"Apa kabar, Choi brengsek Soobin..."
Pemuda itu berbalik, dan...
BUGH!
Beomgyu memekik terkejut sampai barang bawaannya jatuh ke tanah. Keduanya berlarian dan mencoba melerai. Taehyun, ia benar-benar menepati janjinya untuk menghajar Soobin. Pukulannya membuat bibir pemuda itu terluka hingga mengeluarkan darah.
"Tae-- UGH!"
Sekali lagi, pukulan itu melayang indah di wajahnya. Taehyun terlihat larut dalam amarahnya, tentu itu membuat Beomgyu dan Kai semakin kesusahan menahan pergerakannya.
"Taehyun-ssi, hentikan!" Pekik Beomgyu kelimpungan panik. Soobin hancur dibuatnya.
Karena mendengar suara gaduh dari luar, Yeonjun yang penasaran segera melepas apron dan berjalan keluar. Betapa terkejutnya ia, saat mendapati Kai membantu Beomgyu yang terdorong hingga jatuh. Ditambah, ia juga melihat Soobin yang sudah seperti onggokan daging bersimbah darah.
Murka, itu yang dirasakannya sekarang. Yeonjun melinting kedua lengan bajunya dan langsung menarik Taehyun. Kini bergantilah pemuda itu yang merasakan pukulan dari si rubah. Bukan main kuatnya, terbukti dari sekali serang tubuhnya sampai terkapar lemas di aspal.
"Hyung!" Kini Kai yang berteriak panik.
Yeonjun menarik kerah pakaian Taehyun dengan satu tangan dan menatapnya nyalang.
"Kau mau mati, huh?!" Bentak Yeonjun dengan suara keras.
Taehyun bergetar hebat saat menatap kedua manik Yeonjun. Nyalinya mendadak menciut. Orang di hadapannya ini terlihat sangat mengerikan. Saat ia hendak melayangkan pukulan lagi, Soobin segera menahannya sekuat tenaga.
"J-Jun, sudah..." pinta Soobin agak takut.
Yeonjun terdiam, sedetik kemudian ia melepaskan cengkramannya. Taehyun jatuh terduduk. Ia masih mematung.
Si rubah melihat ke arah kedua adiknya, Beomgyu menangis ketakutan sedang Kai menatapnya horor.Ia langsung membalik badan seraya menarik lengan Soobin dan membawanya masuk ke dalam. Beruntung hari ini kafe sedang libur, dan di sekitar tak ada orang yang berlalu lalang. Beomgyu bergerak membantu Taehyun untuk berdiri. Ia terbatuk, rahangnya seperti terhantam palu besar. Kepalanya terasa pusing.
"K-kita masuk y-ya..." Taehyun mengangguk kaku.
Kini, kelimanya duduk berkumpul di ruang santai. Yeonjun menatap Soobin dan Taehyun yang sedang mendapat perawatan dari kedua adiknya dengan tatapan yang sulit diartikan. Kedua lengannya terlipat garang di depan dadanya. Beomgyu terlihat masih terisak kecil, dan Kai, kini ia tahu seberapa mengerikannya saudara sepupunya ini.
Setelah selesai, Yeonjun masih diam. Suasana begitu hening dengan atmosphere agak mencekam kelam.
"Beomgyu, Kai, masuk ke kamar dan kalian berdua... selesaikan semuanya malam ini juga." Ujar Yeonjun datar, ia melengos pergi tanpa menoleh sedikitpun.
Kini tinggal lah Soobin dan Taehyun. Keduanya saling memandang satu sama lain. Soobin meremat lututnya dan Taehyun tampak menelan ludah.
"Maaf!" Ucap keduanya bersamaan.
"Kau dulu..."Soobin tersenyum tipis.
Taehyun melepas nafas panjangnya.
"Kenapa kau pergi dan menghilang begitu saja? Kau tahu, sepeninggalmu, hidupku selalu dirundung sial. Setiap waktu. Entah itu dari keluargamu, bahkan calon istrimu. Ck..." keluhnya sambil sedikit meringis pedih.
"Aku hanya ingin bebas..." balas Soobin sederhana.
"Huff, tapi, setidaknya kau bisa memberitahuku. Aku sangat khawatir. Aku takut kalau terjadi hal buruk padamu. Bagaimana jika kau tersesat? Bagaimana jika kau diculik atau dibunuh? Bagaimana?!" Taehyun terlihat frustasi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Get Into You (SooJun/END)
FanfictionDia memang lahir dari keluarga yang berada, tapi, itu bukan berarti hidupnya boleh bahagia. Bisnis, bisnis, dan bisnis. Kedua orang tuanya selalu mengatur segala aspek yang ada pada dirinya, termasuk persoalan asmara. Ia lelah dan merasa stress bera...