抖阴社区

36. Let's Live Happily

17.7K 2K 1.2K
                                        

hai, lovre! apa kabar?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hai, lovre! apa kabar?

bip bip bip, ga kerasa NCWP sudah mau tamat nih. mungkin pertengahan atau akhir juli.

dan ga kerasa juga, besok pre-order NCWP sudah dibuka loh! penasaran gimana cara ikut pre-order dan ada paket apa aja? cus ke instagram beeverse_. di sana ada penjelasan detailnya.

oh iya, merchandise-nya gemoy-gemoy banget. yakin ga mau ikut pre-order? 🤭

di chapter ini, banyak hal yang akan terkuak. semoga kalian bisa mendapatkan pesan tersiratnya, ya.

lalu mari kita buat praying circle agar kisah ini berakhir indah.

challenges: 8k views, 2k votes, 2k comments.

happy reading, lovre!

.

Hawa dingin rumah sakit terasa membelenggu setiap jengkal lapisan epidermis kulitku, bersatu padu dengan perasaan takut dan khawatir yang tengah menyiksa batinku.

Tepat di depanku berdiri kokoh pintu yang tertutup rapat, membatasi antara aku dan Jeon yang masih berada dalam kondisi kritis. Rasanya aku ingin segera menjebloskan diri ke dalam ruangan itu, tetapi salah satu perawat mengatakan kepada kami bahwa hanya boleh maksimal dua orang yang masuk. Sementara di dalam sana masih terdapat Ji-hye dan Kyung Mi.

Aku terisak pelan, air mataku sudah menitik sejak sepuluh menit yang lalu, tepatnya ketika baru menginjakkan kaki di atas ubin putih rumah sakit ini. Sungguh tak pernah terbesit di pikiranku jika Jeon akan melakukan hal segila ini-mengakhiri hidupnya secara tiba-tiba. Kupikir setelah perbincangan kami di pantai, ia akan mengintropeksi diri dan belajar melupakanku secara perlahan, sama seperti yang akan kulakukan. Namun kenapa menjadi seperti ini? Tidakkah dia tahu bahwa hidupnya lebih berharga daripada apapun?

"Jeon overdosis obat tidur ...." Suara pelan yang keluar dari bukaan bibir Seokjin mengartikan dengan jelas seberapa terpukulnya ia dengan kejadian ini. Wajahnya terlihat penuh nestapa, di pelupuk matanya telah dipenuhi oleh air mata.

Noona Can We Play? [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang