抖阴社区

? Part 23 : Sexyolla?

23.7K 755 38
                                        

🌹🌹🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌹🌹🌹

Panti asuhan kasih bunda, tempat dimana May di besarkan.

Tempat dimana May memulai kehidupannya yang baru dan melepaskan masa lalu kelamnya.

Kini model itu duduk di ruang tamu bersama Bunda Dea, pemilik panti asuhan yang merawat May dengan sepenuh hati.

May bertekad akan menceritakan semuanya, apa yang sedang ia alami saat ini, tentang kedekatan paksa dengan lelaki yang sudah beristri, tentang ancaman yang keluarga itu lakukan.

Namun, apakah tidak apa?

Sangat di yakini, pasti Bundanya itu akan menentang keputusannya.

“Nak Kamila, ada apa? sepertinya ragu untuk cerita sama Bunda.” suara halus disertai usapan di kepala May membuat May ingin menangis.

“Bunda pernah bilang, kalau ada apa-apa cerita sama Bunda. Supaya tidak merasa sesak disini,” lanjut Bunda Dea menyentuh tepat di dada May.

May berusaha mengukir senyum manisnya, tidak-tidak, ia tidak akan menceritakan itu sekarang, nanti disaat yang tepat—mungkin?

Ia tidak akan menambah beban Bunda Dea, pasti Bunda Dea sudah dipusingkan dengan anak-anak panti.

Ia tidak ingin Bunda Dea lebih terbebani.

May menyentuh telapak tangan Bunda Dea dan memberikannya sedikit usapan di punggung tangannya. “Kamila baik-baik saja Bunda, hanya saja yah sedikit cape hehe.”

Bunda Dea tertawa, ia mencubit pelan lengan May membuat gadis itu merintih kesakitan.

“Aduh Bunda..” rengek May mengusap bekas cubitan.

“Kalau kerja jangan terlalu di forsir, kalau kecapekan terus sakit siapa yang mau ngerawat kamu?”

“Ada Linda Bun,” ucap May

“Tapi Linda tidak setiap saat sama Nak Kamila kan? Linda juga punya kehidupan yang harus ia utamakan.”

May merenung, benar juga. Kenapa May tidak memikirkan sampai kesana. Tidak mungkin ia tergantung terus menerus pada managernya itu.

Karena mungkin tidak selamanya ia akan bekerja sebagai model dan Linda sebagai managernya.

“Yauda Bunda Dea tinggal sama Kamila aja yuk, nanti kalau Kamila sakit Bunda Dea yang rawat, deal?” tawar May membuat kesepakatan. Ia menjulurkan tangannya ingin menjabat tangan Bunda Dea.

“Aduh!” lanjut May merintih karena Bunda Dea lagi-lagi memberikan cubitan.

“Kalau Bunda tinggal sama kamu, anak-anak panti bagaimana? Ada-ada aja kamu.”

“Tinggal sama May aja semua, gimana? May jadi punya temen kalo gitu. Asik tuh!”

Bunda Dea tertawa kecil saat May lagi-lagi melakukan penawaran.

Pelakor? Yes, I'm!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang