HAPPY READING 🪐
Sunoo membalikkan badannya dan melihat Sunghoon sedang menatapnya tajam. Sunoo diam di tempatnya, namun entah dapat keberanian dari mana, dia membalas menatap tajam abangnya itu.
"Bang, Sunoo tuh udah gede, tau gak? Sunoo bukan anak kecil lagi. Sunoo bebas melakukan apa aja asalkan itu dalam batas wajar," balas Sunoo tajam.
Mereka hanya menatap, Sunoo datar. "Kami cuma khawatir sama kamu, Noo. Di luar sana gak aman buat kamu," ucap Sunghoon lagi.
"Sunoo udah gede, bang. Sunoo bisa kok jaga diri sendiri," jawab Sunoo dengan yakin.
"Tidak, sekali tidak, tetap tidak!" tekan Sunghoon.
"Tapi, Bang, ak-" ucapan Sunoo terpotong karena tarikan dari seseorang. Itu Jake yang menariknya, entah sejak kapan dia pulang. Yang jelas, Sunoo dapat merasakan aura tidak mengenakkan dari Jake.
"B-bang, lepasin Sunoo," ucap Sunoo seraya meringis. Terlihat pergelangan tangannya yang memerah akibat tarikan kasar oleh Jake.
Jake hanya diam, niatnya pulang ingin menghilangkan rasa lelahnya dengan melihat adik manisnya itu. Ternyata, malah melihat pemandangan adiknya yang mencoba berontak.
Sampai kapanpun dia tidak akan pernah membiarkan adiknya itu bisa hidup bebas. Begitupun dengan saudaranya yang lain, mereka hanya tidak ingin Sunoo terluka oleh musuh-musuh mereka di luar sana. Perusahaan yang dipimpin oleh Heeseung adalah perusahaan yang besar dan maju, jadi banyak perusahaan yang iri dengan kejayaannya. Dan juga bukan tidak mungkin Jay, Jake, dan Sunghoon tidak memiliki musuh. Begitupun Jungwon dan Ni-ki. Meskipun Sunoo bukan anak bungsu, namun mereka tahu Sunoo lah yang dijadikan sebagai permata oleh Heeseung dan saudaranya karena Sunoo adalah matahari mereka.
"BANG LEPASIN!" teriak Sunoo.
"DIAM, PARK SUNOO!" bentak Jake tanpa sadar, entah mengapa moodnya sedang buruk saat ini, ditambah lagi adiknya ini sulit diatur.
Sunoo hanya diam dengan mata yang berkaca-kaca. Jake yang melihat itu merasa bersalah, lalu menarik Sunoo ke dalam dekapannya.
"Maaf, baby, abang gak maksud," sesal Jake mempererat pelukannya. Sunoo membalas pelukan Jake.
"Jangan marah-marah, bang, Sunoo takut," gumam Sunoo di dalam dekapannya.
"Maka jangan membuat abang marah, jadilah anak penurut," balas Jake seraya mencium surai Sunoo.
"Iya," ucap Sunoo (tapi gak janji) lanjutnya dalam hati. Untuk saat ini, Sunoo akan menjadi anak yang penurut dulu, tidak tahu kedepannya, kita nantikan saja ya.
"Udah sekarang mending kamu tidur siang," titah Jake seraya melepaskan pelukannya.
"Iya, bang," ucap Sunoo, lalu dengan cepat dia mencium pipi Jake dan berlari ke kamarnya. Jake yang melihat itu hanya terkekeh gemas sekali pikirannya.
Di kamar, Sunoo sudah siap dengan acara tidur siangnya. Baru ingin mengarungi mimpi indahnya, ponselnya berbunyi. Lalu, dia melihat nama Dobby tertera di layar ponselnya. Dengan segera, dia mengangkat panggilan tersebut.
"Bayikkk, kenapa tadi gak masuk hah?!" teriak suara di seberang sana. Sunoo langsung menjauhkan ponselnya.
"Ihh, Dob, gak usah teriak juga kali, sakit ni kuping," jawab Sunoo kesal.
"Hehe, maaf beb, kelepasan," ucap Dobby atau Kim Doyoung, teman sekelas Sunoo dan juga sahabatnya. Sunoo hanya memutar bola matanya malas.
"Bang Hee ngelarang aku pergi sekolah," jawab Sunoo lesu.
"Loh, kenapa?" tanya Doyoung.
"Ohh, gue tau nih, pasti karena lu pulang malem kemarin kan?" tebak Doyoung.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHERS || ENHYPEN [END]
FanfictionPark sunoo memiliki 6 saudara yang sangat Protective kepada nya. ?Brothership not bxb! ?lots of typos Lanjut baca aja!