抖阴社区

24 : Mencengangkan

869 76 0
                                        

-----
Happy reading
-----

Pagi hari, di Senin ini Angkasa, Bumi dan para anggota OSIS disibukkan dengan kegiatan razia sekolah. Mereka akan menyita barang-barang yang sekiranya tidak diperlukan untuk sekolah. Seperti rokok, korek api, make up dan lainnya.

Razia ini memang rutin dilakukan setelah mereka selesai melaksanakan upacara.

Kini mereka mulai berpencar ke kelas 10, 11 dan 12. Bumi kebagian bertugas merazia isi tas kelas 11 IPA 1 yang tak lain kelasnya Angkasa dan Langit.

"Gue minta, letakkan tas kalian diatas meja! Semuanya!"

Bumi mulai memeriksa tas semua teman-teman seangkatannya. Tersisa satu orang lagi yang belum dirinya periksa.

Saat akan memeriksa tas Devan, salah satu murid pintar di SMA Kertajaya. Terjadi sedikit acara tarik menarik antara Bumi dan Devan.

"Lepasin Van! Gue mau cek doang kok," ucap Bumi mencoba bersikap santai.

"Jangan! Tas gue lewatin aja," balas Devan sedikit panik.

"Lho, gak bisa gitu dong Van. Gak fair itu namanya. Lagian tinggal tas lo yang belum di cek."

"Tetep gak boleh."

Saat Devan kembali melarang, mau tak mau Bumi merebut secara paksa tas sekolah Devan. "Dalemnya ada apa sih Van? Sampai gak boleh gitu?" tanyanya sambil mengecek ke dalam tas.

Bumi mengeluarkan sesuatu yang dipegangnya. Dan ia langsung membelalakkan matanya, begitupun dengan penghuni kelas. Mereka terkejut, sebab isinya ada satu bungkus rokok, alat kontrasepsi dan yang paling mencengangkan adalah sebuah suntikan khusus untuk narkoba.

"Lo pengguna narkoba Van?" tanya Bumi terkejut.

Devan terlihat gelagapan. Lalu dengan terbata menjawab, "B-uu-ka-nn"

"Untuk lebih lanjutnya. Lo ikut gue ke BK sekarang! Dan untuk barang-barang ini, gue bawa sebagai bukti." Bumi menarik lengan Devan agar ikut dengannya.

Langit memperhatikan keduanya yang sudah keluar dari kelas, begitupula dengan teman sekelasnya yang bahkan ada yang mengintip dari balik jendela.

Mereka tak menyangka dengan apa yang mereka lihat barusan. Muncul berbagai pertanyaan dalam benak mereka.

Barang-barang itu?

Itu beneran punya Devan?

Devan pengguna narkoba kah?

Devan si murid kesayangan guru menggunakan narkoba?

Antara percaya dan tidak percaya! Kita lihat saja nanti kenyataannya.

***

Sekarang, Devan dan Bumi sudah berada di ruang BK, ada Angkasa juga disana. Di depan mereka ada pak Teguh yang sedang menatap Devan penuh intimidasi.

"Sekarang katakan dengan jujur Devan. Apa barang-barang yang Bumi temui di tas kamu itu milik kamu?" tanya pak Teguh dengan suara baritonnya.

Hening, Bumi dan Angkasa saling melirik sekilas.

"JAWAB DEVAN!" ucap pak Teguh penuh penekanan.

Mendengar nada suara pak Teguh, Devan menutup mata lalu menjawab pelan, "Iya Pak, itu punya saya."

Angkasa dan Bumi tak bisa menyembunyikan raut terkejutnya saat ini juga.

Devan, murid pintar di SMA Kertajaya, kebanggaan para guru, ternyata pengguna? Sungguh mencengangkan.

Mendengar pengakuan anak muridnya, pak Teguh memijat pelipisnya pelan. Dia juga merasa kaget saat ini. "Apa alasan kamu menggunakan narkoba Devan?"

Tiba-tiba saja, Devan terisak pelan. "Saya selalu merasa tidak tenang Pak, karena semua masalah yang menimpa saya. Dan satu-satunya yang saya ingat adalah obat-obatan terlarang itu Pak. Teman saya dari sekolah lain ada yang menawarkan. Dan memang benar, setelah saya menggunakan itu, saya selalu merasa tenang, walau hanya sesaat."

"Tapi larinya gak perlu ke narkoba juga bangsat," sahut Angkasa merasa marah saat mendengar pemikiran Devan.

Devan tak membalas, dirinya hanya terisak.

Bumi mencoba menenangkan Angkasa yang sudah mulai emosi.

Pak Teguh menghela napas berat. "Kenapa harus dengan obat-obatan terlarang itu Devan?"

"Saya khilaf Pak, maafin saya."

"Jangan minta maaf pada saya, minta maaf pada orang tuamu. Karena kamu sudah mengecewakan mereka, mulai hari ini, detik ini, kamu di drop out dari SMA Kertajaya."

Devan berdiri dari duduknya, ia menghampiri pak Teguh. Dirinya menunduk. "Saya mohon Pak, jangan keluarkan saya dari sekolah ini."

"Maaf Devan, keputusan saya sudah bulat. Kamu tetap akan dikeluarkan. Saya akan berbicara dengan kepala sekolah setelah beliau kembali."

Memang untuk masalah siswa-siswi yang bermasalah, pak Teguh mempunyai hak dan wewenang untuk mengeluarkan siswa tersebut jika sudah melampaui batas.

Dan Devan benar-benar melampaui batasnya, bahkan bisa saja dia di penjara karena menggunakan obat-obatan terlarang itu.

"Jangan Pak, jangan keluarin saya Pak. Tolong!"

"Lo memilih keluar dari sekolah ini atau gue laporin lo ke pihak berwajib?" tanya Angkasa tiba-tiba yang sudah berhasil meredam amarahanya.

Mendengar pertanyaan itu, Devan bungkam. Sebelum berlari keluar Devan sempat menatap tajam pada Bumi.

"Ini semua gara-gara lo bangsat!" ucapnya penuh penekanan.

"Lho, kok gue?" Bumi menunjuk dirinya sendiri heran. "Gue salah apa?" lanjutnya pelan.

"Saya dan Bumi permisi Pak!" pamit Angkasa pada pak Teguh yang dibalas dengan anggukan.

Angkasa dan Bumi perlahan keluar dari ruangan BK

_______________________________________________
TBC

Mau dibawa kemana, cerita ini? Pasti itu yang ada di benak kalian.

Jujurly aku juga bingung, udahlah ya kita ikuti arus. Eh bohong, ini emang gini sedari awal. Maaf kalau tidak nyambung.

TDS 2 - Jakarta Day 1, lancar ya tadi, semuanya tertib. Walaupun cuma bisa lihat fancam-nya seneng banget sumpah.

Semoga besok juga seperti itu.

Thank you.

SAHABAT ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang