Setiap orang tercipta berpasang-pasangan, tidak ada yang bisa menebak takdir yang telah dirancang sedemikian sempurna.
Benang merah yang melingkar dijari kelingking mengikatmu pada pasangan hidupmu, tiada yang tau seperti apa pasanganmu kelak.
Apa...
[Jam 11 hyung akan jemput sekalian kita makan siang di luar]
[Aku akan siap-siap sekarang]
[Tak perlu buru-buru dan jangan berdandan terlalu cantik. Hyung tak ingin cemburu karena banyak yang menatapmu]
[Padahal banyak yang senang mengandeng seseorang untuk dipamerkan]
[Karena seorang Huang Renjun tak perlu pengakuan jika ia sempurna]
[Berhenti menggodaku hyung, jangan mengebut dan berhati-hatilah hyung]
. . .
.
"Kau yakin menjemputnya jam 11?" Ucap Taeyong pada Jaehyun dengan sedikit berteriak
"Aku sudah berjanji untuk makan siang dengannya"
"Tapi kau.... Aaaaarrrgggghhhh....!!!! Tubuhmu masih perlu istirahat"
"Aku hanya mimisan, itu bukan hal besar. Lagipula ini bukan pertama kali aku tak tidur"
"Jung Jaehyun...."
"Aku hanya ingin semuanya selesai, apapun hasilnya"
Semua lontaran amarah Taeyong langsung padam, ia juga merasakan hal yang sama dengan Jaehyun. Ia menunggu Kun menjawab lamarannya, ia sudah meminta pria kewarganegaraan China itu untuk menjadi pendamping hidup
Taeyong hanya tinggal menunggu wisuda Kun untuk mendapatkan jawabannya, keduanya menunggu jawaban untuk masa depan mereka nanti
"Aku tau dengan jelas apa yang kau rasakan Jaehyun, tapi itu bukan alasan untuk kau melampiaskannya pada dirimu"
"Menurut hyung... Berapa persen kemungkinan ia menerimaku?"
"Kau berani bertaruh dalam bisnis yang hampir bangkrut, kau melakukan semua kegilaan dalam bisnis. Dan kau tau apa yang lebih gila!!! Kau memenangkan pertaruhan itu"
"Hati manusia bukan hal yang bisa di pertaruhkan, bagaimana mungkin aku mempertaruhkan dengan logika untuk hal yang tak bisa di logika"
"Kau yang mengatakan hal ini padaku, jika kalian di takdirkan apapun yang terjadi kalian akan bersama. Jika tidak ditakdirkan sekuat apapun kau berusaha, semua hanyalah sia-sia"
"Takdir memang mengikat kami, tapi pada akhirnya keputusannya yang menjadi akhir jawaban"
"Kau bisa melihat benang merah yang kau bilang itu sebagai takdir, kau jug yang bilang benang itu mengikatmu dan Renjun. Percayalah semua akan berakhir baik"
"Kenalkan aku pada Kun, aku penasaran pria seperti apa yang bisa menaklukan makhluk sedingin Lee Taeyong itu"
"Ia pria yang luar biasa, aku yakin kau juga akan kagum dengannya"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.