抖阴社区

Part 31

17.2K 791 5
                                        

Joanna kini hanya bisa memaksakan senyumannya, saat melihat putra keduanya kini tengah memeluk manja seorang wanita yang seumuran dengannya, yang anak itu sebut dengan panggilan 'Mama'.

Hal yang sama juga dirasakan oleh suami, dan kedua anak mereka saat didepan mata mereka langsung, mereka bisa melihat bagaimana kehadiran mereka sama sekali tidak dianggap.

Pagi-pagi sekali, Wilt menghubungi kedua orangtuanya jika Leo ingin bertemu dengan mereka.

Setelah melakukan sarapan pagi, kedua orangtuanya bersama dengan kakaknya pun segera bergegas ke rumah sakit untuk menemui Leo, yang katanya merindukan mereka.

Dan disinilah mereka sekarang...

Didalam ruangan anak itu, sambil Rihana yang di peluk oleh Leo, seolah-olah anak itu sangat tidak ingin lepas darinya.

Sedangkan keluarga Ethelwyn hanya bisa berdiri tak jauh dari sana, melihat pemandangan yang mematahkan hati itu.

"Sayang, Mama pergi dulu yah... Mama sama Papa, juga kak Zhen kan akan bekerja," tutur Rihana lembut.

Padahal, jika Leo meminta... Mereka bisa saja meliburkan diri dari pekerjaan hari ini, untuk menemani anak itu seharian.

Namun disatu sisi mereka juga mengerti dengan posisi keluarga Ethelwyn yang notabenenya adalah keluarga kandung Leo, yang saat ini menginginkan banyak waktu untuk bersama dengan putra mereka.

"Tapi Ma..."

"Sebentar malam kita akan balik kesini lagi kok!" Ujar Zhen, pemuda itu sangat mengerti apa maksud tatapan yang dilayangkan oleh Mama nya.

"Tapi Leo pasti akan kesepian..." Lirih Leo.

"Kan disini ada kakak, ada Daddy sama Mommy juga," ucap Jackson.

"Tapi aku nggak mau sama mereka Ma..." Lirih Leo sambil memeluk manja Rihana, membuat ruangan itu menjadi hening seketika.

Rihana pun juga sudah mulai merasa tidak enak dengan Joanna yang saat itu hanya bisa memandang sendu mereka berdua.

"Tapi mereka kan keluarga kamu, sayang..." Ucap Elvis, sambil membujuk Leo namun anak itu malah menggelengkan kepalanya.

'Tuhan, ini sangat menyakitkan...' Joanna berusaha untuk membendung air matanya agar tidak merembes keluar.










♛ETHELWYN IS MISSING♛









"Kalau begitu, kami permisi dulu tuan Gray!" Pamit Elvis kepada Graysen yang saat itu mengantarkan mereka berempat sampai keluar.

"Hati-hati dijalan, terimakasih sudah datang," balas Graysen sambil tersenyum dan di balas anggukan oleh mereka.

"Tolong jaga Nathan dengan baik yah, Om. Awas aja kalo anak perempuan Om itu berulah lagi... Nathan masih was-was sama kalian loh! Jangan sampe kalian bikin dia tambah nggak suka sama kalian lagi!"

"Wilt... Jangan berbicara begitu!"

Wilt menatap Papa nya dengan pandangan tidak suka. Selalu saja begini...

Padahal dia berbicara begitu dengan niat baik, supaya keluarga Ethelwyn itu bisa lebih menghargai kehadiran sahabatnya di keluarga mereka.

Dia tidak peduli dengan apa yang orang tuanya katakan jika Leo adalah anak keluarga Ethelwyn yang hilang.

Karena yang dia ketahui sejak awal adalah, keluarga Ethelwyn telah membuang Leo.

Dan hal yang sama juga berada di pikiran Leo, dan akan sangat sulit untuk mengubah pemikiran itu dari Leo, karena hal itu sudah tertanam dalam di hati, dan pikiran Leo, bahwa dia adalah anak yang telah dibuang oleh orang tuanya.

"Wilt, ayo masuk!"

Wilt pun memutar bola matanya malas, sambil masuk kedalam mobil kakaknya.

