"SOLAR!!! KESINI KAU!!!"
Panggilan penuh emosi yang menggema di seluruh rumah itu membuat sang tuan pemilik nama yang sedang asik bermain gadget terperanjat dan refleks bangun dari tempat tidurnya. Namun belum sempat keluar kamar, sosok yang sangat menakutkan muncul dari ambang pintu.
Refleks Solar berjalan mundur saat sosok itu mendekat kearahnya dengan aura gelap tanda ia benar-benar sedang murka saat ini.
"Kemana komik baruku? juga buku novel yang aku beli seminggu lalu, pasti kau yang mengambilnya kan?!"
Pemilik manik silver bervisor itu tertawa gugup, "I-itu..aku cuman pinjam sebentar. T-terus dipinjam lagi sama Fang", ucapnya membela diri.
"Dipinjam..siapa?"
"Hehehehe, kak Hali yang tampan walaupun tidak setampan aku, b-besok pasti dikembaliin kok aku janji. Biar aku--"
PRANGG
Manik Solar membulat saat sang kakak sulungnya dengan sengaja menjatuhkan koleksi botol Reagen miliknya yang ia taruh di meja belajar. Tentu saja Hali tidak terima barangnya diambil dan dipinjamkan seenaknya dan ia lebih murka mengetahui jika lagi-lagi adiknya yang satu ini menjadi biang kerok atas kehilangannya.
"Baru tau kan rasanya kalau barangmu disentuh?", tanya Hali penuh penekanan. Menatap tajam pada Solar.
"Kak Hali.."
"Apa? mau marah? seharusnya aku yang--"
"AKU BARU MEMBELINYA!!", Ucapan Hali terpotong saat Solar mendorongnya hingga mereka berdua terjatuh di lantai dengan posisi Solar di atas tubuh Hali.
"Uang jajanku habis buat beli semua botol itu!! dan kakak memecahkannya!!!!", ujar Solar murka.
Hali tidak tinggal diam, dipegangnya kerah sang adik erat lalu dalam sekejap ia sudah berada di atas Solar sekarang. "Makanya jangan suka mengambil barangku!! kau pikir aku membeli buku dan komik dengan daun?!!"
"Kan hanya kupinjam saja!! tapi kakak memecahkan punyaku!!"
"Pinjam apanya?!! apa kau minta izin padaku? tidak kan?!! nanti kalau sudah hilang kau pasti tidak mau ngaku kan!!"
Mungkin karena marah akibat peralatan laboratoriumnya rusak, tenaga Solar cukup besar untuk kembali membalikkan tubuh Hali menjadi dibawah, bahkan ia juga menjambak rambut kecoklatan bercampur putih itu saking emosinya membuat Hali lebih marah dan ikut menjambak rambut sang adik.
"Lepaskan tanganmu dariku!! ini salah siapa hah?!! beraninya kau!!", ancam Hali ditengah kegiatannya mendorong tubuh si pemilik manik silver.
"Pokoknya aku tidak mau tau!! ganti semua botolku atau akan aku adukan pada ayah!!"
"Adukan saja!! akan aku bilang ke Ibu kalau kau mencuri semua bukuku!!!"
"Dasar Gledek!!!"
"Pembangkit listrik diam saja kau!!!"
Disaat kedua orang itu sedang terlibat dalam perkelahian sengit berisi cacian yang bersahutan, secara kebetulan seorang pemuda bermanik aqua dengan hoddie biru senada dengan topinya baru menaiki tangga hendak memasuki kamarnya namun terhenti karena mendengar keributan dikamar sebelah.
Jadi, pemuda bernama Ice itu menyembulkan kepalanya ke dalam kamar Solar dan Thorn yang terbuka hingga bisa ia lihat dengan jelas sang kakak sulung dan sang adik bungsu sedang bergulat sertakan pecahan kaca yang berserakan tak jauh dari mereka.
"Dasar kacamata!!!"
"Yang penting aku lebih jenius darimu dasar wibu!!", balas Solar tak mau kalah. Topinya entah sudah kemana akibat kepalanya yang dijambak sang kakak sementara ia dengan emosi juga menjewer telinga Hali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Boboiboy Solar_You Never Know
Fanfiction"Kau tidak lebih dari sampah!!" "Kau pikir air matamu bisa membuatku kasihan hah?!!" Aku hanya ingin kita seperti dulu lagi kak "Thorn, apa kau juga tidak akan memaafkanku?" Lebih baik kakak menghilang saja dari bumi! ... Kurasa...memang aku tak pan...