Masih banyak typo! Belum direvisi!
***
Sedangkan para anggota Alaska dibuat bingung dengan ini semua. "Bos?" beo mereka.
Adam bergerak maju untuk mendekati Aqila, dia berhenti saat jaraknya dengan Aqila sekitar tiga langkah. "Lo... Kenal mereka?" tanya nya hati-hati.
Aqila menggelengkan kepalanya cepat, dia memang tidak kenal dengan siswa laki-laki dari sekolah lain itu. "Enggak, kak... Aku gak kenal..." kata Aqila, menggelengkan kepalanya sambil memasang wajah yang kebingungan.
Leon ikut maju dan berdiri di samping Leon, dia memandang Aqila dengan tatapn dinginnya. "Lo jangan pura-pura, jelas-jelas mereka manggil lo dengan sebutan bos. Apa jangan-jangan, lo yang nyuruh mereka nyerang kan kita, iya?!" tuduh Leon, membuat Aqila menggelengkan kepalanya.
"Aku serius gak kenal mereka, Kak! Aku juga gak ngerti, kenapa mereka manggil aku gitu!" jujur Aqila, dia memang tidak mengenal geng itu, sama sekali tidak. Dia pun heran mengapa mereka memanggil Aqila bos? Dan juga mereka sok akrab dengan dirinya tadi, padahl bertemu saja baru kali ini. Aqila yakin ini adalah jebakan.
Adam menghela nafasnya, dia berjalan ke arah geng Elang, tepatnya ke arah Gio. Dia berhenti satu langkah di depan ketua Elang itu. "Sebenernya, apa yang buat lo kaya gini?" tanya nya pada Gio.
Gio mendengus. "Gak usah banyak bacot!" dia melirik sahabatnya sekilas, lalu memberikan peritan pada mereka, "Ngapain berhenti? Serang lagi!"
Anggota Elang kembali menyerang anggota Alaska, beberapa anggota Alaska yang belum siap ada yang kecolongan harus mendapatkan bogeman. Tapi mereka tidak semudah itu untuk dikalahkan, mereka setiap setengah bulan sekali selalu melatih kemampuan bertarung mereka, meski mereka tidak pernah memakainya setidaknya mereka punya bekal untuk berjaga-jaga seperti sekarang.
Leon berhadapan dengan kenan, salah satu anggota inti Elang yang bertugas sebagai panglima. Kenan melayangkan kakinya untuk menendang wajah tampan Leon, dengan gesit leon langsung menangkap kaki itu lalu menariknya. Kenan hampir saja terjatuh dan terbanting karena tubuh ikut tertarik, oleh tarikan Leon di kaki nya. Namun kenan sudah dulu menumpukan kedua telapak tangannya ke aspal, sehingga tubuhnya tidak terjatuh.
Kenan menarik kaki sekuat tenaga, hingga terlepas dari tangan Leon. Dia berdiri kembali lalu memasang kuda-kuda. Kali ini Leon yang menyerang, dia meninju perut Kenan tepat sasaran. Tangan Kenan memegang perutnya, memberikan kesempatan emas pada Leon. Leon menendang tubuh Kenan hingga tersungkur ke belakang, Cih! ternyata hanya segini kekuatan panglima Elang.
Saat Kenan sudah jatuh terlentang, dengan segera Leon menginjak perut Kenan. Dia menunduk, tangannya dia gunakan untuk meninju pipi kanan dan kiri Kenan. "Gue gak tau apa penyebab lo ngebangun tembok permusuhan ini, tapi yang jelas gue bakal ratain siapapun yang ngeganggu geng gue!" seru Leon tepat di depan wajah Kenan.
Sementara itu, anggota yang lain pun sama, mereka semua sedang saling menyerang satu sama lain. Rey terlihat santai menghadapi dua anggota Elang sekaligus, Rey ini selain jago merayu perempuan, dia juga jago dalam urusan berkelahi.
Sementara Adam, dia menghadapi Gio dengan kewalahan. Bagaimanapun, Gio adalah seorang ketua, kekuatannya tidak bisa diragukan lagi.
Gio ingin mrlayangkan bogeman ke wajah Adam, namun tangan Gio lebih dulu dicekal oleh Adam. Sialnya, Gio malah balik memelintir tangan Adam dengan sekali putar.
Adam dengna gesit melepaskan diri dari Gio, dia menendang perut Gio saat laki-laki itu sedang tidak fokus. Gio mundur beberapa langkah akibat terdorong tendangan Adam, tapi dia masih bisa menjaga keseimbangannya dan tidak terjatuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Meraih Restu Kakak [TAMAT] #WRITONwithCWBP
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW] Kalo jatuh bangun sih udah biasa, tapi kalo jatuh cinta ke kamu itu gak pernah aku sangka. Eeaakkk... Soalnya kayak mimpi! *** Berawal dari iseng menjahili dan menggoda Aqila saat jam istirahat, laki-laki bernama lengkap Muham...