______________________________________
"Alaska,"
Alaska hanya tersenyum melihat wajah Damara yang terkejut akan kehadiran nya.
"Kamu sedang apa disini?" Tanya Damara, Menatap Alaska dari penampilan nya yang hanya menggunakan Kaos hitam dan Celana Training Hitam.
"Beli mie ayam langganan gw setiap malam disini"
"Langganan? Setiap malam?" Alaska menganggukan kepalanya mendengar pertanyaan Damar, lalu menoleh kearah bapak penjual mie ayam.
"Bang asep, mie ayam nya 3 kayak biasa ya"
"Siap mas bro" ujar Bang Asep penjual mie ayam dan mengacungkan jari jempol nya.
"Ini neng" ucap Bang Asep menyerahkan Kantong plastik yang berisi mie ayam ke Damara.
"Ah iya, berapa bang?" tanya Damara sambil merogoh saku celana nya.
"15 ribu neng" ucap Bang Asep. Lalu Damara mengeluarkan dua lembar uang 10 ribu kepada Bang Asep.
"Alaska, aku duluan ya" pamit Damara menatap Alaska.
Alaska mengganguk dan tersenyum. Setelah itu Damara melangkah pergi namun tangan nya di tahan oleh Alaska. Membuat Damara menatap bingung kearah Alaska.
"Ada apa?" Tanya Damara menatap bingung lalu melirik tangan nya yang masih di pegang oleh Alaska.
"E-em gw boleh minta nomor wa Lo gak?" Alaska menatap ragu Damara yang kini hanya terkekeh. Hingga ia tersadar lalu melepaskan genggaman tangan mereka.
"Boleh, sini hp Kamu" mendengar jawaban Damara, dengan cepat ia mengeluarkan ponsel nya dan menyerahkan Nya ke Damara.
Lalu membiarkan Damara mengetik Nomor nya di ponsel milik Alaska."Nih udah" Damara mengembalikan Ponsel Alaska. Alaska mengganguk senang dan tersenyum.
"Makasih"
"Hm, kalo gitu aku pulang dulu ya bye" Damara tersenyum dan melangkah pergi dari sana, dengan Alaska yang terus memandangi punggung Gadis berswiter Orange itu yang kini mulai menjauh.
"Ini Alaska, tiga bungkus mie ayam seperti biasa" ujar pak Asep lalu menyerahkan tiga mie ayam itu ke Alaska.
"makasih pak, ini uang nya seperti biasa" Alaska tertawa dengan candaan di akhir kalimat nya. Sedangkan pak Asep hanya terkekeh.
-------
Sampai di rumah Damara melihat jam di ponsel nya yang menunjukkan pukul tengah malam. Dia berjalan menuju kamar nya dengan 1 bungkus mie ayam nya.
Setelah itu dia kembali berjalan keluar menuju dapur untuk mengambil sendok dan mangkuk untuk menempatkan mie ayam nya.
Dia membawa dua barang itu kedalam kamar.Damara mulai membuka mie ayam nya dan memasukkan nya kedalam mangkuk. Dan duduk di bawah kasur yang ber Alaskan karpet bekas namun bersih.
"Wah enak ni pasti" gumam Damara, ketika Damara ingin menyuapkan satu sendok Mie ayam terdengar suara ketukan pintu yang membuat dia tidak jadi untuk menyuapkan makanan itu kedalam mulutnya.
Tok..tok..tok
Damara bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju pintu kamar dan membuka nya. Namun betapa terkejutnya dia ketika telah membuka pintu kini yang menampakkan Adik nya dengan wajah berantakan dan Mata yang bengkak seperti habis menangis.
"Vyora?"
"Kak Damara" lirih Vyora Lalu memeluk Tubuh Damara dengan erat. Sedangkan Damara kebingungan dengan Vyora, dan memilih untuk membalas pelukan sang adik sambil mengusap lembut punggungnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DAMARA ?
Teen FictionKisah seorang gadis menjalani kehidupan pahit nya bersama ibu dan ayah tirinya berserta kedua saudari nya.Damara tinggal bersama ibu tirinya semenjak ayah kandung nya meninggal hingga kini sudah menikah lagi. Damara menjalani kehidupan nya tanpa ada...