18+!
[ON-GOING!]
[SLOW-UPDATE!]
(CANON)
Sarada tidak menyangka jika orangtuanya malah menjodohkannya dengan lelaki yang sudah menjadi buronan desa dimasa lalu tak lain ialah Boruto.
Lelaki yang sudah berubah 180 derajat menjadi seorang laki laki din...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . .
17. CINTA
Mentari pagi perlahan merangkak naik di balik pegunungan yang memeluk Desa Konoha. Cahaya keemasan menyusup melalui celah-celah jendela rumah kecil di pinggiran desa, menghangatkan udara yang masih lembut dengan sisa embun semalam. Kicauan burung terdengar merdu, berpadu dengan semilir angin yang menggoyangkan dedaunan dengan lembut. Suasana pagi yang damai itu menyelimuti rumah mungil yang kini dihuni hanya oleh dua sosok—Sarada dan Haruto.
Sarada berdiri di dapur, mengenakan apron polos berwarna biru muda. Rambutnya dikuncir tinggi, beberapa helai masih tergerai dan jatuh di sisi wajahnya. Tangannya sibuk menyiapkan sarapan sederhana. Di atas meja dapur, ada semangkuk nasi hangat, irisan tamagoyaki, dan sup miso yang masih mengepul. Namun, yang paling ia perhatikan pagi ini bukanlah sarapannya sendiri—melainkan bubur lembut dari cookies bayi yang ia lecekkan pelan-pelan menggunakan sendok kecil berwarna pastel.
Ia menyendokkan sedikit ke ujung lidahnya untuk memastikan rasanya dan suhunya.
Langkah kakinya ringan saat ia menuju ke box bayi yang terletak tak jauh dari ruang dapur, tepat di samping jendela besar yang menghadap taman kecil mereka. Di dalamnya, Haruto masih tertidur pulas. Bayi laki-laki itu memeluk boneka kecil berbentuk katak yang sudah mulai terlihat lusuh karena terlalu sering digigit dan dipeluk. Napas kecilnya naik turun teratur, bibir mungilnya sedikit terbuka.