抖阴社区

03.

874 60 1
                                    

"Papa" panggil anak itu ketika sudah duduk di kursi penumpang, melihat ke arah sang Papa yang kini tengah membuka jas kerjanya. Hingga hanya menyisakan kemeja baby blue yang sangat pas di tubuh Jeffrey setelahnya.

"Kenapa, sayang?" jawab Jeffrey tersenyum.

"Tadi Kenan minta Bunda buat ketemu sama Papa. Dan kata Bunda, Bunda mau. Sekarang Kenan yang tanya sama Papa, Papa mau ga ketemu sama Bunda?" Tanya Kenan sembari menyatukan kedua telapak tangannya seranya anak itu memohon.

"Mau ngapain emangnya ketemu Papa?" Kini malah Jeffrey yang bertanya pada putranya itu.

"Y..yah... Kenan mau ajak main Bunda ke rumah. Buat ajarin Kenan sama Mama bikin macaron. Macaron buatan Bunda tuh enak tau Pa. Papa mesti cobain" Jeffrey tertawa.

"Oalah. Papa kirain kenapa. Ya udah. Besok kita ketemu sama Miss nya ya?"

"Oke deh!"

***
Sesampainya di rumah, Jeffrey tidak mendapati Maya di sana. Pria itu mendadak bingung. Tumben sekali istrinya itu pergi keluar. Seorang diri?

"Mama mana, Pa?" Tanya Kenan setelah dirinya membuka sepatu.

"Sebentar. Papa coba tanya sama Pak Tomo" Jeffrey berjalan kembali keluar. Menghampiri Supir pribadinya itu yang sedang mengelap mobil yang baru saja di gunakan Jeffrey untuk menjemput Kenan ke sekolah.

"Tomo?"

Pria yang dipanggil Tomo itu menyahut dan menunduk hormat pada Jeffrey.

"Iya, Pak?" Pak Tomo meletakkan kain lap nya itu di meja kecil yang ada di sana.

"Lihat istri saya?" Tanyanya kemudian.

"Ah! Nyonya tadi pergi bersama Tuan Sean, Pak" jelas pak Tomo. Dahi Jeffrey mengerenyit. Sean? Kakak iparnya? Sekarang ada di Indonesia?

"Terima kasih kalo gitu"

"Iya Pak"

Jeffrey berjalan kembali masuk ke dalam rumah. Mendapati Kenan yang sudah berganti pakaian dan memakan salad buah yang di buatkan oleh Bibi tentunya.

"Mama mana Pa?" Tanya Kenan lagi.

"Mama lagi pergi sama Om Sean. Mungkin pulangnya nanti malam" Jeffrey duduk di sebelah anaknya dan mencomot salad buah yang sedang ada dalam mangkok di pangkuan Kenan.

"Ish! Papa belom cuci tangan!" Kenan menepuk telapak tangan besar Jeffrey dan hanya dibalas cengiran dari sang Papa.

"Ya udah. Papa mau ngerjain sesuatu dulu di atas. Kenan kalo butuh apa-apa panggil Papa aja, okay?" Kenan mengangguk dan kembali fokus pada serial kartun favoritnya.

Pada pagi harinya, benar saja. Untuk pertama kalinya, Jeffrey masuk dan benar-benar masuk ke dalam sekolah Kenan karna kemarin lelaki itu sudah janji ingin bertemu dengan Miss yang Kenan sebut dengan Bunda itu.

"Miss Bunga? Liat Bunda?" Kata bocah itu yang sedang berjalan di tuntun oleh Jeffrey.

"Eh, Kenan? Pak? Ada perlu apa?"

"Miss, Kenan tanya, liat Bunda ga?!" Kenan mendesis sebal.

"Kenan" peringat sang papa kala merasa Kenan sedikit tidak sopan pada gurunya.

"Ah! Tidak apa-apa Pak. Kenan mau ngapain ketemu Bunda?" Bunga akhirnya berjongkok menyetarakan tingginya dengan bocah itu.

"Kenan mau bawa Papa ketemu Bunda" ujarnya dan bunga kembali berdiri.

"Maaf sekali Pak. Guru yang di sebut Kenan sedang tidak hadir" jelas Bunga yang membuat Kenan seketika melotot.

"Loh?! Kenapa Bunda ga masuk Miss?!"

It's Called Ethereal [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang