抖阴社区

15

55 8 9
                                    

Happy reading
.
.
.

Setelah membersihkan dirinya Reva ingin kembali ke kelas nya tapi langkah nya terhenti saat melihat banyak siswa yang menatap informasi peringkat di mading sekolah. Reva memandang semua orang dari lantai atas. Banyak siswa yang terlihat frustasi dengan pencapaian mereka.

Reva melangkah ke belakang sekolah. Sesampainya disana Reva cukup terkejut melihat Rey juga berada disana, dia bersandar di dinding dengan tampilan kacau nya. Reva ingin pergi tapi sesuatu mengejutkan nya.

Bugh..

Reva melihat Rey tersungkur akibat pukulan pria paruh baya di depan nya itu.

" kau membuat ku malu. Bagaimana kau bisa turun peringkat hanya karena perempuan hah.. Katakan."  teriak ??

Tersenyum " entahlah, bukankah dia menarik bisa mengalahkan ku?." balas Rey

" bodoh.. Sepertinya kau memang harus di hukum."  ujar?? Sambil mengambil kayu

Pria paruh baya itu memukuli Rey. Sementara Rey hanya diam tidak membalas apapun. Setelah puas memukul Rey pria itu menunduk mengubah posisi nya sejajar dengan Rey kemudian meremat dagu Rey dengan keras.

" cukup sekali saja kebodohan mu ini. Jangan membuat ku malu. kau mengerti."

Pria itu menghempaskan wajah Rey dengan kasar kemudian meninggalkan nya sendiri disana. Rey hanya tertawa menatap kepergian pria tersebut. Reva terdiam pikiran nya masih berusaha mencerna apa yang baru saja dia lihat.

Selang beberapa menit terlihat Bagas mendatangi Rey dengan membawa kotak obat.

" oh.. Hai bro.. Kau memang terbaik." ujar Rey

Bagas membantu Rey berdiri dan mendudukkan nya di kursi yang ada disana dan mulai mengobati luka Rey jelas terlihat tubuhnya penuh luka dan memar.

" dasar bodoh.. Kau sangat berlagak saat memukuli orang lain yang mengganggu mu tapi kau bahkan tidak bisa melindungi dirimu sendiri." ujar Bagas

" kalau gue ngelawan emang bakal ada yang berubah? Nggak kan. ya udah mending diem aja gue masih nunggu waktu yang tepat. " balas Rey

Bagas menjitak jidat Rey " emang dasar nya aja lo pengecut. Mau sampai kapan lo mau di atur bokap lo kayak gini?." ujar Bagas

" sialan berani banget lo..(balas menjitak jidat Bagas cukup keras) entah mungkin nunggu dia capek sendiri. " balas Rey

" bego lo. Udah ayo cabut lama-lama disini gue berasa ngeri dari tadi kayak ada yang ngawasin." ujar Bagas

Tertawa " mungkin hantu sini suka sama lo makanya liatin lo mulu. " balas Rey

" sialan lo.. " umpat Bagas

Mereka bergegas meninggalkan area belakang sekolah ini. Reva masih mengamati mereka yang mulai menjauh.

" ternyata hidup memang tidak adil untuk semua orang. bokap? Jadi itu tadi ayah nya Rey.. Tunggu dulu (berfikir sejenak) sialan dia pikir gue hantu gitu. Au ah.. Ribet amat deh mending gue cabut." ujar Reva

.
.

Reva sudah ada di parkiran tapi langkah nya terhenti saat Rey menghadang jalan nya.

" sialan. Mau apa sih nih cowok. " umpat Reva dalam hati

" ngapain lo? Sana minggir gue mau lewat. " ujar Reva

" urutan peringkat gue turun gara-gara lo-. " balas Rey, belum sempat Rey menyelesaikan ucapan nya Reva sudah lebih dulu memotong nya.

About Reva (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang