Setelah perdebatan panjang bahwa mereka harus pergi keluar di hari Selasa atau tidak setelah Taehyun mengganti warna rambut Beomgyu dengan warna hitam karena pemuda Daegu itu bersikeras untuk merubah warna rambutnya menjadi hitam dan Taehyun memotong sedikit rambut Beomgyu agar terlihat lebih rapi, akhirnya Taehyun yang mengalah untuk mengajak Beomgyu pergi keluar tanpa dia harus membolos kelas hari ini.
Bersyukur, Taehyun hanya memiliki satu kelas di siang hari pada hari Selasa ini dan tentu tujuan mereka pergi keluar hari ini yaitu Universitas Korea. Yah, memang mereka akan pergi kemana lagi jika mengingat Taehyun masih anak kuliahan.
"Kau tidak boleh melepas topi dan maskermu, hyung."
Taehyun menurunkan sedikit topi yang Beomgyu kenakan agar semakin menutupi wajah Beomgyu dan menarik naik masker hitam yang Beomgyu kenakan. Tak ketinggalan juga padding tebal yang membungkus tubuh Beomgyu seolah Beomgyu mantan tersangka kejahatan.
"Aku tak bisa bernapas!"
Beomgyu melayangkan protesnya tetapi Taehyun sudah menarik lengannya terlebih dahulu untuk masuk ke dalam kelas dimana beberapa mahasiswa sudah terduduk di sana.
Taehyun sendiri memilih tempat duduk di barisan paling depan, meninggalkan Beomgyu di sudut kanan ruangan, di barisan paling belakang dan paling dekat dengan pintu keluar. Sehingga jika Beomgyu bosan di tengah-tengah kelas, pemuda itu bisa saja keluar, meninggalkan kelas tanpa ada satu orangpun yang tahu.
Siang ini, kelas Analisis Real dan Beomgyu tentu tidak tahu mata kuliah apa itu sedang fokusnya hanya Kang Taehyun. Taehyun yang Beomgyu temui saat ini tidak jauh berbeda dari Taehyun yang Beomgyu temui delapan tahun lalu. Seseorang yang terlihat pintar, bukan seorang pendiam, dan menarik dengan caranya sendiri.
Taehyun sendiri menjadi asisten dosen di kelas siang ini dan seperti biasa, dia harus menggantikan dosen utama yang berhalangan hadir. Oleh karena itu, dia menolak mati-matian ketika Beomgyu memintanya untuk membolos kelas hari ini.
"Materi hari ini yaitu mengenai sifat Supremum dan Infimum. Ada yang sudah mengenal Supremum dan Infimum?"
Beomgyu dapat melihat Taehyun berdiri tepat di depan ruangan, memberi kuliah di depan teman-temannya. Dia menuliskan beberapa penjelasan mengenai entahlah, Beomgyu sendiri tidak mendengarkan.
"Salah satu sifat dari himpunan bilangan real yaitu sifat kelengkapan dimana di setiap himpunan bagian tak kosong dari himpunan bilangan real yang terbatas ke atas pasti memiliki nilai supremum (batas atas terkecil), begitu juga ketika himpunan bilangan real yang terbatas ke bawah--"
Inilah alasan mengapa kuliah siang ini disebut sebagai analisis real. Beomgyu sendiri tak sadar jika dia justru jatuh tertidur dengan ceramah Taehyun yang menjadi pengantar tidurnya.
Begitu dia terbangun, Taehyun sudah terduduk di sampingnya dengan satu buku yang terbuka dan ruang kelas yang kosong.
"Kuliahmu sudah selesai?"
Beomgyu mengangkat kepalanya lalu melepas topi dan masker yang sedari siang tadi menutup wajahnya.
"Sudah. Kau lapar, hyung?"
Taehyun menutup buku yang sedari tadi menjadi fokusnya kemudian menatap Beomgyu yang tengah menggosok matanya yang memerah, sedang wajah sahabatnya itu terlihat bosan, karena tentu seorang Choi Beomgyu tak akan senang mendengar kuliah matematika hampir tiga jam lamanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Know I Love U - Taegyu (END)
Short StoryTaehyun pikir hidupnya tenang-tenang saja selama ini. Sebelum seseorang yang pernah dikenalnya tiga tahun lalu datang kembali di hidupnya. "Hyung, kenapa kau kemari?" "Huh? Aku merindukanmu." "Kau tidak seharusnya di sini, bukan?" Ada hening sebenta...