Kira kira bagaimana pendapat kalian tentang Jennie yang harus memiliki Daddy baru?
Seseorang yang datang dan mengajarinya banyak hal yang bahkan tidak pernah terpikir untuk Jennie lakukan.
G!P ????
.......
END ??
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Huuffttt....
Lisa memutar bola matanya kembali untuk yang kesekian kalinya, karena demi apapun! Lisa sangat tidak menyukai kartun yang sedang di tonton keduanya ini.
Ohh!!
Lebih tepatnya yang sedang di tonton oleh Jennie.
Betah sekali gadisnya ini menonton hal yang tidak bermutu seperti si kartun berponi yang sibuk dengan penyakit tulinya itu.
Keduanya sedang berada di kamar Jennie, Menonton dengan Lisa yang bersandar di Heardboardranjang dan memeluk Jennie di depannya. Kaki kedua pasangan itu saling menindih juga dengan jemari tangan bertautan dalam genggaman satu sama lain.
Jennie menyenderkan kepalanya ke dada Lisa dengan nyaman sambil menonton siaran favoritnya di TV, Tidak peduli kekasihnya suka atau tidak yang penting Lisa mau menemani dirinya untuk menonton.
"Katakan sekali lagi.. "
Haiisstt!!..
Kartun itu mulai lagi.
Lisa tidak mau ambil pusing dan lebih memilih untuk memeluk Jennie dengan erat. Setidaknya itu adalah cara ampuh untuk membuat dirinya tahan berada sekamar dengan kartun tuli itu.
Omong-omong, Lisa sedang mencari momentum yang pas agar bisa menghukum gadisnya yang nakal ini.
Ah..
Masih ingat dengan hukuman yang ia maksud?, jangan harap Lisa lupa akan itu. Mungkin kekasihnya ini sudah melupakan perkataannya tadi namun Lisa tentu tidak.
Sendari tadi perempuan barbie itu sering menatap ke arah laci yang ada di sampingnya, menunggu waktu yang pas agar bisa mengambil mainan kecil itu tanpa gadisnya ini tahu.
Sambil menunggu Lisa sering memberikan sentuhan kecil kepada Jennie untuk membuatnya naik birahi atau setidaknya gagal fokus.
"Kamu sangat menyukai kartun ini Nini?.".Tanya Lisa basa basi, tangannya mulai bergerak mengusap lengan Jennie pelan.
Jennie belum membaca situasi, tidak merasa curiga sama sekali selain dari tubuhnya yang terasa merinding, Itu biasa dan selalu terjadi setiap kali Lisa menyentuhnya. Pikirannya tidak sampai melayang sejauh itu dan terlebih lagi ia masih sibuk menonton siaran favorit di TV.
Gadis itu segera mengangguk tanpa mengalihkan pandangan. " Tidak ada yang semenyenangkan menonton Dora.. "
"Benarkah??, aku rasa lebih menyenangkan melihatmu dari pada kartun itu.. " Ucap Lisa mulai menurunkan tangannya membelai paha gadis Chubby itu sensual.
Jennie mengerutkan keningnya kala merasa tangan Lisa mulai membelai pahanya yang terekspos, gadis itu kemudian melirik kebawah.
Jennie cepat melaraskan kembali pandangannya kedepan setengah melotot. Jantungnya berdebar lebih kencang dengan rasa gugup yang mulai melanda.