ETHELWYN Is Missing (End)

Jackson dan Joanna kini menatap Graysen dengan penuh harapan, kala mendengar apa yang dikatakan oleh Graysen tadi.

"Be... Benarkah?" Lirih Joanna. Matanya sudah berkaca-kaca sekarang. Akhirnya, setelah hampir tujuh belas tahun mencari, putra mereka yang hilang kini telah ditemukan.

"Dad... Daddy nggak bercanda kan?" Graysen menggelengkan kepalanya, sebagai jawaban atas pertanyaan putra sulungnya.

"Daddy tidak salah lagi kan?" Tanya Jackson ragu-ragu. Karena selama ini memang orangtuanya selalu salah menduga.

"Tidak nak, dia benar-benar Asher, adik mu," balas Graysen sambil mengusap lembut punggung tangan putranya, sedangkan Joanna sang istri masih terdiam, sambil mencerna setiap kata yang keluar dari mulut suami, dan anaknya itu.

"So, dimana dia sekarang Dad? Kenapa Daddy tidak membawanya kemari? Jackson ingin bertemu dengannya!" Jackson teringat saat pertama kali dia melihat adik laki-lakinya yang baru saja keluar dari ruang persalinan dengan keadaan yang masih belum di bersihkan.

Namun ternyata, itu adalah pertama, dan terakhir kalinya dia melihat sang adik. Dan sekarang... Daddy nya telah membawa kabar bahagia, bahwa adiknya telah di temukan.

Tentu dia ingin bertemu...

Dia ingin memeluk...

Ingin menciumnya, dan menceritakan betapa rindunya dia selama ini pada adiknya itu.

Dia ingin bertanya, bagaimana kehidupan yang telah dijalani oleh adiknya selama ini.

"Dad? Kenapa diam saja... Jawab... Dimana Asher sekarang?" Desak Jackson.

"Dia ada disini. Di dekat kita, dan kita saat ini sedang duduk tepat di ruang rawatnya."

"A-apa?"

◉
♛ETHELWYN IS MISSING♛
◉

"Apa maksud mu Gray?" Tanya Joanna, sedangkan Jackson kini memandangi sang Daddy nya dengan ekspresi tercengang.

Apa maksud Daddynya?

"Na, dugaan kita selama ini memang benar. Leo adalah putra kita yang telah hilang selama ini. Dia adalah permata yang selama ini tanpa henti kita cari. Kau ingat? Hari dimana Rangga datang dan hendak memberikan hasil tes DNA dari Leo kepada kita, namun aku segera mengusir nya dan mengatakan bahwa kami tidak butuh lagi hasil tes itu, karena hati kita yang penuh dengan amarah untuk Leo kala itu." Ujar Graysen, membuat Joanna membekap mulutnya dengan tangan kanannya, mencoba untuk menahan Isak tangisnya.

"Jika saja... Jika saja saat itu kita mau melihat hasil itu walau hanya sekejap saja... Mungkin hari ini tidak akan tiba. Leo, tidak... Asher putra kita mungkin tidak akan pernah ada didalam ruangan itu," lirih Graysen, sedangkan Jackson menatapnya dengan tatapan nanar.

Apa-apaan ini?

Apakah dia bermimpi?

Kenapa harus seperti ini?

"Dad? Apakah yang Daddy bilang itu benar?" Tanya Jackson dengan lirih.

"Benar sayang, Leo adalah Asher, adikmu."

Jackson segera memeluk Daddynya sambil menangis terisak.

Bagaimana tidak?

Selama ini dia telah berbuat tidak baik pada Leo, dia sering memukul, membentak, menghina, dan mengatakan bahwa Leo datang untuk menggantikan posisi adiknya Asher.

Namun ternyata tanpa dia ketahui, Leo adalah adiknya Asher.

Dan lebih dari semua itu, Jackson ternyata telah melukai adiknya yang sudah sangat lama sekali dia rindukan itu.