抖阴社区

Sword and shield

816 98 35
                                        

"Bagaimana kabar mereka?"

Fang dan Gopal mengalihkan pandangan mereka pada punggung Solar yang sedang sibuk meracik es coklat untuk kedua sahabatnya itu. Walaupun tidak sedang berhadapan, namun mereka dapat merasakan suasana canggung dan dingin hanya dari pertanyaan Solar pertanda ia sedang serius sekarang.

"Bukannya kau bilang Taufan datang kesini? kenapa tidak kau tanyakan padanya?", tanya Fang balik tak kalah serius.

"Yah, kau tau aku tidak punya hak untuk menanyakannya pada Taufan kan?"

"Apa alasannya? karna kau merasa bukan saudara mereka lagi?"

Solar berbalik membawa dua gelas minuman dingin lalu menaruhnya didepan Fang dan Gopal yang duduk berhadapan di sofa dengan meja persegi selutut ditengah. Kemudian ia ikut duduk disebelah Fang agar pemilik rambut keunguan itu tidak dapat menatapnya langsung.

"Minum dulu, kalau mau tambah masih ada beberapa minuman di kulkas", ucap Solar.

Tak ada jawaban namun Gopal langsung mengambil minuman miliknya dan meminum es itu tanpa mengindahkan situasi canggung diantara mereka.

Sementara Fang masih menunggu jawaban Solar, tidak berkata apapun sampai kini manik silver sang kawan terpaku pada manik delimanya.

"Mereka adalah saudaraku, aku memiliki 6 saudara. Tapi kurasa mereka hanya memiliki 5", ucap Solar lagi. Sorot matanya menunjukan sebuah keputusasaan pada hal yang tak dapat ia ubah.

"Itu hanya pikiranmu Lar. Mereka masih menganggapmu saudara mereka. Jika saja kau mengatakan semua pasti--"

"Tidak akan ada gunanya Fang, siapa yang akan percaya pada seorang pembunuh sepertiku?". Ucapan Solar membuat Fang tertegun, lagi, ia mendengar kalimat yang sangat ia benci saat Solar menyebut dirinya 'pembunuh'.

Namun sebelum sempat ia berkomentar, Gopal menaruh gelas miliknya yang telah kosong di meja dengan sedikit keras. Merebut atensi Solar dan Fang juga atmosfir dingin akibat adu mulut mereka.

"Hey, sudahlah. Semua elemental baik-baik saja kok Lar, kau tidak perlu khawatir", ucap Gopal memberi sorot mata supelnya.

"Tidak usah bertengkar karena masalah itu. Kita baru bertemu setelah sekian lama, lagipula kalau ini memang keputusan Solar untuk pergi mau marahpun tidak ada yang berubah, Fang"

"..."

"Dan kau Solar..."

Solar terdiam tidak menatap balik ataupun menoleh pada Gopal.

"Kami tau ini adalah masalah keluarga kalian, tapi sebagai teman kami sangat peduli padamu. Siapa sih yang mau melihat teman mereka berpecah seperti ini Lar? aku dan Fang siap membantumu kapan saja, tapi ayolah, perbaiki hubunganmu dan para saudaramu", ucap Gopal lagi.

Terdengar helaan nafas dari Solar, perkataan Gopal ada benarnya. Seharusnya ia mengerti perasaan Fang dan Gopal karena sebagai teman yang telah lama ada baginya dan para elemental sejak dulu, melihat bagaimana ketujuh bersaudara berpecah menjadi dua seperti ini sudah pasti membuat mereka merasakan banyak emosi.

Kini manik abu menatap secara bergilir pada kedua sahabatnya, "...maaf, aku tidak memikirkan perasaan kalian"

"Yang terpenting, kau tidak memikirkan perasaanmu sendiri". Gopal mendecik karena Fang masih belum mau mengakhiri argumennya.

"Fang. Kau itu bersabar sedikit!"

Keheningan tercipta diruangan itu, sampai Solar membuka mulutnya setelah lebih memikirkan setiap kalimat yang ia terima.

"...lalu aku harus apa? semuanya sudah jadi seperti ini", tanya pemilik manik silver itu akhirnya.

Kalimatnya merendah, bukan hal biasa ia bertanya seakan sudah tidak tau lagi harus berbuat apa namun kali ini ia mengesampingkan sedikit egonya dan mengakui bahwa ia sedang tak berdaya pada kedua sahabatnya itu.

