Setiap orang tercipta berpasang-pasangan, tidak ada yang bisa menebak takdir yang telah dirancang sedemikian sempurna.
Benang merah yang melingkar dijari kelingking mengikatmu pada pasangan hidupmu, tiada yang tau seperti apa pasanganmu kelak.
Apa...
Aku sendiri sadar kelakuannya juga tak lain adalah untuk menolongku, ia tau bagaimana kehidupanku dulu. Dan ia merasa perlu menolongku dengan mengenalkan beberapa wanita dan pria manis lainnya
Masih banyak waktu sampai pertemuanku dengan wanita itu, aku tentu familiar dengan namanya. Kami beberapa kali berada dalam project yang sama, ia sebagai perwakilan brand dan aku sebagai pemegang saham
Aku mulai terbiasa minum air lemon dan chamomile menjadi pewangi ruanganku, lucu rasanya melihat diriku sekarang. Aku berjuang merubah perasaanku tapi segala hal disekelilingku masih tentangmu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Langkah kakiku mengema di restauran yang telah Jungkook sewa, aku datang membawa buket bunga mawar. Seorang pelayan mengarahkanku untuk duduk di dekat jendela dengan pemandangan kota Vancouver
"Maaf membuat anda menunggu lama" ucap wanita bernama Roseanne Park itu
"Tidak... Saya juga baru datang" ucapku berbasa basi sembari memberikan buket mawar padanya. Ia mengucapkan terimakasih
"Rose... Mungkin anda lupa nama panggilan saya tuan Jeffery"
"Saya masih mengingat anda dengan baik, kita cukup sering bertemu di fashion show"
"Apa tuan Jeon meminta anda mewakilinya?" Tanyanya langsung
"Seperti yang anda liat nona Rose"
"Dia tak pernah berubah" ucapanya sambil ketawa
"Sorry?" Ucapku binggung mendengar perkataannya
"Park Chae young, nama korea ku. Apa boleh kita bicara sedikit informal? Aku cukup kesulitan bicara formal dalam waktu lama"
"Tentu, aku keberatan jika kita bercerita sembari minum?" ucapku
"Dengan senang hati" ucapnya, aku memberi kode pada pelayan untuk menuangkan red wine
Aku mengangkat sedikit gelasku untuk memintanya meminum red wine yang telah di tuangkan. Kami mengesap red wine sebelum akhirnya memulai cerita
Ia menceritakan sedikit tentangnya, fakta bahwa ia dan Jongkook adalah teman masa kecil. Aku mulai menerka apakah ia adalah orang yang selama ini Jongkook cari
"Rose... Maaf jika aku lancang menanyakannya, apa dulu kau menggunakan kacamata?"
"Kaca mata baca lebih tepatnya, tapi aku sering menggunakannya ketika bertemu Jongkook. Aku begitu menyukainya hingga berusaha untuk mendekati gadis idamannya"
"Bagaimana dengan sekarang?"
"Apa ini masih kurang jelas?" Ia tertawa dengan renyah, tawa yang juga menular padaku
"Apa dia tau tentangmu?"
"Dia menolak mendengarnya, bahkan ia menolakku demi diriku sendiri. Terdengar lucu sesungguhnya, tapi bagaimana lagi" tawanya seketika hilang berganti senyum terpaksa yang sarat akan luka