抖阴社区

Rain's Story - 4

694 80 9
                                        

Ibu Mew hampir berteriak saat menerima kabar kehamilan Gulf. Kurang dari dua jam keluarga Jong dan Traipi sudah memenuhi rumah Mew.

"Akhirnya ibu punya cucu. Jaga diri bak-baik, Gulf. Kalau kamu butuh tambahan asisten rumah tangga biar ibu carikan."

Gulf bukan main senang ketika mertuanya mengusap perutnya.

"Tidak perlu, Bu. Dokter bilang semuanya baik-baik saja." Sahut Gulf.

"Benar kamu tidak butuh bantuan? Ibu menganggur di rumah. Kalau kamu butuh bantuan untuk menjaga Rain ibu bisa tinggal disini sementara waktu. Papa dan daddymu bekerja, jadi tersisa ibu yang bisa kamu percaya menjaga Rain kalau sewaktu-waktu kamu kewalahan."

"Aku akan beritahu ibu kalau aku butuh bantuan. Ibu, terima kasih..."

Mew menyaksikan itu dengan senyum mengembang.

Ibunya memang ketus terhadap Gulf dan dirinya karena keputusan mereka tentang anak, tapi dia tidak pernah ketus terhadap Rain.

Ibunya cukup perhatian dan bisa dekat dengan Rain meskipun tidak ada darah mereka mengalir di tubuh anak itu.

"Nyonya Jong memang harus lebih sering mengunjungi mereka nanti. Kami jadi lebih sibuk sekarang dengan pembukaan cabang baru dan persiapan pernikahan Nara." Tul muncul dengan senyum hangat.

Nyonya Jong dan Tul berjabat tangan, disusul Max dan Tuan Jong yang memilih untuk mengobrol di luar.

"Aku bahkan menawarkan diri untuk tinggal disini." Ucap Nyonya Jong.

Obrolan di kamar Gulf menghangat. Nyonya Jong adalah yang tampak paling bahagia diantara semua orang. Gulf sampai mengantuk demi mendengar percakapan seputar kehamilan Gulf hingga persiapan pernikahan Naravit.

Suasana di kamar itu jadi lebih meriah ketika Rain datang sambil berlari menghampiri Gulf yang berbaring hampir pulas.

Sebenarnya Metawin memang meminta Gulf lebih banyak beristirahat, tapi ia bingung kenapa bahkan ia harus di atas tempat tidur ketika keluarga mereka berkumpul.

Kehadiran Rain membuat Gulf kembali membuka mata.

"Disini ada adik bayi?" Tanya Rain meraba perut Gulf yang masih datar. Matanya mengerjap tak percaya.

Sepertinya anak itu sudah mendapat kabar kehamilan Gulf.

Mew mengangguk, menjawab Rain.

Rain yang tadinya berdiri di sisi tempat tidur dengan Gulf yang berbaring, Mew angkat hingga bocah itu duduk di sisi Gulf.

"Kapan dia keluar?" Tanya Rain lagi.

"Masih lama, sayang." Sahut Gulf seraya membelai rambut Rain.

"Dia adik laki-laki atau Adik perempuan?" Rain masih saja bertanya.

"Kita belum tahu. Kita harus menunggu dia cukup besar. Sekarang dia masih sekecil kacang, jadi kita belum bisa mencari tahu." Mew menjelaskan.

"Apa nanti perut papa akan membesar seperti perut mama Bian?" Rain sepertinya masih penasaran.

Gulf mengangguk.

Bian, salah satu teman Rain memang baru saja memiliki adik. Rain dulu pernah bertanya mengapa perut wanita itu sangat besar.

Rain meletakkan kepalanya di perut Gulf.

"Adik bayi, jangan nakal dan jangan banyak makan, biar papa tidak berat membawamu kemana-mana."

Gulf dan Mew serta merta tertawa mendengarnya.

"Ayah, apa karena masih kecil adik bayi tidak bisa menjawab?"

GULF IVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang