抖阴社区

LIMA

882 155 11
                                        

.



.




.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


****




Hinata tidak mungkin bakal bangun terlambat ketika suaminya akan pergi untuk mencari penduduk dari Myōbokuzan yang tersebar di Konoha.

Beberapa dari mereka mungkin saja bisa bangkit untuk membangun usaha di sini, tetapi sebagian menjadi seorang tunawisma karena tak mampu menghidupi diri mereka sendiri apalagi keluarga. Karena imigrasi yang tiba-tiba saat monster katak menyerang, tidak banyak perbekalan atau dana darurat yang mereka punya.

Sepuluh pasukan dikerahkan untuk membawa semua orang yang ingin kembali ke Myōbokuzan daripada menjadi seorang gelandangan di tempat yang tidak menerima mereka.

Naruto memberitahu Hinata, mungkin saja bakal ada sedikit percekcokan di antara dia dan mantan penduduk di wilayah tersebut. Dari mereka yang sudah makmur hidup di sini, tidak cukup percaya diri untuk mendiami wilayah yang mengerikan itu lagi. Tidak ada harapan bagi mereka yang masih takut pada monster katak beracun. Tapi setidaknya dari mereka menginginkan untuk kembali ke kampung halaman, bertemu sanak saudara yang terpisah dan berjuang mati-matian dalam mempertahankan wilayah.

Ny. Biwako mempersilakan Hinata untuk kembali ke dalam setelah dirasa pasukan Naruto tidak lagi terlihat di halaman rumah besar itu, tetapi perempuan itu tiba-tiba berjalan menuju ke bagian taman terbuka, sepertinya ingin pergi ke rumah kaca. Jalan setapak yang indah dipenuhi oleh kelopak bunga, membuatnya mengingat beberapa hari belakangan, dia pergi jalan-jalan setiap pagi dan sore bersama suaminya.

“Anda ingin secangkir teh?”

“Sebenarnya aku ingin membaca buku,” katanya pada Ny. Biwako. “Tapi ruang baca sangat jauh, aku hanya akan berjalan-jalan sebentar di sekitar sini, tidak apa-apa, lanjutkan pekerjaanmu.”

Biwako kemudian berpamitan. Ia tak pernah suka mengganggu kedamaian sang nyonya. Taman bunga menjadi tempat paling favorit perempuan itu. Kalau tidak ada di kamar, seorang pelayan akan merasa lega bila menemukannya di dalam taman sambil menyentuh serta menyanjung bunga yang dirawat setiap hari oleh semua orang yang tinggal di mansion tersebut.

Baru masuk ke rumah kaca tangan Hinata tiba-tiba ditarik oleh seseorang. “Apa-apaan ini!” dia memekik terkejut, karena rasa sakit yang tidak biasa. Hampir tidak ada orang yang berani melakukan hal seperti ini kepadanya sebagai wanita bangsawan yang terhormat. “Toneri, apa yang membuatmu seperti ini? Bagaimana bisa kau masuk ke sini?” Hinata tidak segan-segan mencerca pria itu yang sudah lancang menyentuh wanita bersuami. Apalagi wanita terhormat sekelas bangsawan yang kini memiliki wilayah sendiri.

“Aku selalu ingin bertanya padamu,” lelaki itu terlihat sulit dihadapi, dengan suara serak Toneri berbicara. Belum lagi pakaian yang kacau serta tubuh bau minuman. Sangat kontras penampilannya dari yang diingat oleh Hinata kalau Toneri tidak pernah terlihat sekacau ini.

Deadly Nightshade ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang