Malam sangat dingin diluar sana tapi terasa panas bagi kedua bocah SMA ini meski keduanya tanpa berbusana, mereka bertelanjang bulat di atas ranjang
Mereka belum penyatuan, masih pemanasan. Kedua jari Jeno masih setia didalam lubang Renjun, bahkan Jeno baru saja menambahkan satu jari lagi
"Akh Jen, dua aja penuh kenapa nambah satu lagi?!" Pekik Renjun sambil menjambak pelan rambut Jeno
"Sebentar aja mas, aku mau longgarin dulu"
"Ahhh ahhh cepetin ahh Jen"
Tanpa menjawab, tapi Jeno mempercepat gerakan jarinya di dalam sana, sesuai permintaan mas-nya
Setelah terasa cukup longgar, Jeno mencabut jarinya lalu Jeno duduk membuka kakinya sedikit hingga Renjun berada diantara kedua kakinya "mas, kulum ini sebentar dan basahi dia dengan liur mas"
Tanpa diperintah dua kali, Renjun sudah mengulum serta menjilat penis Jeno yang besar serta panjangannya bikin Renjun ngeri
Geraman rendah keluar dari bibir tipis Jeno, mulut mas-nya nikmat sekali. Tangan Renjun ikut mengurut penis Jeno yang tak muat didalam mulutnya, sesekali Renjun juga memainkan twis ball sang dominan "mas, sudah"
Renjun melepaskan penis besar Jeno dari mulutnya, mata Renjun yang sayu itu semakin menggoda libido Jeno.
Dengan lembut Jeno membaringkan tubuh Renjun "mas siap?"
Renjun mengangguk meskipun masih ada rasa takut sedikit tapi nafsu mengalahkan rasa takut itu dan dia percaya Jeno tidak akan mencampakkannya setelah memakainya "mau cium" ujar Renjun, setidaknya kalau nanti sakit Renjun bisa melampiaskan rasa sakitnya dibibir Jeno, hehehe
Dengan senyum mengembang, Jeno mencium bibir bengkak Renjun bertepatan setelah itu juga Jeno memasukan kepala penisnya dan menghentakkannya hingga masuk setengah
"Akhh" Renjun mengigit bibir Jeno hingga berdarah, bayangkan rasanya sesakit apa, di saat tiga jari Jeno tadi saja sudah terasa sesak apalagi penis Jeno yang masuk kedalam yang jauh lebih besar dari gabungan ketiga jari tadi
"Maaf mas, sakit banget? Apa kita berhenti aja" Jeno mengelus kepala Renjun, kini mata nya berkaca-kaca ingin menangis melihat mas-nya kesakitan. Rasa sakit di bibir Jeno abaikan, dia lebih sakit ngeliat mas-nya kesakitan.
Renjun menggeleng kencang "gak, Jen"
"Gak apanya, mas?"
"Gak mau berhenti-"
Renjun melingkarkan kakinya dipinggang Jeno dan menekannya "-akhhh, terlalu dalam" Renjun mendongak sambil merem merasakan ngilu diperutnya, penis Jeno masuk seluruhnya tetap menekan prostat Renjun
Jeno panik "mas, mas gak papa?" Ini Renjunnya terlalu terburu-buru menekan pinggul Jeno sampai penis besar nan panjang Jeno masuk semua
Renjun tidak menjawab, dia mengangkat kepalanya dan melihat penyatuan mereka, terlihat penis Jeno tercetak di perut bagian bawah Renjun "gerakin, Jen"
Jeno masih bingung, sebenarnya Jeno gak tega buat gerak apalagi baru masuk dan belum membiasakan lubang Renjun dengan penis Jeno didalamnya, takut mas-nya kesakitan lagi "Mas yakin?"
"Cepetan!!"
"O-oke" dengan perlahan menggerakkan pinggulnya. Renjun menarik tengkuk Jeno dan kembali meraup bibir tipis sang dominan, oh bukan tipis, bibir Jeno sudah tebal karena bengkak.
Diawal Jeno bergerak, Renjun masih merasakan perih dan ngilu didalam sana, tapi lama-kelamaan seiring cairan per-cum Jeno membantu melicinkan lubang Renjun rasanya jadi sedikit nikmat
Renjun melepaskan ciuman mereka dan beralih menggigit leher Jeno, membuat tanda kepemilikkan disana. Tangan Renjun meraba-raba serta mengelus sensual punggung dan perut sixpack sang pacar
"Arrghh mas Ren, enak. Lubang mas enak"
"Nghhh penis Jeno juga enakhh ahhh, lagih Jen"
"Mine, mas Ren cuma milik ku nghh ketat banget aku suka"
"Yahh, aku milik mu. Jeno juga milik mas"
Seiring waktu, pergerakkan pinggul Jeno semakin cepat dan terus menerus menumbuk titik nikmat Renjun
Tangan Jeno juga tidak tinggal diam, tangganya berkelayapan mengelus lembut kulit Renjun, sesekali menarik gemas puting Renjun.
Tubuh Renjun sudah banyak tanda merah keunguan di mana-mana, tubuh Jeno juga sama, apalagi di bagian setiap kotak abs Jeno pasti ada tandanya.
"Ahhh ahhhh Jen, mau keluar nghhh"
"Bareng, mas ahhh. Enak banget, pengen tiap hari begini"
"Ahhhhh" lenguhan panjang dari Renjun yang sudah mencapai klimaksnya, disusul Jeno yang mengentakan pelan namun kuat menumbuk titik manis Renjun dengan penis Jeno yang membesar
"Arghh nikmat" Jeno keluar banyak didalam lubang mas-nya
Mereka berdua terengah sambil menahan tawan, sungguh aneh rasanya bercinta dengan tetangga sendiri, bahkan dengan orang yang Renjun anggap sebagai adik.
ini seks pertama mereka yang sungguh berkesan yang dimana di negara ini tidak di perbolehkan sesama Jenis menikah..... Mungkin nanti mereka akan jujur kepada kedua orang tua mereka dan meminta izin untuk hidup berdua, tapi tunggu Jeno mapan dulu
Meski kedua keluarga ini seperti tidak masalah dengan hubungan sesama jenis, terlihat dari kedua orang tua merkea saling mengejek dan menyebut menantu..... Semoga saja kalau mereka tau aslinya memang begitu mereka akan tetap seperti itu, maksudnya tetap menerima hubungan mereka yang sesama batang ini, meskipun batang Renjun mungil, sih.
Tentang alasan kepublik untuk hidup berdua nanti itu gampang, tinggal bilang mereka teman yang memang sedari kecil sudah terbiasa bersama-sama (meski Jeno ingin sekali mengatakan keseluruh dunia kalau mereka sepasang kekasih) terus mereka mengadopsi anak dengan alasan supaya rumah rame
•
•
•
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
MAS REN! (NoRen)
Short Story[BxB] Noren (Jeno x Renjun) (?) cerita tentang keterlambatan pertumbuhan Jeno Leonardo dari lahir hingga SD yang membuatnya lebih kecil dan lebih pendek dari Renjun Mahandika, karena itu Renjun minta di panggil mas dan ditambah lagi Renjun lebih tua...