beautiful eyes; b. halilintar [√]

Ya Allah sorry banget, aku gak sengaja publish pas belum selesai diketik huhu 😭😭 malu banget, belum di revisi lagi.

"TAAANTEEE [NAMEEE]"

bruk.

[Name] mengerjapkan matanya, dirinya sedikit terkejut ketika tubuhnya ditabrak dengan kencang oleh seorang anak kecil.

Ia meraba-raba si bocah, membuat bocah berumur tujuh tahun itu mengerucutkan bibirnya lucu dan semakin mengeratkan pelukannya di kaki [Name].

"Eh, maaf... Siapa ya?"

Bocah itu menjadi kesal, Ia menghentakkan kaki kecilnya ke lantai dengan kasar,

"Tanteee, ini Lilaa! Masa Tante lupa sama ponakan tante sendiri???!"

[Name] membentuk bibirnya menjadi O sebentar, tak lama dirinya terkekeh dan jongkok berhadapan dengan si ponakan.

"Mana Mama?"

"Mama tadi nganter bekal ke ruangan Papa! Lila pengen ikut, cuma gak sengaja liat tante [Name]! Jadi Lila samperin, deh." jelasnya. Ia mengalungkan kedua tangannya di leher [Name], bermaksud tuk minta digendong.

"Duuh, kamu udah berat aja."

"Iya dong! Kan Lila udah gede, Tanteee."

Tak tersinggung dengan ucapan si tante, Lila semakin mengeratkan dirinya di dalam gendongan [Name], seolah tak ingin diturunkan kebawah.

"Tante habis dari ruangannya Om Hali, sekarang Tante mau pulang dulu ke rumah, Lila mau ikut?"

Gadis manis itu menaruh telunjuknya di dagu, mencoba berpikir untuk jawaban atas tawaran [Name], tantenya.

"Lila takut gak diizinin Mama. Nanti ya Tante, tunggu Mama turun kesini!"

Baru saja ingin ditunggu, tiba-tiba wanita yang dimaksud sudah ada di lantai yang sama dengan tangan kanannya menggandeng bocah lelaki berumur tujuh tahun.

"Tuh Mama, Tan!" Lila menunjuk kearah Mamanya dengan sang adik, sedangkan yang ditunjuk hanya melambaikan tangannya dan berjalan ke arah mereka.

"Eh, halooo [Name]! Udah lama engga ketemu, gimana kabarnya?"

[Name] menoleh ke asal suara, Ia sedikit menundukkan wajahnya dan menurunkan Lila dari gendongannya terlebih dahulu.

"Haloo jugaa, Istrinya Thorn, kan? Aku baik, kok."

Wanita itu mengangguk sambil tersenyum, Ia mendekap anaknya yang baru saja turun dari gendongan [Name],

"Maaf, ya. Tadi Lila tiba-tiba nabrak kamu,"

"Gapapaaa! Kita juga udah lama ga ketemu, terakhir ketemu pas di nikahan Solar. Mungkin Lila kangen, hehehe."

[Name] tahu jelas wanita di depannya ini siapa, walau Ia tak bisa melihat rupanya namun dari suaranya saja [Name] kenal.

Itu ibu dari anak yang Ia gendong tadi, istrinya Thorn, sekaligus mantan Halilintar, suaminya.

Kok [Name] panggilnya Kakak? Karena dia Kakak kelas [Name] dulu waktu SMA. Mereka satu ekskul, tapi gak begitu dekat waktu dulu.

"[Name], aku izin pamit duluan, ya! Anakku yang laki-laki udah rewel banget, dia gak suka tiap kali aku ajak kesini. Dadaaah!"

"Dadaah Tante!"

Setelah mengobrol sebentar, wanita dengan dua anak kembar itu pamit dengan [Name], terdengar samar-samar karyawan kantor yang sepertinya membicarakan wanita tadi.

"Hei, itu keluarganya Pak Thorn, kan?"

"Dari dulu Istrinya cantik, ya."

"Aku dulu satu SMP dengannya. Dulu wanita itu primadona kelas, loh."