About Reva (END)

22

“ gue gak tau siapa disini yang salah dan benar, gue takut buat percaya lagi sama lo Rey. Sekarang gue hanya bisa percaya bukti.” Reva

.
.

Kediaman Azkandar.

Dengan malas Rey masuk ke rumah nya, dia melihat ayah dan ibu nya sudah menunggu nya di ruang  tamu. Vina menatap sendu putra nya yang sudah lama tidak pulang ke rumah ini.

“ apa yang ingin ayah bicarakan?.” Rey

“ duduklah dulu.” Vina

Rey duduk dan kembali menatap serius kedua orang tua nya.

“ kau sudah dewasa, ayah berencana menjodohkan mu dengan anak rekan ayah. Dengan pernikahan kalian itu akan menguntungkan perusahaan.” Azka

Rey tertawa mendengar perkataan ayah nya. Azka dan Vina menatap bingung atas sikap Rey

“ perusahaan? Itu hanya untuk perusahaan kalian bukan keuntungan ku. Kalian lupa perusahaan ku saat ini hasil kerja keras ku sendiri dan tidak ada sangkutan nya dengan perusahaan kalian. Dari awal sampai sekarang kenapa kalian selalu memaksa ku? Aku sudah pergi dari rumah ini 6 tahun yang lalu dan sekarang kalian menyuruh ku kemari hanya untuk perjodohan. Kalian takut perusahaan kalian bangkrut? Aku bisa membantu perusahaan itu bangkit tanpa harus menjual diriku dalam pernikahan.” Rey

Azka yang merasa di rendahkan pun emosi dan langsung memukul Rey hingga tersungkur, Rey mengusap sudut bibir nya yang berdarah akibat pukulan ayah nya. Dia tersenyum menatap ayah nya.

“ kau hanya bisa memukul. Apa harga dirimu terluka tuan Azka yang terhormat?.” Rey

Azka kembali memukul Rey habis-habisan “ dasar anak tidak berguna, tidak tau diri. Tanpa nama ku kau tidak akan bisa sampai seperti ini.” Azka

Rey kembali tertawa bahkan lebih kencang “ apa kau lupa? 6 tahun yang lalu aku pergi dari sini tanpa membawa apapun bahkan nama keluarga Azkandar.” Rey

Azka ingin memukul Rey kembali namun langsung di hentikan oleh Vina.

“ jangan pukul dia lagi. Dia sudah babak belur, pergilah istirahat.” Teriak Vina

Azka akhirnya memilih pergi kembali ke kamar nya sebelum pergi dia menendang keras perut Rey hingga Rey merintih tapi kemudian dia tertawa lagi. Vina membantu Rey bangkit dan duduk di kursi.

“ apa yang sebenarnya kau inginkan? Bukankan kami sudah memberi mu hidup nyaman.” Vina

Rey tertawa pelan “ Apa-apaan ini? Hidup macam apa ini? Kau tau aku benar-benar... aku tidak bisa bernafas maupun bergerak bebas disini, aku benar-benar tidak sanggup.” Ucap Rey, air matanya perlahan jatuh membasahi pipi nya

“ hei..” Vina

Rey memukul dada nya “ aku sangat lelah.” Rey

Vina menghapus air mata putra nya kemudian menahan tangan Rey yang terus memukul dada nya “ baiklah, kalau begitu jangan lakukan. Maafkan ibu, hati ibu ikut terluka melihat putra ku yang tangguh menjadi seperti ini.” Vina

“ aku tidak sanggup, kau tau berapa kali aku merasa tidak ingin hidup?.” Rey

Vina memeluk erat Rey “ maafkan ibu, ini salahku jika sejak awal aku berani melawan ayah mu dan tidak memperdulikan pekerjaan dan status ku, mungkin kau tidak akan seperti ini. Maafkan ibu.” Vina