Vanezero mendaratkan kecupan lembut di puncak hidung Sabrina. "Mulai malam ini kita tidur sekamar, ya? Boleh, kan?"
***
Kewarasan Sabrina terkikis habis ketika ia terlempar ke dalam dunia novel berjudul "The Dark" dan menempati raga istri dari sepup...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vanezero baru saja mendaratkan bokong di sofa ruang tengah—dengan tab di tangan—ketika para pelayan ribut akibat si bulu milik Sabrina sedang nyantai di pagar pembatas tanpa tahu bahaya. Vanezero yang melihat itu hanya bersandar dengan santai sambil menyuruh para pelayan untuk menurunkan kucing gembul tersebut. Kalau ada apa-apa dengan si Vanezero kecil, Vanezero besar bisa kena marah Sabrina.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalau Vanezero disuruh untuk tidur di luar bagaimana? Alamat tidak bisa peluk-peluk manja.
Matanya meneliti titik merah pada layar tablet. Sepertinya istrinya itu mengingkari ucapannya untuk langsung pulang ke rumah setelah selesai kuliah. Haruskah Vanezero beri hukuman? Ia sangat tidak suka dibohongi.
Perhatian Vanezero kembali teralih saat dua orang pelayan wanita mengejar kucing yang tengah berlari cepat menuruni tangga.
"Tidak Mommnya, tidak anaknya, sama-sama suka lari." Vanezero membatin.
Lalu Vanezero terpaksa bangkit dari duduknya ketika Vanezero kecil terjengkang akibat menabrak kaki meja.
Vanezero berdecak, sebelah tangannya mengangkat si hitam setinggi wajah. Kucing itu mengeong protes.
"Bisa diam tidak? Kalau nggak diam aku makan."
Si Hitam semakin memberontak, siap mencakar. Menghela nafas, Vanezero akhirnya menyerahkan kucing tersebut pada pelayan di dekatnya. "Beri dia makan."
Meski kucing hitam itu merepotkan, Vanezero tidak akan berani membuangnya.
Seperti menyadari bahaya, Vanezero kecil dengan cepat menyembunyikan wajah di lengan pelayan wanita yang kini menggendongnya. Baru beberapa hari menguasai rumah, kucing gembul itu telah berhasil mengambil hati banyak pelayan termasuk istri Vanezero—selaku korban pertama keimutan Vanezero kecil.
Setelah situasi damai, Vanezero kembali pada kesenangannya. Mengawasi pergerakan Sabrina, sambil menunggu istrinya itu pulang ke rumah setelah kuliah. Akan tetapi, beberapa saat setelahnya Vanezero langsung melompat ketika bunyi emergency dikirimkan oleh mata-mata yang ia tugaskan untuk mengawasi Sabrina.