Dia sebenarnya masih ingin menemani sahabatnya di rumah sakit, namun keluarganya malah mengajak nya untuk pergi juga dari sana, dengan alasan agar sahabatnya itu bisa lebih dekat dengan keluarganya.

Namun yang ada di pikiran Wilt sekarang, bukan semakin dekat, malah pasti sahabatnya akan semakin jauh dengan keluarganya.

Dia yakin itu...

Mereka saja pergi dari sana setelah Leo tertidur, karena anak itu tidak mau lepas dari mereka.

✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿

"Dimana Bianca?"

Jackson kini memandangi Mommy nya yang mulai duduk disebelahnya.

"Pergi, sama teman-teman nya,"  balas Jackson, membuat Joanna membuang nafasnya dengan kasar.

"Anak itu pasti berbohong lagi..." Gumam Joanna.

Bianca selalu saja menghilang, dengan alasan pergi bersama dengan teman-temannya. Namun ketika Graysen mengecek keberadaan putrinya itu, ternyata dia tidak pergi bersama dengan teman-temannya.

Anak itu hanya berada di mansion mereka, mengurung diri di kamar nya sendiri.

"Biarkan saja lah Mom! Selagi dia tidak berbuat yang aneh-aneh..." Ujar Jackson kepada Mommy nya.

"Huff... Tapi dia tidak seharusnya seperti ini, mengurung diri bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah," balas Joanna setelah menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Aku tau, tapi mungkin saat ini dia masih membutuhkan waktu untuk menyendiri..." Balas Jackson.

Dia sangat mengerti dengan apa yang adiknya rasakan saat ini.

Dia mengerti, setiap luka yang ada didalam hati adiknya, rasa menyesal itu pasti sangat besar.

Apalagi, disaat adik pertamanya yang sama sekali sangat tidak nyaman dengan kehadiran adik keduanya itu, membuat anak itu semakin terpojok.

^_____________________________________________________^

Bianca saat ini hanya terduduk diam di lantai balkon kamarnya, sambil memandangi pemandangan rumah-rumah mewah yang menjadi tetangga mereka.

Pikiran anak itu kini seakan terbang ke masa lalu, dimana ketika dia baru saja keluar dari rumah sakit, dan mendapati bahwa kedua orangtuanya membawa anak laki-laki baru, dan membuatnya tidak menerima hal itu.

Kenangan, demi kenangan kini terputar bagaikan sebuah Video di pikiran Bianca.

Hingga tibalah hari dimana dia mengetahui semuanya...

Mengetahui bahwa sampai saat ini dia masih bisa melihat dunia karena donor mata dari Leo, mengetahui bahwa ternyata selama ini Leo adalah Asher, kakak kandungnya yang selama ini sangat dia rindukan.

Bianca menutup matanya, kala memori-memori itu terputar di pikiran nya. Air matanya lagi dan lagi jatuh, membasahi pipinya yang sudah sembab sejak tadi itu.

Dia ingin meminta maaf, dan ingin memperbaiki semua kesalahan nya pada kakaknya.

Namun ekspresi wajah kakaknya kala mendengar suaranya, masih teringat jelas di ingatannya.

Ekspresi was-was, dan tidak nyaman yang ditunjukkan oleh sang kakak membuatnya menjadi semakin merasa bersalah.

'Kak... Maafin aku. Aku menyesal kak...' lirih anak itu.

Dia tidak tahan lagi harus seperti ini.

Dia sudah menunggu saat-saat bertemu dengan kakaknya Asher, sejak dia masih kecil.

Dia sangat menantikan hari dimana keluarga nya utuh kembali, dan mereka akan berbahagia karena keluarga mereka bisa bersatu kembali.

Namun sepertinya semua itu tidak akan pernah terjadi, dan itu semua karena kesalahannya sendiri.

Dia bahkan hanya mampu melihat kakaknya dari jarak agak jauh, tanpa mendekat agar sang kakak merasa nyaman disana.

'maaf... Maafkan aku... Aku menyesal, amat menyesal...'

Kalimat itu terus saja terucap didalam hati Bianca sejak tadi, mulutnya yang terus mengeluarkan Isak tangis itu terasa keluh jika untuk mengeluarkan keluh kesahnya.























TO BE CONTINUED

ETHELWYN Is Missing (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang