抖阴社区

                                    

" ya, mau gimana lagi, itu artinya kau memang bodoh." ujar Reva

Menatap tajam " hei kau! Hanya karena kau berhasil menurunkan peringkat ku bukan berarti kau boleh bersikap seenaknya padaku." balas Rey sambil menunjuk wajah Reva

" menyebalkan.." ujar Reva

" kau.. Jaga omongan mu. Dunia ini lebih kejam dari yang kau bayangkan, jadi jaga sikap mu itu jika kau tidak ingin terkena masalah. " balas Rey

" kenapa? Karena lo fikir gue cewek jadi gue lemah gitu? Banci lo.. Berani nya sama perempuan dan keroyokan. Lo pikir gue gak tau selama ini setiap ada yang nurunin peringkat Lo, pasti Lo ganggu mereka sampai mereka mutusin buat pindah dari sekolah ini. But.. Sorry gue gak akan pindah cuma karena sikap kekanakan Lo. " ujar Reva, Reva mendorong pelan Rey kemudian meninggalkan Rey.

Tangan Rey terkepal kuat, matanya menatap tajam gerak-gerik Reva hingga Reva menjauh dari sekolah dia melaju kencang dengan motornya. Rey menendang keras tempat sampah di pinggir nya hingga sampah berserakan karena ulah nya.

" sialan.." umpat Rey

Ponsel Rey berdering. Dengan cepat dia mengangkat panggilan tersebut.

Call..

" ada apa? Ma.."
" Rey, kau sudah belajar dengan baik untuk ujian itu kan?."
" ya. Ma.. Aku sudah belajar dengan giat."
" lalu kenapa peringkat mu turun? Kau membuat papa mu marah-marah. Aku benar-benar lelah mendengar ocehan nya itu."
" maaf Ma.. Aku tidak akan mengulangi nya lagi. "
" baguslah, pastikan untuk mendapat urutan pertama. Aku tak mau melihat raport urutan kedua lagi. Dan meladeni omelan papa mu terus. Sudah kembalilah pada kegiatan mu aku juga harus kembali bekerja. Sampai jumpa di rumah putraku. "

End call...

Rey hanya diam tangan nya meremat kuat ponsel nya. Dengan nafas memburu Rey melangkah menuju mobil nya. Rey melempar ponsel nya dan melajukan mobil nya dengan kencang meninggalkan area sekolah.

.
.
.
Skip

Reva memilih mendatangi rumah Reyhan karena ini masih jam sekolah jika dia pulang ke rumah nya sekarang Reno dan mama nya akan memarahi nya. Reva mendudukkan dirinya di sofa dan seorang pelayan mendatangi nya.

" nona ingin makan atau minum sesuatu? Tuan belum pulang saat ini." ujar nya

" tidak usah repot. aku akan tidur di kamar, nanti jika kak Reyhan udah pulang kasih tau ya" balas Reva

Pelayan itu hanya mengangguk dan kembali ke dapur. Penjaga an dirumah Reyhan sangat ketat tidak ada yang bisa masuk dengan mudah kemari kecuali Reyhan dan siapapun yang memiliki akses kemari. Reva bisa masuk dengan mudah karena semua orang di rumah itu sudah mengetahui bahwa Reva adalah adik Reyhan jadi dia bisa keluar masuk rumah ini semaunya dan semua pelayan melayani nya dengan baik.
.
.

Hari sudah sore Reva masih nyaman dengan tidur nya, bahkan dia tidak menyadari Reyhan masuk ke kamar nya. Reyhan tersenyum gemas melihat Reva tangan nya mengusap lembut kepala Reva. Seakan terusik di tidurnya Reva pun terbangun dan menatap Reyhan.

" ah.. Maaf aku membangunkan mu ya." ujar Reyhan

" tidak apa-apa, jam berapa sekarang?." Reva

" entahlah tapi sekarang sudah sore." Reyhan

Reva langsung terbangun saat mendengar jawaban Reyhan " sial.. Gue harus pulang kak. Kalau nggak pasti kak Reno nyari gue (menepuk jidat nya) duh.. Gue lupa gue ninggalin Reyna di sekolah. " Reva

" jadi kamu bolos? Kenapa bolos, ada yang ganggu kamu di sekolah?." Reyhan

" duh.. Kapan-kapan Reva ceritain sekarang Reva pulang dulu. Oke bye kak Reyhan kapan-kapan gue main kesini lagi. " Reva

Belum sempat Reyhan membalas ucapan nya, Reva sudah lebih dulu berlari pergi. Reyhan turun untuk mengejar Reva tapi adik nya itu benar-benar cepat jadi dia tertinggal.

