga, Lucy langsung mengeluarkan ponselnya.

Gadis itu ingin mencari alamat rumah Liana melalui maps di ponselnya. Namun tidak lama kemudian ada yang duduk di depannya tanpa izin. Sontak Lucy melemparkan tatapan tajam pada orang itu. Sedangkan sang pelaku hanya tersenyum tanpa dosa.

"Ngapain lo di sini? " tanya Lucy.

"Liana, ini itu tempat umum jadi gak lo doang yang boleh ke sini! " balas pria itu.

"Ck maksud gw, lo ngapain duduk di sini? Kan masih banyak tempat kosong! " geram Lucy.

"Gak papa, pengen duduk di sini aja. Omong-omong kenapa muka lo kayak kebingungan gitu? " tanya pria itu pada Lucy.

"Dion, kalo gw cerita lo bisa jaga rahasia kan? " tanya Lucy memastikan sebelum bercerita pada sahabatnya itu, yang tak lain adalah Dion.

"Gw janji! Lo tahu kan di antara kita berempat yang paling bisa jaga rahasia itu gw. " bangganya.

Not TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang