Yeonjun hanya ingin lulus dan hidup tenang. Tapi, semesta seolah tidak merestuinya. Yeonjun bertemu dengan pria aneh yang mengaku adik dari bosnya. Pertemuan mereka membawa Yeonjun masuk dalam lingkaran kisah yang tidak pernah ia bayangkan sebelumny...
Yeonjun mematung di posisinya. Tangannya membungkam mulutnya agar tidak mengeluarkan suara sekecil apapun. Tetapi dalam keadaan seperti ini, setiap tarikan napasnya seolah terdengar nyaring di telinga, begitupun degup jantungnya yang bertalu.
Cukup jauh di depannya, di seberang sungai, seekor serigala terlihat mondar-mandir, mungkin sedang berburu. Cukup besar untuk ukuran serigala pada umumnya. Pikirannya sudah dipenuhi kemungkinan buruk yang terjadi jika dia melakukan sedikit pergerakan, karena setau Yeonjun, hewan seperti serigala memiliki insting yang kuat.
Ditambah tampilan nyentrik Yeonjun saat ini yang tidak membantu sama sekali. Sedikit bersyukur karena serigala itu ada di seberang sungai yang lumayan lebar. Yeonjun jadi mengingat gosip di sekolahnya. Tentang auman serigala yang sering terdengar, tetapi Yeonjun masih belum tahu apakah itu benar-benar hewan biasa atau.. manusia serigala? Seperti perkataan orang-orang.
Tubuhnya tersentak saat serigala itu berhenti dan menatap ke tempat dia bersembunyi. Yeonjun merapatkan tubuhnya, posisinya saat ini sedang bersimpuh di balik semak. Kalau boleh jujur, sebenarnya kakinya sudah tidak ada tenaga dan terasa kebas. Jantungnya berdetak lebih cepat saat melihat serigala itu perlahan mendekati tepi sungai. Dia takut serigala itu menyeberangi sungai dan mendekati tempat persembunyiannya.
GGGRRRRHHH
Yeonjun melihat satu serigala dengan ukuran lebih besar datang. Yeonjun kembali tersentak saat matanya tanpa sengaja bertatapan dengan mata tajam itu. Yeonjun langsung menunduk, bersembunyi lebih rendah di balik semak. Sedikit melirik kembali dan melihat dua serigala itu sedang bersitegang.
Serigala yang lebih kecil terlihat menunduk takut di depan yang lebih besar. Lalu berlari masuk ke dalam hutan. Yeonjun masih menunduk, tidak menyadari serigala tadi kembali menatapnya sekali lagi sebelum beranjak ke dalam hutan.
===
Akhir pekan telah tiba, yang artinya sekolah libur. Yeonjun berjalan dengan pakaian kasualnya. Menuju tempat dia bekerja paruh waktu. Yeonjun bekerja di dua tempat. Setiap pulang sekolah dia akan bekerja di warnet milik pamannya Ryujin dan akhir pekan bekerja di cafe.
"Selamat pagi Arin noona."
"Ohh! Pagi Yeonjunie."
Wanita yang Yeonjun panggil noona adalah pemilik cafe tempatnya bekerja. Dulu Yeonjun tidak sengaja bertemu dengan Arin saat Juyeon dan gengnya mengeroyok dirinya di taman dekat sekolah. Arin menolongnya saat itu. Arin lebih tua 6 tahun dari Yeonjun dan sudah menganggap Yeonjun sebagai adik kecilnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Awal mula Yeonjun bekerja di cafe milik Arin adalah saat Arin baru saja membuka cafe dan hanya dia sendiri yang mengerjakan semuanya. Tidak ada karyawan karena memang Arin tidak berniat untuk mencari, toh itu hanya cafe kecil, dia masih bisa mengatasinya.
Sampai satu hari, Arin menyelamatkan seorang siswa SMA yang sedang di pukuli oleh teman sekolahnya. Saat itu, dia membawa Yeonjun ke cafe miliknya untuk mengobati luka. Tubuh Yeonjun memang tinggi, tetapi terlihat ringkih di genggaman Arin. Entah bagaimana, hatinya tersentuh. Anak semanis Yeonjun menjadi korban bullying, Arin menerka. Mereka hanya orang asing tetapi Arin merasa marah dan tidak terima. Ingin bertanya lebih banyak pun dia tidak punya hak.