Gopal dan Fang yang melihatnya seketika merasa iba, langsung mendekat pada Solar yang tertunduk rapuh. Sorot mata dibalik visor oranye berubah menjadi sendu penuh rasa bersalah atas segala hal yang tidak terkendali.

"Haihh, yasudah. Tidak usah dibahas lagi okay?", ucap Gopal menenangkan.

"Iya iya. Berhenti membahas itu, lebih baik kau makan Lar. Liat tubuhmu jadi kurus begini, apa kau jadi miskin sekarang?". Pertanyaan Fang tidak sengaja membuat Gopal tertawa sementara Solar mulai mengangkat kepalanya.

Menghadapi dua orang yang selalu menganggapnya adik kecil ini memang sulit, namun ia tau jika mereka sangat tulus akan ikatan persahabatan walau apapun yang terjadi baik badai atau segala huru-hara keluarga yang seperti benang kusut.

Baik Fang maupun Gopal tau seberapa berat misi yang Solar emban dari sang Ibu. Bagi mereka, sudah sebuah keharusan untuk membantu Solar jika ia membutuhkannya karena ia adalah satu-satunya orang yang mampu mengubah masa depan.

Solar ingat mereka pernah mengatakan bahwa mereka dapat menjadi pedang sekaligus perisai baginya, melebihi keenam saudara yang pasti tidak ingin melirik apalagi menyelamatkannya saat berjuang melawan keserakahan manusia.

Ia tau jika ia bisa bertumpu pada kedua orang ini, memanggil nama mereka saat ia berada dalam bahaya ataupun saat ia kehilangan arah mata angin dan tersesat.

"Aku masak untukmu ya Lar? aku tebak kau pasti terlalu sibuk dengan eksperimen dan kegiatan belajarmu sampai jarang masak", ujar Gopal selagi ia bangkit dan berjalan menuju dapur modern milik Solar.

Dengan itu suasana menjadi sedikit cair, Fangpun memutuskan untuk berhenti dari perdebatannya. Lebih memilih untuk memberitahu Solar berbagai informasi tentang kampus juga divisi kedokteran yang tak lama lagi akan menjadi bagian penting dari kehidupan sang kawan.

.

.

.

Tanpa mereka sadari, seseorang berdiri di depan pintu. Tak sengaja menguping pembicaraan ketiga orang didalam sejak tadi.

Dave tertegun pada setiap kalimat asing yang tidak ia mengerti sama sekali. Pembunuh? Solar? apa yang sebenarnya terjadi antara Solar dan keluarganya?

Memang sudah lama ia dan semua keluarga pak Nad menyadari ada sesuatu yang ganjal dari Solar, berbagai cerita tentang betapa rukun ia dan para saudaranya nampak aneh karena selama Solar pindah kesana tidak ada satupun yang datang menjenguk selama tiga bulan.

Walaupun Taufan sempat datang tapi bukankah Solar punya 6 saudara? lalu dimana mereka? apa mereka tidak ingin bertemu dengan adik dan kembaran mereka?

Semua pertanyaan berputar di kepala Dave tanpa ada satupun jawaban, sampai ia memutuskan untuk melangkah pergi kerumahnya meninggalkan Solar juga kedua sahabatnya di dalam.

Ekspresi yang biasa ceria dan jahil kini berubah menjadi serius karena ia sedang dilanda kebingungan sembari kakinya melangkah tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Sebelum ia benar-benar memasuki halaman rumahnya, Dave menatap kembali pintu rumah Solar sejenak, menampilkan aura dingin yang lebih seperti sang kawan daripada dirinya sendiri.

Solar,

Apa ada hal yang kau sembunyikan dariku?

__________________

Author's Note

Masih tetap sahabat terbaik yah si Fang dan Gopal. Walaupun Solar udah ga sama elemental tapi mereka selalu menganggap ketujuh orang itu sebagai teman apapun yang terjadi.

Hmm, kira-kira apa yang bakal terjadi ya? apalagi Dave udah mulai curiga sama Solar so mungkin dia bakal...

Tenang tenang, author bakal up secepatnya karena ughh, excited banget sama episode itu guys hahahaha.

Komentarnya dong ya, sangat berpengaruh untuk kecepatan update seperti biasahh

Well, selamat menunggu deh and see u on the next uppp:)

Boboiboy Solar_You Never KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang