Mobil Jimin diparkir dengan baik dan pengemudi di dalamnya keluar. Jimin memasuki rumah grandma dan sudah nampak dua tante Jimin.
"Jiminn!"
"Kenapa kamu masih tenang-tenang saja ?"
Jimin segera menahan dirinya melihat pemandangan di depannya.
"Aku baru selesai dari rumah sakit, aunty."
"Ada apa? Tangan mu bermasalah lagi?"
"Sudah dikatakan jangan terlalu berat bekerja, kamu kan bisa minta tolong Vann."
Vann yang sedang meminum air di ruang makan langsung menoleh dan menggeleng pada Jimin. Bukannya Vann tidak mau membantu, tapi Ia lebih memilih untuk tidak terlalu mencampuri kehidupan Jimin.
"Tidak ada apa-apa aunty, aku sehat dan baik-baik saja."
"Kita harus panggil pengacara, jangan sampai nama bakery ini menjadi tercemar di mata publik."
"Aunty... tolong tenang yaaa."
Jimin hanya bisa diam dan menahan diri, Ia tidak dapat mengelak banyak, lebih baik mendengarkan auntynya saja melontarkan kekhawatiran yang Jimin tidak tahu apakah itu nyata atau sekedar saja.
Namun Jimin tidak pernah mau berpikir negatif.
"Baik aunty, terima kasih banyak aku akan hubungi sendiri pengacara ini."
"Jangan terlalu lama, Jimin."
"Baik aunty."
Jimin pergi menuju kamar mama nya, yang kini menjadi kamarnya. Ia merebahkan diri di kasur dan memejamkan matanya.
Drt..... drrt..... drttttt...
Incoming Call Edelia.
Jimin langsung bersandar pada sandaran tempat tidur, Ia mengangkat panggilan itu.
"Halo."
"Loe sampai dengan selamat kan?"
Jimin terdiam.
"Jim loe gapapa kan?"
"Tidak apa, Edelia."
"Huftt... syukurlahh."
"Why? Kenapa kamu sekhawatir itu?"
"Gue gak khawatir."
"Gue hanya memastikan aja." Raut wajah Edelia berusaha untuk biasa saja.
"Ada apa menelpon ku?" Jimin kembali merebahkan tubuhnya.
"Ada sesuatu yang mau gue bahas. Uhm.., ini tentang produk Bakery yang jadi perbincangan kemarin, kalau loe tidak mau membahas sekarang gue tidak akan bahas."
"Aku akan ke tempat mu sekarang."
Dalam kurang dari dua puluh menit Jimin sudah ada di rumah Edelia, nampak Jean disana. Mereka sudah duduk di kursi makan.
"Jadi dengan kekuatan intel yang kami berdua miliki, sudah ditemukan siapa yang mengunggah gambar tersebut." Jean mengawali.
"Seleb ini bukan seleb yang suka mencari perhatian di mata publik atau kontroversi. Setelah kita lihat video terbaru di chanel Youtubenya, ternyata kreasi itu dibuat oleh mereka sendiri."
Edelia memutar video di laptopnya dan menunjukan pada Jimin.
"Yeayy, pastry bentuk babi nya sudah jadi, lucu banget gak sih warna nya pink gini setelah pakai krim?"
"Kita masukin lagi ke dalam kemasan yuk biar kelihatan baru."
Seleb di video tersebut memasukan kembali produk itu ke dalam kemasan dan memotretnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
45 DAYS WITH BENEFIT
General FictionEdelia wanita yang hanya memperdulikan tiga hal. Dirinya, adiknya dan pekerjaan tak ada terbesit untuk mengurus yang lain, mengurus ketiga hal itu saja sudah cukup sulit. Tiba-tiba dunia bercanda padanya dengan mendatangkan seorang pria yang ingin b...