抖阴社区

Bye My First

Mulai dari awal
                                    

"Kita akan kemana?" Ujarku menanyainya, entah mengapa ia terlihat gugup hari ini

"Aku berjanji membawamu melihat bintang, aku juga sudah meminta izin pada orang tuamu untuk mengantarmu pula larut malam"

"Aku percaya padamu, kemanapun kau mengajakku... Selama itu denganmu... Aku bahagia" aku mencoba mengenggam tangannya, tanganku yang kecil hanya bisa mengenggam sebagian. Tapi aku tau jauh didalam hatinya ia bisa merasakan kehangatan yang coba aku berikan

"Aku ingin menikmati kebersamaan kita"

"Kau tampak aneh semejak Jaehyun hyung kembali dari German"

"Aku hanya kelelahan, Hyung kembali ayah mengambil keputusan untuk mundur dan kau tau sendiri hyung terlalu perfeksionis. Ia masih belum sepenuhnya percaya pada orang lain"

"Aku belum menyapanya secara langsung" ujarku mencoba mencairkan suasana

"Ren.... Untuk hari ini bisakah kita hanya membicarakan tentang kita? Bukan tentang keluarga, pekerjaan atau apapun selain tentang kita"

"Kau aneh" aku mencoba memegang dahinya, aku berpikir ia sakit atau mabuk

"Aku hanya ingin membuat banyak kenangan indah"

"Waktu kita masih panjang, mengapa harus terburu-buru?" Aku semakin binggung dengan pembicaraan yang semakin jauh dan tak jelas

"Waktu kita masih panjang" aku mendengarnya mengucapkan itu dengan lirih

Jeno sesekali memegang tanganku setiap mobil berhenti di lampu merah, aku hanya melirik sebentar dan kembali mengamati pemandangan di luar. Cuaca sangat mendukung, langit yang cerah

"Namsan Tower?" Ujarku saat kami telah sampai di parkiran

Ia hanya tersenyum menampilkan senyum bulan sabit dimatanya itu, aku ikut tersenyum dan ia menarik tanganku. Kami berjalan pelan, menikmati suasana akhir musim panas. Aku membenci musim panas, bagiku musim gugur adalah yang terbaik. Kau tidak perlu kepanasan tapi juga tak akan kedinginan

Kami telah sampai puncak tower, sama hal dengan kencan pada umumnya kami menikmati kebersamaan ini. Tanganku dibawa masuk kedalam mantelnya, tindakannya selalu membuatku merasa nyaman untuk selalu disampingnya

Ia mengajakku turun dari tower dan berjalan disekitar tower, beberapa daun mulai berjatuhan memenuhi sepanjang jalan yang kami lewati.

"Ren... Apa kau percaya takdir?"

"Seharian ini kau selalu bertanya hal aneh"

"Jawab saja" ujarnya

"Ya... Aku percaya, bukankah tuhan selalu merencanakan segalanya dengan sempurna?"

"Jika tuhan memberiku sesuatu maka itu berarti hal itu yang terbaik buatku" ujarku mencoba menjelaskan

"Bagaimana jika seseorang berusaha mengubah takdir?" Ia kembali bertanya, seakan jawabanku tadi tak memuaskan rasa penasarannya itu

"Bukankah itu tindakan bodoh? Sehebat apapun jika apa yang sudah ditakdirkan maka akan terjadi, suatu kesia-siaan jika berusaha merubah takdir"

"Menurutmu apa kita ditakdirkan bersama?"

"Kita sudah berhubungan selama 7 tahun apa itu bukan alasan ynag jelas jika kita pantas bersama. Kita saling memahami, sekalipun kita bertengkar tidak pernah sampai melukai, kita saling mengenal baik buruk dan menerima sepenuhnya" aku mencoba mengingat hubungan kami, tak ada yang aneh dari hubungan kami bahkan dari awal hingga sekarang

Red StringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang