抖阴社区

04

3 2 0
                                        

Hai Hai!

Maaf jika ada kesamaan alur dan tokoh dengan cerita lain yang kamu baca ya, itu sebuah ketidak sengajaan.
Cerita ini benar benar cerita original kami yang di buat sendiri.

Happy reading <3
____________

Hari pertandingan voli antar sekolah akan dimulai. Chiva dan Pim, sudah standby di depan kelas mereka. Chiva memakai jersey berwarna abu abu kebiruan, sama dengan Pim dan tim lain tentunya. Rambut Chiva di kuncir ekor kuda, sangat cantik. Sedangkan Pim juga begitu, rambutnya dia ikat dengan model ekor kuda. Dua dua nya sangat cantik di hari pertandingan ini.

"Va ke kantin yuk, laper tau," ucap Pim berniat mengajak Chiva untuk mengisi perutnya yang kosong. Chiva mengangguk, mengiyakan ajakan Pim untuk pergi ke kantin. Koridor sekolah sangatlah ramai. Banyak siswa siswi berseliweran kesana kemari. Ada yang menunggu tim voli di gerbang sekolah, ada yang mengobrol di depan kelasnya masing masing, ada juga yang terlihat sedang tidur di dalam kelas. Biasanya pukul tujuh pagi seperti ini, sekolah pasti masih sepi, kemungkinan hanya ada petugas kebersihan dan beberapa murid. Tapi sekarang, sekolah sudah ramai terisi. Langit cerah, seperti merestui pertandingan voli kali ini. Dulu pernah ada pertandingan voli di sekolah Chiva. Awalnya, langit nya cerah, namun saat pertandingan hendak di mulai, tiba tiba langit menjadi mendung dan awan hujan sedikit demi sedikit berdatangan. Dan ya, pertandingan tersebut di batalkan.

"Ih ada jajanan baru vaa." Pim melihat jajanan kantin yang berubah menjadi lebih ke Western food. Biasanya hanya ada soto, bakso, dan yang lainnya. Namun hari ini, menu kantin diubah menjadi mie, burger, hotdog, nasi goreng, dan jajanan baru yang masih panas. Ah sepertinya enak sekali jika disantap pagi pagi.

"Mbak jull burger nya satu dong!" ucap Pim menunjuk burger yang berada tepat di depannya. Mbak jully mengangguk. Mengambil sebuah piring kertas dan meletakkan burger yang masih hangat itu di atasnya.

"Nih Pim, lima ribu aja," ucap Mbak Jully.

"hah? murah bener mbak, beneran ini?" tanya Pim tidak percaya. Bukankah biasanya burger itu berharga tujuh atau sepuluh ribu? heran Pim.

"Beneran lah, kalo misalnya Mbak jual sepuluh ribuan, mana ada yang beli Pimmie,"

"Oh iya ya, bener juga." Pim nyengir sambil menggaruk rambut nya yang tidak gatal. Dia membayar burger nya, dan tidak lupa membawa makanan kesukaan nya itu.

"Lo ga beli juga va?" tanya Pim sambil melihat lihat bangku kosong.

"Gue ga mood makan." Chiva menduduki bangku yang masih kosong. Dia menopang dagu, seperti memikirkan sesuatu.

Pim juga begitu, dia duduk di depan Chiva. Berhadap hadapan, "mikirin pertandingan nanti? tenang, tim kita udah latihan maksimal kemarin, pasti menang va." jelas Pim. Kemudian memakan burger yang di belinya tadi. Chiva hanya mengangguk, Pandangannya kosong. Bukan itu yang Chiva pikirkan. Siang ini, Papa nya akan pulang dari luar kota.

...

"Krit! lo kalo main yang bener!" ucap Caskey yang berada tidak jauh dari posisi Kritsa.

"Iya Cas iya." Kritsa melirik Chiva yang duduk di tepi lapangan. Chiva terlihat lelah, dia habis bertanding dengan tim putri dari sekolah Kritsa tadi. Rambutnya sedikit berantakan, dan wajahnya terlihat pucat. Kritsa khawatir.

KRITVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang