ZELOS : The Fourth Kingdom ?

Donghyuck kini tengah menatap ke arah sang ayah dan ibu yang sudah menggunakan pakaian kerajaan.

"Lucas tolong awasi pangeran kedua dan pastikan bahwa istana dijaga ketat untuk mencegah pangeran kedua yang mencoba untuk kabur" perintah ratu Antares tersebut dengan nada tegas nan anggun membuat lucas berlutut dan menundukan kepalanya.

"Perintahmu adalah kehormatan bagiku yang mulia ratu" ujar lucas dengan nada tegas menunjukan aura panglima yang kuat. Mendengar itu ten pun tersenyum lembut kemudian beralih menatap ke arah sang putra.

"Eomma apa aku tidak boleh ikut?" Tanya donghyuck dengan nada manjanya membuat beberapa pelayan dan prajurit disana terkekeh diam-diam karena melihat sisi manja dari pangeran kedua mereka.

"Jangan merengek seperti itu, lihatlah para pelayan dan pengawal tertawa melihat tingkahmu." Tegur sang ratu dengan nada lembut namun tegas.

"Kunjungan kali ini kami tidak bisa mengajakmu. Lain kali, kau bisa ikut berkunjung lain kali" sela raja dari Antares yang kini sudah berdiri tegap penuh wibawa di depan sang pangeran.

Donghyuck pun menghela nafasnya dan menundukan wajahnya membuat johnny mengerutkan keningnya dan menatap tajam ke arah sang pangeran kedua kerajaan antares tersebut.

"Tegak kan tubuhmu pangeran. Apa pantas seorang pangeran menghela nafasnya di depan seorang raja dan ratu?" Tanya johnny dengan nada tegasnya membuat sang pangeran segera menegakan tubuhnya dan menatap lurus ke arah mata tajam sang raja.

"Untuk kali ini, tolong ikuti perintah appa dan eomma mu donghyuck-a. Aku memohon kepadamu bukan sebagai seorang raja, melainkan sebagai seorang ayah pada putra bungsunya." Ujar johnny dengan nada yang melembut tak setegas sebelumnya membuat donghyuck mengepalkan kedua tangannya. Ia tidak suka jika sang ayah sudah memohon seperti ini padanya.

"Tidak perlu khawatir yang mulia. Aku akan melaksanakan perintah mu baik sebagai seorang raja maupun seorang ayah" jawab sang pangeran dengan tegas tanpa ada keraguan di dalamnya membuat johnny dan ten tersenyum lega.

.
.
.

Donghyuck memang seorang pangeran yang senang melanggar aturan kerajaan dan perintah dari raja ratu. Tapi dia bukanlah seorang pangeran yang melanggar ucapannya sendiri. Melanggar apa yang sudah ia janjikan dari mulutnya adalah pantangan dan aib bagi dirinya. Ia akan mempertanggung jawabkan apa yang sudah ia lontarkan dari mulutnya tanpa memandang apapun.

Beberapa pengawal dan prajurit serta pelayan kerajaan segera berlutut dan menunduk hormat ketika mendapati Raja dan Ratu mereka mulai menaiki kuda kerajaan. Begitu juga dengan donghyuck yang menunduk sekilas kemudian kembali menegakan kepalanya untuk menatap punggung kedua orangtuanya yang mulai menjauh dan menghilang ditelan oleh jarak.

.
.
.

"Hyung, dimana hendery hyung?" Tanya donghyuck yang kini tengah mengarahkan tatapannya pada sang panglima yang merupakan pengawal pribadinya juga.

"Pangeran hendery tengah berlatih pedang dengan pangeran minhyung dari Remus, pangeran" jawab lucas yang sudah berdiri tegap di hadapan donghyuck dengan wajah tegas.

Melihat sang pangeran ke dua yang melangkah pergi, lucas dengan cepat ikut melangkah di belakang sang pangeran. Panglima yang dikatan terhebat itu menatap punggung lebar nan tegap milik pangeran kedua antares dan tersenyum lembut ketika menyadari bahwa sang pangeran telah tumbuh menjadi seorang pemuda yang kuat, berani dan bertanggung jawab. Lucas bersumpah dalam hidupnya untuk melindungi dan menjaga pangeran donghyuck bahkan jika ia harus mengorbankan gelar hingga nyawanya.