" astaga punya adik cewek tingkah nya gesit banget kayak ikan lele ditangkap susah apalagi kalau salah tangkap malah bisa luka." Reyhan

Tertawa " kak, kalau Reva ikan lele. lo apa kak? Belut listrik? Susah di pegang karena licin di pegang aja udah bikin orang kesetrum" Kenzo 

Reyhan hanya menghela nafas mendengar perkataan Kenzo, Kenzo memang sangat berani padanya dan Reyhan juga tidak akan memarahi nya karena dia sudah menganggap Kenzo seperti adik nya sendiri sama seperti Reva.

Alex yang baru tiba dari belakang mendengar ucapan adik nya itu pun menendang keras  punggung Kenzo hingga dia tersungkur.

" asem lo bang.. Saudara lo nih siapa sih gue apa bang Reyhan?." Kenzo

" makanya punya mulut di jaga. Reyhan lebih tua dari lo jadi kalau ngomong yang sopan." Alex

" padahal gue ngomong udah sopan kok, bang Reyhan aja diem kok situ yang nyolot." Kenzo

" udah diem, sana ke kamar kerjain tugas lo. " Alex

" iya.. Iya.. Dasar abang galak gue jual juga lo. " ujar Kenzo kemudian berlari kencang  menuju kamarnya

" dasar adek laknat. " Alex

Tertawa terbahak-bahak " btw, lo kalau di jual laku berapa ya?. Reyhan

Alex hanya mengehala nafas

" oh.. Iya, tolong selidiki ada apa di sekolah baru Reva."  Reyhan

" memang nya ada apa dengan nona?. " Alex

" belum tau, makanya tadi lo gue suruh cari tau dulu." Reyhan

" baik tuan saya akan segera menyelidiki nya. Saya permisi." Alex

Reyhan hanya mengangguk. Alex dan Reyhan memang bersahabat lama tapi setiap di jam kerjanya dia akan tetap memperlakukan Reyhan sebagai tuan nya. Jika jam kerja nya selesai baru dia bisa bersikap santai pada Reyhan. Semua yang ada di rumah ini tidak pernah bersikap santai pada Reyhan selama ini hanya Kenzo yang bisa bersikap kelewat santai pada Reyhan.

.
.

Reva sampai di rumah nya, dia berjalan mengendap-endap masuk lewat pintu belakang, baru saja dia ingin membuka pintu di depannya tapi suara seseorang menghentikan nya.

" bagus, jam segini baru pulang. Habis keluyuran kemana?." Reno

" siapa yang keluyuran sih gue cuma jalan-jalan tapi gara-gara asik jalan gue jadi lupa waktu makanya baru pulang." Reva

" lain kali izin dulu biar orang gak khawatir. Ya udah sana masuk bersih-bersih habis itu makan oke" Reno

" okey" Reva

.
.
.

Setelah makan Reva merebahkan dirinya di kamar karena lelah akhirnya Reva tertidur.  Sementara di lain tempat Rey melampiaskan amarah nya dengan memukul samsak tinju. bayangan kejadian yang dilewati nya hari ini terus terputar di fikiran nya. Rey menghentikan kegiatan nya dan memilih berbaring di lantai.

" gimana kabar mu Mira? Biasanya lo sama Bagas pasti bakal ngomelin gue habis-habisan karena gue nyiksa diri gue kayak gini." ujar Rey

" udah tau bakal gue marahin masih aja kelakuan lo." 

Rey menoleh kemudian tersenyum tipis melihat kedatangan Bagas.

" hai bro panjang umur lo, baru gue omongin udah kesini aja." Rey

Bagas hanya menatap malas Rey kemudian ikut berbaring di sebelah Rey " hidup kita bakal terus lanjut tanpa Mira dan lo juga harus berjuang buat hidup lo. Saran gue jangan terlalu benci Reva gue rasa dia gak salah, gue takut lo nyesel. " Bagas

Rey hanya diam. " gue juga gak tau siapa yang bener dan siapa yang salah disini." batin Rey

..............................................

To be Continued

Jangan lupa vote dan comment ya guys 😊

About Reva (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang