抖阴社区

[14]

366 57 2
                                        

Perth sedang memakaikan baju ae dengan terburu-buru, sekertarisnya menelpon pagi-pagi sekali mengatakan bahwa klien nya meminta untuk bertemu sore ini, awalnya perth ingin menolak karna ia sama sekali tak menyukai hal-hal yang dilakukan secara terburu-buru seperti ini namun karna koleganya yang satu ini merupakan salah satu kolega terpentingnya mau tak mau ia menuruti hal tersebut meski hatinya berulang kali berucap dongkol

Ia harus segera mengantarkan kyara ke sekolah tk nya, lalu ae akan ia titipkan kepada kedua orang tua saint

Kenapa?

Perth berniat meninggalkan ae dirumah seperti biasa namun tiba-tiba saja kedua orang tuanya mengatakan bahwa mereka akan pergi menghadiri acara penting dan akan kembali pada malam hari, perth khawatir karna ae tak akan pernah suka jika ditinggalkan sendirian bersama pembantu, ia pasti akan menangis dan hal tersebut sangat dihindari olehnya. Ia kemudian meminta plan untuk menjaga ae namun sahabatnya itu juga memiliki kesibukan lain dan terpaksa menolak perth dengan tak enak hati, ia bingung sebab ae yang tak mungkin di bawa olehnya, dan entah kebetulan apa tiba-tiba kedua orang tua saint menelponnya dan bertanya apakah mereka bisa bertemu, katanya merindukan ae dan kyara

Perth meringis, sejujurnya ia telah mati-matian menghindari kedua orang tua itu karna sungguh ia tak ingin memiliki hubungan apapaun lagi terkait keluarga mantan istrinya itu, bukannya ia jahat atau sombong tapi ia hanya tak ingin terlalu dekat yang nantinya akan menimbulkan permasalahan apapun yang bisa saja berimbas kepada dirinya, keluarganya dan yang terpenting perth tak ingin anak-anaknya terlalu dekat dengan keluarga mereka

Dia punya alasan

Tapi karna merasa tak enak sudah kesekian kalinya menolak dan kebetulan ae sedang tidak ada yang jaga akhirnya ia menyetujui ajakan tersebut dan mungkin ia bisa menitipkan ae kepada mereka untuk sementara hingga ia selesai dengan urusannya

" ae nanti tidak boleh nakal ya, turuti apa kata nenek dan kakek"

Ae mengangguk antusias " apa dady akan menjemput ae?"

Perth mengangguk sembari tersenyum gemas " tentu nanti dady akan segera menjemput ae dan ae bisa kembali bermain bersama phi mu"

Ae bertepuk tangan dengan gembira membuat perth tak tahan hingga mencium pipi montoknya dengan gemas

.

.

.

"bibi maafkan aku, apa aku bisa menitipkan ae sebentar karna aku harus buru-buru pergi bertemu klien"

Mae saint terlihat gembira, ia segera mengangguk setuju sembari mengangkat ae yang sedang sibuk dengan kodok karet ke dalam dekapannya

" tentu perth, aku senang sekali mendengarnya"

Perth tersenyum kecil " kalau begitu aku pamit dulu ya bi, oh..untuk semua kebutuhan ae sudah ada di dalam tasnya "

Wanita didepannya hanya mengangguk singkat, ia terlihat sibuk menciumi putranya yang sudah terkikik kecil

Perth menghampiri aedan mengelus kepalanya singkat " sayang, ingat pesan dady oke"

" siap dady"

Perth menatap ae yang melambai- lambaikan tangannya antusias dengan tak rela, jika saja bisa ia ingin sekali mengajak ae daripada meninggalkannya dengan mantan mertuanya itu

Dia memiliki firasat yang tak enak

Perth tak pernah ingin lagi kembali kedalam kehidupan lamanya

Hal yang tak pernah ia bayangkan

" nah ae, sekarang ae ingin kemana dulu ?

Ae membuat gesture berfikir yang sangat lucu " ke kedai es clim nenek, apa boleh?"

Wanita itu mencium ae gemas" tentu sayang, setelah itu kita ke taman bermain lalu kita mengunjungi kantor kakek mau?"

Ae berseru antusias " ayo pelgi cepat-cepat yeayyy"

Sepanjang hari ae dan mae saint pergi berkeliling dan melakukan apapun yang membuat ae berulang kali tertawa, wanita yang sudah tak lagi muda itu merasa begitu senang. Bagaimanapun perth selalu menetap hingga kini dihati mereka, meski kini perth bukan lagi menantunya ia tetap merasa bahwa ia akan selalu menyayangi anak itu

Sehingga ketika mengetahui perth memiliki anak, mereka begitu antusias juga menganggapnya sebagai cucu, perth mungkin kurang menyukai pendekatan yang mereka lakukan

Tentu saja ia menyadarinya sejak awal

Bagaimana perth selalu saja menghindar dengan begitu banyak alasan

Tapi ia tau bahwa perth tak akan menjadi orang yang begitu jahat sehingga akan selalu menghindari pertemuan mereka

Perth itu terlalu baik

Ae merasa begitu senang meski anak itu masih sesekali bertanya kapan dady nya akan datang, ketika ae mulai bertanya dia akan mencoba mengalihkan perhatian ae dengan mengajaknya pergi membeli sesuatu ataupun bercerita hal-hal yang menarik yang membuat anak itu langsung tertawa

" apakah ae dengan kyara dekat?"

Ae mengangguk cepat " hum ae cangat cayang kepada phi"

" kalau begitu..... sekarang kita kekantor kakek mauuu? Kita akan menunggu dady mu dan phi kyara disana"

" yeayy ketemu kakekkkk"

Ae selalu saja antusias jika di ajak bertemu dengan kakeknya

More Than WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang