Violin - Technoblade x Reader [ Discontinued ]

First day
-----------

Mentari bersinar cukup cerah kala itu memberikan kesan hangat dan nyaman pada siapapun yang menikmatinya.

Begitupun dengan y/n, hari itu adalah hari pertamanya di sekolah barunya setelah pindah dan cukup sibuk mencari sekolah baru.

Y/n melangkahkan kakinya menuju ruang kepala sekolah untuk memberitahukan kedatangannya dan meminta sedikit keterangan tentang letak kelasnya, keadaan koridor mulai sepi dan hanya terlihat beberapa anak saja yang masih berada disana, kelas hampir dimulai.

Sepanjang koridor y/n terus memikirkan bagaimana keadaannya selanjutnya dan bagaimana teman-teman barunya.

Matanya demikian, matanya terus mengedarkan pandangannya ke segala arah dan lupa untuk memperhatikan keadaan depannya.

Tanpa sengaja ia menabrak seseorang didepannya hingga ia terjatuh namun tidak dengan orang yang ditabraknya.

"Aduh!". Ucap y/n lalu menyentuh kepalanya yang agak sakit.

"Kau itu punya mata atau tidak?! Perhatikan jalanmu!". Ucap orang didepannya dengan kasar.

"Uh- ma- maaf, aku tidak memperhatikan, maaf". Ulang y/n sambil memandang orang didepannya.

Bertubuh tinggi dengan rambut agak berantakan berwarna merah muda pendek, matanya berwarna merah gelap dan sangat tajam dikala menatap.

"Apa yang kau lihat hah?!". Sarkas orang tadi karena merasa terganggu diperhatikan oleh y/n.

"Eh- e- tidak, tidak, maaf". Y/n bangkit berdiri dan membersihkan roknya.

Orang itu memutar bola matanya malas lalu segera menjauh seakan muak melihat y/n, aneh, itu yang dipikirkan y/n.

Y/n Tak ambil pusing dan segera menuju ruang kepala sekolah.

* * *

Mr. Darryl memasuki ruangan kelas bersama y/n, sebagian siswa memperhatikan dan sebagiannya tidak peduli dengan kehadiran sang siswa baru.

"Mohon perhatiaan nya sebentar!". Perintah Mr. Darryl hingga mengalihkan atensi satu kelas menuju padanya.

"Kelas kita kedatangan seorang siswa pindahan, jadi saya harap kalian bisa berteman dan membantunya dalam belajar disini". Ujarnya.

Mr. Darryl meminta y/n untuk memperkenalkan dirinya dan sekali lagi meminta seluruh atensi dari siswa dikelasnya, terkecuali seorang siswa yang berada di bangku belakang dan sama sekali tidak peduli dari sejak kedatangannya bersama y/n.

"Hai.. Panggil saja aku y/n dan- eum.. salam kenal". Ucap y/n gugup.

Kelas mulai penuh dengan bisikan-bisikan dari para siswa, entah positif atau negatif tetapi semua terlihat menerima kehadiran y/n dengan baik.

"Baiklah y/n, kau bisa duduk di bangku sana". Tunjuk Mr. Darryl pada seorang siswa dengan topi Beanie biru tua di bangku pinggir.

Dengan segera y/n melangkahkan kakinya menuju arah yang dituju dan menempatinya.

Orang disebelahnya hanya tersenyum dan mempersilahkannya, pelajaran pun dimulai.

* * *

"Hey y/n! Mau ke kantin bersamaku?". Tanya orang yang tadi disebelah y/n.

"Eum.. ya, kebetulan aku belum terlalu mengenal letak-letak disekolah ini". Balas y/n lalu berjalan mengikuti 'teman baru' nya.

Tak butuh waktu lama mereka telah sampai di kantin, salah satu tempat terfavorit bagi para siswa di sekolah itu.

Y/n duduk bersama temannya setelah membeli beberapa makanan ringan untuk dimakannya.

"Oh ya, lancangnya aku belum berkenalan dengan mu, namaku Quackity tapi cukup panggil aku big Q agar mudah". Ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

"Eh.. tidak apa-apa kok, aku y/n senang berkenalan denganmu big Q". Y/n tersenyum manis dan menerima jabat tangan hangat dari Quackity.

"Ow.. Baiklah, aku akan mengajakmu berkeliling setelah ini". Quackity mulai meminum softdrink nya.

"Terima kasih, maaf merepotkan". Y/n menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil nyengir.

"Tidak sama sekali". Balas Quackity.

Obrolan singkat seputar sekolah dan beberapa hal lainnya melayang diantara Quackity dan y/n, mereka menikmatinya sampai mereka puas dan memutuskan berkeliling sebentar ditemani Quackity.

Mulai dari perpustakaan, ruang komputer, ruang guru, beberapa kelas, aula, balkon dan banyak lagi di jelajahi dan dijelaskan secara rinci oleh Quackity.

Y/n juga diajak berkenalan dengan beberapa teman baru di beberapa tempat dan ia sangat puas dengan segala halnya, hingga waktu pun berlalu dan mereka harus kembali ke kelas.

Hari berlalu begitu cepat dan y/n mulai akrab dengan banyak siswa maupun guru di sekolah barunya.

Namun ia tetap masih merasa asing dengan orang yang pernah ditabraknya di hari pertama, ia penasaran tapi ia tak berani mengenalnya.

TBC
-------